Share

21. Kecelakaan

Sepulangnya dari tempat saudara Revan, si kembar tampak semakin gelisah. Kedua gadis itu tampak memikirkan apa yang dikatakan oleh pamannya Revan.

Mencari jasad? Ya, jasad orang yang sudah mati. Apalagi korban pembunuhan.

"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Nanti kita akan mencarinya bersama-sama!" kata Revan sambil menyalakan mesin mobil guna memanasi mesinnya. Aluna mengangguk.

"Maaf, aku jadi sering merepotkanmu!" kata Aluna.

"Tak masalah!" jawab Revan tersenyum.

Semilir angin di pagi hari bertiup menerbangkan anak rambut Aluna yang duduk di teras menemani Revan yang sedang memanasi mesin mobil.

Setelah memanasi mesin mobil, Revan berjalan mengambil selang dan menariknya mendekat pada mobilnya.

"Kau mau mencuci mobil?" tanya Aluna, Revan pun menganggukkan kepalanya.

"Mau membantu?" Revan tersenyum pada Aluna.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status