Share

66.

last update Last Updated: 2025-04-07 05:48:42

"Silakan dipilih senjata yang akan Anda gunakan, Tuan King!" seru Rob sambil menyerahkan beberapa contoh senjata kepada Aldebaran.

Aldebaran menerima satu senjata yang diberikan oleh Rob kepadanya. Dia memeriksa senjata tersebut dengan teliti.

"Hmm ...."

Aldebaran tidak berbicara. Kedua matanya berbinar ketika melihat senjata itu.

"Anda mengenali senjata itu, Tuan King?" tanya Rob penasaran. "Kelihatannya Anda tampak tidak asing dengan senjata yang saya bawa!"

"MPT-76."

Aldebaran melirik Rob yang terkejut.

"Selama ini, saya sangat penasaran ingin mencoba senjata buatan Turki," ujar Aldebaran.

Aldebaran meletakkan tangannya di bipod senjata.

Bipod adalah dua kaki yang memberikan stabilitas besar terhadap dua sumbu gerak.

"MPT-76 adalah senjata andalan tentara Turki yang diproduksi di dalam negeri dengan bipod pendek yang berfungsi ganda sebagai pegangan ke depan."

"Benar. Anda sangat luar biasa!" seru Rob memuji Aldebaran yang duduk di depannya.

"Bagaimana dengan senjata yang s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    168

    Zoya mengenakan gaun Sabrina berwarna pink baby dengan rambut panjang tergerai dan mahkota berlian yang tadi dipasangkan oleh Heidy. Dia terlihat sangat cantik dan anggun. Namun, tidak ada senyum sedikitpun yang menghiasi wajahnya.Zoya menghempas tangan Shania yang hendak meraih tangannya dan berkata, "Jangan dekati aku lagi! Saat aku lihat wajah kamu, aku seperti lihat Ayahmu hidup lagi!" seru Zoya dengan tatapan kebencian."Zoya, aku..." Shania berusaha berbicara dengan Zoya. Namun, Ezra menghentikannya."Stop, Shania! Kamu akan merusak suasana hatinya." Ezra mengulurkan tangannya pada Zoya dan membawanya menuruni tangga secara perlahan. Dia tidak berhenti menatap Zoya yang berjalan tanpa menebar senyum sedikit pun. "Hmm, senyumlah Zoya! Jangan buat kesalahan sekecil apapun, oke!"Pasangan beda usia sembilan tahun ini berdiri di anak tangga paling bawah sambil membiarkan para tamu undangan mengambil potret mereka. Ezra tak henti-hentinya tersenyum lebar."Selamat atas pertunang

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    167

    "Ah, nggak," jawab si wanita. Dia melambaikan tangan dan mengedipkan satu matanya kepada Aldebaran.Aldebaran memandangi si wanita tanpa berkedip. Yaa, bentuk tubuh yang menggiurkan setiap pria normal yang menatapnya serta cara berjalan bagaikan model catwalk yang sedang lenggak-lenggok dengan penuh pesona."Sial! Hot sekali dia," puji Aldebaran sambil mengusap dagunya yang sengaja ia biarkan ditumbuhi bulu-bulu halus. "Apa pria itu suaminya?"Para tamu mulai ramai berdatangan di hari yang semakin sore. Aldebaran masih penasaran dengan acara yang dihadiri Shania tanpa pendamping."Wow!" Seorang pria datang mendekati Aldebaran yang masih sibuk menelepon seseorang untuk mendapatkan undangan masuk ke acara.Aldebaran menghentikan bicaranya tanpa mematikan sambungan telepon. Kedua matanya menangkap beberapa karangan bunga yang diperuntukkan untuk sang tuan rumah."Selamat atas pertunangan Tuan Muda Ladzuardi dengan Nona Zoya Alexander," ucap Aldebaran pelan. Aldebaran tidak percaya deng

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    166

    Teddy dan semua orang di dalam ruang tidur utama terdiam ketika seorang wanita cantik nan anggun masuk dengan memasang wajah datar. Cara berjalan yang tidak biasa membuat Zoya fokus kepada kaki jenjang wanita itu. Namun, setelah Zoya melihat wajahnya, gadis itu segera memalingkan wajahnya dengan cepat tanpa tersenyum."Kalian semua... keluarlah!" perintah wanita itu sambil menjentikkan jari. Gaun merah satin panjang dengan belahan tinggi yang dikenakannya berhasil memamerkan kaki jenjangnya yang mulus. Tidak hanya itu, riasan wajah yang tidak terlalu mencolok membuatnya terlihat cantik, anggun, dan memesona."Ya, Nona Heidy," sahut Teddy sambil membungkukkan badan. "Ayo keluar sekarang juga!""Baik, Tuan," sahut penata rias dan kru lainnya. Sesuai perintah Heidy, satu persatu beranjak meninggalkan ruang tidur utama itu. Dan pintu pun tertutup dengan sempurna.Heidy Willow Roseanne Ladzuardi—adik perempuan Ezra satu-satunya, datang membawa satu buah kotak merah berukuran sedang deng

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    165

    Duka mendalam masih menyelimuti anak perempuan Raga satu-satunya—Shania Junianatha Alexander. Upacara pemakaman mendiang sang ayah telah selesai 30 menit lalu. Tapi Shania masih berada di area pemakaman keluarga yang terletak di daerah Jeruk Purut, Jakarta Selatan.Tidak hanya Raga yang dimakamkan di sana. Anak ketiga keluarga Sultan pun juga dimakamkan di area yang sama. Namun, karena alasan ketidak harmonisan di antara kedua keluarga tersebut, upacara pemakaman dua orang dari keluarga Alexander itu pun diselenggarakan di hari berbeda. Raga dimakamkan sehari setelah pemakaman Amanda Beryl Alexander."Ayo kembali ke rumah, Nona" ujar Maxime—kepala pelayan Shania."Sebentar lagi," jawab Shania, lemah. "Pa, kenapa aku harus menerima fakta menyakitkan ini? Ke mana aku harus mengadu?" Dengan suara bergetar, Shania terus menerus berceloteh di depan nisan sang ayah. Dia merasa begitu berdosa terhadap keluarga Sultan, terutama Amanda yang menderita akibat perbuatan mendiang ayahnya.Sese

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    164

    Ezra berdiri di bawah jendela ruang tidur utama bersama Teddy. Tangan kanannya memegang gelas kristal cantik. Aroma anggur yang tajam menyerbu masuk ke hidung setiap orang yang berada di kamar tidur ini. Sambil menggoyangkan pelan gelasnya, pria tampan itu pun menoleh ke arah Zoya yang masih juga tertidur."Menurut kamu, apa Zoya akan menerima kehadiran aku?" tanya Ezra sambil melemparkan pandangannya ke arah Zoya. Seolah tak percaya dengan dirinya sendiri, dia tak ingin membohongi Zoya."Tuan, apa Anda meragukan rencana kita?" Teddy tidak ingin tuannya gagal dan mundur dari rencana yang sudah dia buat jauh-jauh hari. "Sejak kapan hati Anda begitu lemah menghadapi seorang wanita?"Ezra menengguk habis anggurnya. Lalu, tersenyum tipis ke arah Teddy."Ya, aku nggak pernah kalah dengan wanita manapun. Tapi, Zoya berbeda." Ezra memberikan gelas kosongnya pada Teddy. Dia berjalan meninggalkan asistennya. "Kamu bisa pergi sekarang! Sebentar lagi, Zoya akan buka matanya.""Kalo gitu, s

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    163

    "Tu—Tuan Jac," tegur Felix. Dia mengamati tuannya yang belakangan ini hobi melamun. Jacquil Brayden Zander adalah identitas terbaru Aldebaran Kellendra yang dibuatkan detektif Lingling. Itu artinya, mulai saat ini seluruh anak buah Aldebaran akan menyebut dirinya dengan nama baru."Tuan Jac!" panggil Felix sekali lagi.Felix menepuk pelan bahu kiri Aldebaran."Aaargghhh!" Aldebaran meringis kesakitan. Dia memegang bahu kiri yang tadi ditepuk Felix.Melihat respon tuannya yang kesakitan, seketika membuat Felix merasa bimbang.Dia cepat-cepat meminta maaf agar tuannya tidak tersinggung."Maafin saya, Tuan. Saya berulang kali panggil Anda, tetapi sepertinya Anda sedang mikirin sesuatu," ucap Felix."Benarkah?" tanya Aldebaran yang juga terlihat bimbang."Ya, Tuan. Jadi, apa bahu Anda terluka?"Felix tidak tahu jika Aldebaran memiliki luka di bahu kiri. Oleh sebab itu dia ingin memastikannya."Ya, tapi bukan karena kamu, Felix." Aldebaran menatap Felix dengan tatapan jauh ke belakang.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status