****
Pagi itu hujan kembali mengguyur ibukota dengan deras. Jam dinding menunjuk pukul enam, masih terlalu pagi untuk Lea pergi ke kantor tempat dimana ia mencurahkan segala tenaganya untuk membahagiakan keluarga kecil yang selama ini ia impikan.
Membuat roti panggang adalah salah satu dari sekian keahlian Lea selama ia menjadi ibu rumah tangga. Peri cantik di rumahnya sangat menyukai roti panggang buatannya terlebih Varell sendiri tidak terlalu menuntut wanita itu untuk bisa memasak ini dan itu.
Sembari membuat roti panggang, Lea bergegas membuat susu untuk suami dan putrinya. Perlahan, kejadian beberapa tahun lalu kembali terngiang dalam memori otaknya. Bella Brandon, hanya kisah wanita itu yang ia sayangkan. Seandainya saja wanita baik itu mau bersabar sedikit saja, mungkin saat ini ia masih hidup dan mungkin masih bersanding dengan Varell.
Mengembuskan napas panjang, Lea mengempaskan tubuhnya di kursi makan. Ia menyayangkan tindakan Bella bunuh diri, kend
*****"Sayang, kau tidak apa-apa?" tanya Varell pada Lea yang sedari tadi terlihat melamun di meja makan. Bahkan panggilan Nessie sama sekali tidak digubris oleh Lea."Tidak, aku tidak apa-apa," ucap Lea lalu mengulum senyum. Wanita itu menggeleng lalu pura-pura kembali menggigit roti bakar andalannya."Aku melihatmu melamun beberapa kali. Lihatlah Nessie, dia memanggilmu beberapa kali juga." Varell terlihat curiga, ia menggigit rotinya tanpa mengenyahkan pandangan dari istri tercinta."Benarkah? Nessie sayang mau apa?" tanya Lea pada Nessie, putri tercinta hasil hubungannya dengan Varell.Gadis cilik usia empat tahun itu tersenyum, ia sama sekali tidak merajuk ketika ibunya mengabaikan karena terlalu banyak melamun. Beberapa selai terlihat belepotan di sudut bibirnya yang mungil."Boleh aku mengambil satu lagi roti bakarnya?" tanya Nessie dengan bola mata berbinar."
Bab 1.Apa Ini Kesalahan?****Sudah tiga bulan sejak kecelakaan hebat yang menyebabkan seluruh wajahnya rusak dan bernanah, Ferawati harus puas tinggal di rumah sakit dengan wajah yang dibalut dengan kain perban. Jemu rasanya, melewatkan hari tanpa Revan dan juga tanpa gadget.Masih teringat bagaimana peristiwa ngeri itu menghampirinya selepas pulang dari florist tempat ia bekerja. Sebuah mobil mewah menyeruduk motornya dari belakang, membuatnya terpelanting ke tengah jalan dan harus menerima nasib diseret sebuah truk hingga membuat wajahnya delapan puluh persen rusak. Ferawati bergidik, darahnya berdesir dengan jiwa yang terasa pedih ketika merasakan bagaimana kesakitannya kala itu.Beruntung ia ditolong seorang dokter yang hebat, yang bersedia mengoperasi wajahnya yang rusak agar tidak menyebabkan rasa malu. Hanya sayangnya, setelah kecelakaan itu Ferawati benar-benar lenyap dari muka bumi tanpa kabar sedikitpun. Semua orang panik tak terkecuali kekasihnya, Revan.Wati harus menyele
****Lea Kalilea.Apa yang kau pikiran dari nama tersebut diatas?Imut bukan namanya? Mungkin dia juga sosok yang cantik dan sangat smart di dunianya. Dia juga seorang periang dan mungkin anak dari seorang milyuder. Mungkin.Namun tepis saja nama imut dan cantik itu dari otakmu karena sosok Lea di sini mungkin akan membuatmu harus berpikir ulang tentang sosok yang cantik ataupun imut tersebut.Tidak. Ia tidak jelek, cantik malah. Dia tidak bodoh, dia pintar dan terbukti bahwa nilai kuliahnya juga bagus dan memiliki prestasi membanggakan. Lalu apakah yang buruk dari seorang Lea Kalilea?Orang ketiga.Siapa sangka dibalik wajahnya yang polos, ia mampu berperan apik sebagai orang ketiga dalam rumah tangga Varrel Damington yang baru berumur jagung. Kenapa wajah cantik dan prestasi yang bagus harus ia sia-siakan hanya untuk memikat hati seorang Varrel Damington, seorang pengusaha muda yang bahkan tidak ia kenal
****Varrel Damington memasuki apartemen mewahnya dengan santai, selintas ia bisa melihat gadis itu meringkuk di meja belajarnya. Ia tersenyum tipis, tadi malam ia tidak pulang ke apartemennya karena istrinya Bella menuntutnya untuk pulang dan makan malam bersama.Perlu digarisbawahi jika Varrel rela menyewa apartemen mewah lain hanya untuk menyembunyikan kekasihnya, Lea Kalilea. Mereka bisa tinggal bersama kapanpun Varrel mau. Pria itu juga yang menanggung semua kebutuhan Lea dari uang saku sampai uang kuliah.Kenapa Varrel mau melakukannya? Karena yang Varrel inginkan adalah tubuh gadis itu.Varrel bukanlah pria cassanova, ia pria yang baik-baik. Namun setiap melihat Lea, ada sesuatu dalam jiwanya yang sepertinya "lapar dan haus" akan sosok Lea. Bahkan Bella, istrinya tidak bisa memberikan perasaan yang sama kepadanya sama persis seperti yang Lea berikan padanya.Senyum manis Varrel Damington masih mengukir, perlahan ia mendeka
****"Sesuai petunjuk, gadis ini berkuliah di sini Nyonya." ucap Paman Henry sesaat menghentikan laju mobil warna merah di sebuah universitas ternama di kota London. Bella yang duduk di kursi jok belakang hanya terdiam, ia tidak ingin berkomentar apa-apa. Terlalu sakit jika ia harus berbicara ini itu dan semuanya menyangkut tentang perselingkuhan suaminya. "Nama gadis ini adalah Lea, seluruh universitas mengenalnya karena dia adalah gadis yang cukup berprestasi dan cukup baik. Saya tidak habis pikir kenapa gadis semuda dia harus rela melibatkan diri dalam rumah tangga orang." komentar Paman Henry seraya menggeleng pelan. Tak lama kemudian sebuah mobil hitam parkir di depan mobil Bella. Nyonya muda itu sedikit melotot tatkala ia mengenali siapa gerangan pemilik mobil itu. Belum sempat ia berargumentasi, sosok Varrel keluar dari mobil dan nampak membukakan pintu mobilnya di sana. Untuk siapa? Kalau bukan Lea siapa
***Braakk. Bella menggebrak meja, mencengkeram kuat-kuat kain yang melapisi meja itu dan tak lama kemudian jari-jarinya bergerak, merenggut serta merampas kain itu ke samping hingga berhamburan semua yang berada di atas meja. Semua terasa gelap di pandangan matanya, ia tak menyangka jika orang ketiga dalam rumah tangganya adalah gadis muda yang pantas ia panggil adik dan terlalu polos untuk melakukan hal bejat seperti itu. Kesal, kesal dan kesal. Tak ada yang bisa diungkapkan seorang Bella Damington untuk mengusir kekecewaannya selain marah dan marah. "KAU TAHU KENAPA VARREL TIDAK MENYUKAIMU? KARENA KAU WANITA LEMAH, KAU HANYA BISA MENGALAH DAN MENGALAH. KAU KIRA KAU SUDAH JADI ISTRI YANG SEMPURNA? BENARKAH KAU ISTRI SEMPURNA? HAH?? JAWAB AKU!!!"Entah, jika mengingat kejadian tadi hatinya mendadak terbakar dan tersulut kobaran api. Bagaimana bisa gadis yang terlihat begitu polo
****Hujan awal bulan itu belum juga mereda, Lea Kalilea masih meringkuk di kasur empuknya dengan dipeluk kekasihnya. Semakin dingin, semakin erat Varrel memeluknya seolah pria tampan itu tak ingin beranjak walau sebentar saja. Pagi itu Lea membuka matanya, ia masih merasakan bagaimana hidung Varrel beberapa kali diusapkan di punggungnya. Perlahan jemari Lea menyambut tangan Varrel yang masih melengkung manis di atas perutnya. "Jangan pergi, aku masih ingin memelukmu." ucap Varrel di sela-sela tidurnya. "Kau tak ingin bekerja? Kartu kreditku sudah berteriak-teriak ingin diisi." jawab Lea lirih lalu berbalik badan dan menatap wajah tampan Varrel. Pria itu tersenyum kendati kedua matanya masih terpejam erat."Kau nakal! Kau selalu menyuruhku mencari uang sedangkan dirimu selalu ogah-ogahan jika bersamaku lebih lama. Kau sungguh tak adil." jawab Varrel tenang lalu membuka kedua matanya perlahan.
****"Lihat Lea! Ini adalah calon suamimu di masa depan," suara ibu dengan bangga seraya menunjukkan sebuah foto pria remaja yang tengah tersenyum dengan gantengnya.Lea mau tak mau harus melihatnya, melihat foto yang ditunjukkan oleh sang Ibu. Dengan wajah polos, Lea kembali menatap ibunya tak mengerti. Wanita di hadapannya tersenyum lalu menangkup wajah Lea, "Namanya Varrel Damington, tidak ada alasan untuk tidak mendekatinya. Seminggu lagi ia akan datang kemari untuk mengikuti pertemuan keluarga. Kau bisa mengenalnya dengan baik nanti."Seperti biasa Lea hanya terdiam, guna menyenangkan ibunya ia terpaksa mengangguk dengan patuh. Tapi sayang belum seminggu seperti yang dijanjikan Ibunya, sebuah kecelakaan maut merenggut kedua orangtuanya. Naasnya lagi belum sebulan Ayah dan Ibunya pergi, perusahaan ayahnya diambil alih oleh Dammington Inc. Salah satu sebab kenapa Lea Kaliea harus mengejar Varrel Damington sampai ke lubang semut sekalipun.Bayangan buram ma