"Kia, ada ap__mas Ridwan?" kaget Nando melihat seorang pria yang ada di sebelah Dava.
Nella, Rasyid, dan Aisyah sangat terkejut. terutama Aisyah yang melotot horor melihat pria yang bernama Ridwan itu.
"Kenapa pria itu bisa disini?" batin Aisyah bertanya-tanya.
Flashback on.
Dava menatap pria di depannya, pria yang di tatap itu pun mengeluarkan sebuah benda dan memberikannya pada Dava.
"Ini bos!" ucap pria itu menyodorkan ponsel di tangannya.
"Kerja bagus Dika." puji Dava pada pria yang bernama Dika itu, yang ternyata suruhannya untuk mengelabui Aisyah dan mengambil ponsel miliknya.
Ah, ternyata pria yang tadi itu! itu berarti semua ini sudah di rencanakan Dava.
Tepat sekali!
"Tapi maaf bos, aku tidak dapat membuka kata sandi di ponsel milik wanita berhijab itu." ungkap Dika merasa tak enak.
"Begitu
Masih flashback.Dava kaget mendapati seorang pria yang ada di dalam rumah itu. dengan tangan, kaki terikat. serta mulut yang di tutup lakban.Kondisi yang sangat menyedihkan bagi Dava sebagai seorang pria, mata pria itu terpejam.Dava melangkah hati-hati ke arahnya. "permisi."Perlahan mata pria itu terbuka, terbelalak kaget melihat kehadiran Dava di situ.Dava terlihat panik ketika pria itu seperti menggeram ingin bicara, ragu-ragu Dava melepaskan lakban di mulutnya."Tolong lepaskan aku!" pinta pria itu setelah Dava berhasil melepaskan lakban di mulutnya."A--aku akan melepaskanmu. tapi, aku perlu bicara denganmu.""Baiklah," janji pria itu.Dava melepaskan semua tali yang terikat di tangan dan kakinya."Terima kasih," ucapnya pada Dava."Siapa kamu? kenapa bisa ada disini denga
Kia mengerjapkan matanya silau terkena cahaya matahari yang masuk dari celah hordeng jendela kamaranya.Melihat sisi ranjang di sampingnya kosong, membuat Kia bangun dari tidurnya."Dimana mas Nando?" gumamnya mencari keberadaan sang suami.Perlahan Kia turun dari ranjang, mengambil pakaiannya yang tergeletak di lantai. memakainnya cepat lalu melangkah mencari Nando. sayup-sayup ia mendengar suara seseorang yang sedang menelpon di dalam kamar mandi.Kia membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak terkunci, kebiasaan Nando yang satu ini sangat Kia hafal."Bagaimana dengan keadaan mereka?" tanya Nando dengan lawan bicaranya di telepon."............""Rumah sakit jiwa?" kaget Nando."...........""Ya, mungkin itulah hal yang tepat untuk menanganinya. ya sudah kalau begitu, aku tutup dulu ya, nanti aku telpon lagi untuk memastikan k
Rencana liburan Kia dan Nando ke Italia batal, di karena-kan kondisi Kia yang sangat lemah. wanita itu terus saja mual-mual, Nando yang panik pun langsung menghubungi dokter pribadi keluarga mereka.Kecemasan dan kepanikan Nando berubah menjadi kebahagiaan begitu mendengar hasil pemeriksaan dokter Tika. yang mengatakan jika Kia tengah mengandung buah cinta mereka.Tentu saja hal itu menjadi berita penuh kebahagiaan bagi seluruh keluarga. apalagi Rasyid dan Nella yang begitu gembira mendengar kabar ini.Dokter berpesan pada seluruh keluarga, agar tak mengizinkan Kia untuk melakukan hal yang berat. di usia kandungannya yang masih sangat muda, Kia juga di larang berpergian untuk sementara waktu.Kia cukup merasa sedih karena itu, keinginannya yang ingin berlibur ke Italia batal. tapi, di balik itu semua Kia bahagia.
"Menikalah dengan mas Nando, Kia." pinta seorang wanita cantik yang kini terbaring lemah di ranjang rumah sakit.Wanita itu menyatukan kedua telapak tangan Kia dan Nando. Nando dan Kia saling menatap satu sama lain."Tidak Eva!" tolak Nando tegas."Bagaimana mungkin aku menikahinya? aku hanya mencintaimu Eva."Kepala Eva menggeleng. "cinta datang tanpa alasan mas, nanti lama-lama kamu juga pasti mencintai Kia, dan menerimanya sebagai istrimu.""Bicara apa kamu Eva!" teriak Nando, ia melepaskan tautan tangannya yang tadinya masih menempel dengan tangan Kia."Mas, kamu harus bisa mengerti. penyakit ku tidak bisa di sembuhkan, mustahil untuk tetap hidup. harapan itu sangat tipis mas.""Ku mohon Eva! jangan katakan itu. kau pasti bisa bertahan, kau akan terus hidup." ucap Kia berurai air mata."Tidak Kia, aku sudah gak kuat menahan ras
Seorang pria menatap nanar sebuah pusara yang bertuliskan nama wanita yang sangat ia cintai, Eva Azzara. Nando terus memperhatikan makam Eva, tak peduli hujan yang turun dengan derasnya, membuat bajunya basah kuyup.Ia berlutut di makam Eva, mengelus batu nisannya dengan sayang. masih tak menyangka jika Eva akan meninggalkannya secepat ini.Sedetik kemudian Nando tak merasakan air hujan mengguyur tubuhnya, ia menoleh ke belakang melihat sepasang sepatu flat shoes berdiri di belakangnya. ia mendongak ingin melihat siapa orang tersebut.Disana, berdiri seorang wanita cantik berhijab yang tersenyum ke arahnya. seketika senyumnya lenyap saat melihat wajah Nando yang datar tanpa ekspresi."M--mas, hujannya deras sekali. sebaiknya kita pulang mas." cicit Kia takut-takut mengajak Nando untuk pulang."Kamu pulanglah duluan, aku masih ingin disini, menemaninya." titah Nando yang kini sudah beralih kembali melihat pusara Eva.Tanpa menjawab ucap
Aku update Ada yang kangen Kia Nando gak? Selamat membaca --------------Kegugupan menyelimuti Hanif, Kia, berserta istrinya Isma,yang kini saling berhadapan dengan Rasyid dan Nella, kedua orang tua Nando.Nando sendiri jauh lebih besar gugupnya, ada sedikit keraguan jika lamarannya bakal di terima Kia dan keluarganya."Pak Rasyid dan bu Nella, ada apa ya kemari?" tanya Hanif bertanya maksud dan tujuan Nando beserta orang tuanya bertamu ke rumahnya.Rasyid dan Nella saling menatap sebelum mengutarakan niat tujuan mereka datang. "Jadi begini pak Hanif dan bu Isma, niat kedatangan kami ke rumah kalian...." Rasyid menjeda ucapannya seraya melirik ke arah Nando.Rasyid mengkode Nando lewat gerakkan matanya, ia ingin jika putranya sendiri yang mengutarakan niatnya ke rumah Kia.Nando berdeham untuk menetralkan suaranya yang tiba-tiba saja tercekat, mungkin efek gugup yang menyerangnya secara mendadak."Om, tan
Selamat membaca _________________Sudah pukul 1 dini hari, tetapi Kia tak kunjung bisa memejamkan matanya. hati dan pikirannya begitu gelisah mengingat apa yang terjadi hari ini.Bukan tanpa alasan sih, apa yang membuat Kia merasa gelisah. tentu saja lamaran Nando tadi malam, dan ia meminta waktu satu minggu untuk menjawab lamaran Nando, hal itu pun di setujui Nando. pria itu akan menunggu jawaban Kia padanya, selepas di terima atau di tolaknya lamaran yang ia tujukan untuk Kia.Karena perasaan gelisah yang tak kunjung hilang, Kia memutuskan bangkit dan turun dari ranjangnya. wanita itu berjalan menuju kamar mandi, kemudian mengambil air wudhu. ia akan melaksanakan sholat tahajud untuk menenangkan hatinya yang terus gelisah, serta meminta petunjuk pada yang kuasa untuk semua hal yang membingungkannya saat ini.Kia begitu khusuk melakukan gerakan sholatnya, tam
Happy reading! ________________Ikuti apa yang saya katakan ya." titah pak penghulu pada Nando sang pengantin pria."Ananda Arnando Wicaksana bin Rasyid Wicaksana, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anakku yang bernama Azkia Indira Putra binti Hanif Putra dengan mas kawin berupa mas 10 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai.""Saya terima nikah dan kawinnya Azkia Indira Putra binti Hanif Putra dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." ucap Nando lancar dengan satu tarikan nafas."Bagaimana para saksi sah?" tanya pak penghulu."Saaaaaahhh." jawab semua orang serentak."Alhamdulillah." pak penghulu pun membacakan doa, dan menyuruh pengantin perempuan untuk mencium tangan kanan Nando, begitu juga Nando yang mencium kening Kia, istrinya.Kemudian mereka memasang cincin pernikah