Share

4. Mr Dj.

   Sudah satu minggu ini Rihana bekerja di kantor resort milik Daddynya. Tidak ada kendala yang berarti dalam pekerjaanya. Selain karena Rihana lulusan dari jurusan bisnis managemen, ia juga sering menjadi brand ambassador dari beberapa produk kecantikan yang menjadikannya punya sedikit pengalaman dari pemasaran suatu produk. Bahkan ia sering di tawari untuk menjadi seorang model profesional beberapa merek pakaian. Ia selalu menolak tawaran tersebut karena tidak mau terikat dengan kontrak yang bisa membelenggunya dari kebebasan.

    Lain halnya soal pekerjaan yang berjalan lancar, soal calon suami yang belum ia temukan untuk di kenalkan kepada Daddynya membuat ia frustasi.

   "Aaaaaaa." Rihana meremas rambutnya, Ia menelungkupkan wajahnya di meja kerjanya.

   "Ting." Notif dari akun jodoh onlinenya berbunyi tanda ada sebuah pesan masuk. Ia ragu untuk membukanya karena selama ini yang ingin mengajak kencan semuanya tidak ada yang masuk dalam kriterianya. Bahkan ada yang iseng mengirim photo bugil, yang membuat dirinya meradang dan uring-uringan.

    Setelah menimang-nimang akhirnya dengan setengah menutup matanya, Rihana membuka pesan tersebut. "Mr Dj." Rihana bergumam menyebut nama akun yang menurutnya aneh. Belum sempat ia membuka profilnya, ia sudah di kejutkan dengan suara dari orang yang sangat di bencinya.

   "Hai manis, sedang sibuk?" Ashton sudah berdiri di depanya.

   "Bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk. Tidak sopan!" Rihana mendengus kesal.

   "Heiiiii dari tadi, aku sudah mengetuk pintu dan memanggil namamu tapi kau terlalu fokus sehingga tidak mendengarkan panggilanku. Memang pekerjaan apa yang membuatmu serasa di dunia lain." Ashton mencondongkan kepalanya ke arah laptop milik Rihana.

"Apa apaan sih." Karena gugup, maksud Rihana yang tadinya ingin menyembunyikan situs perjodohan o****e malah salah tekan tombol. " Sial." Gerutu Rihana yang tidak sengaja menerima tawaran kencan dari seseorang dengan nama akun Mr Dj yang tidak pernah ia ketahui profilnya.

   "Any problem?" Ashton menyelidik.

   "Bukan urusanmu. Oh ya ada apa, kau menemuiku?"

   "Aku hanya ingin memastikan, apa kau benar-benar menerima orderan untuk acara dari selebritis yang suka bikin sensasi itu?"

   "Yup, kenapa memangnya. Ada masalah?"

    "Pikirkan kembali baik-baik, karena bukannya menguntungkan tapi bisa jadi boomerang buat resort ini. Nama baik resort ini akan jadi taruhanya." Rihana menatap Ashton heran, karena baru kali ini Rihana melihat Ashton dengan raut muka yang terlihat serius.

   "Kau takut?"

    "Bukanya takut, karena tidak akan berimbas apa-apa buatku. Tapi aku mengkhawatirkanmu dan resort ini." Ashton bersedekap.

"Ckkk berlebihan." Rihana berdecih.

  "Terserah kau saja, aku cuma mengingatkan."

   "Sudah selesai?"

    "Baiklah aku pergi dulu karena kau mengusirku. Ashton membalikkan badannya menuju ke arah pintu keluar.

"Penawaran kencanku masih berlaku, daripada mengencani seseorang dari situs jodoh o****e. Ibarat membeli kucing dalam karung. Ha ha ha ha." Ashton menghindar dari heels yang di layangkan Rihana ke arah mukannya.

   "Sialan, menyebalkaaaaaan."

         ~~~~~~~~~~~~~

   Karena sudah menyetujui ajakan kencan yang tidak sengaja dan omelan Daddynya yang menuntut, akhirnya Rihana berniat untuk bertemu teman kencanya malam ini.

   Jauh dari kata anggun penampilanya Rihana terlihat santai tidak menyerupai acara kencan seperti kebanyakan orang. Rihana memakai atasan tanpa lengan berwarna putih dengan bawahan rok pantai bermotif floral dengan panjang di bawah lutut.Rambut coklatnya ia kuncir kuda dan untuk alas kaki,ia memakai sandal jepit andalannya.

   Memang terlihat sangat aneh, tapi ia ingin memperlihatkan jati dirinya tanpa menutup-nutupinya.

   Pukul delapan malam ia sampai di sebuah restoran dengan tema outdoor di pinggir pantai yang letaknya tidak terlalu jauh dari resort milik Daddynya.

   Sesampainya di depan resepsionis restoran. "Reservasi meja nomor delapan."

   "Sebelah sini nona Dawson." Rihana mengikuti sang resepsionis yang menunjukan meja yang telah di bookingnya.

   Sampai di meja nomor delapan, nampak seorang pria tampan memakai stelan tuxedo mahal dan sangat rapi. Berbanding terbalik dengan penampilan Rihana.

   "Haiiii sudah lama? Tapi kayaknya aku tepat waktu kok." Rihana mengulurkan tangannya.

"Ah aku saja yang takut telat nona Sun." Sun adalah nama samaran Rihana di situs perjodohan o****e.

   "Nice to meet you Mr------

   "Benedict Garner, panggil saja Ben nona Sun."

   "Rihana Dawson, biasa di panggil Ana."

   Dari belakang pohon palem, sepasang mata berwarna biru sedang memicingkan matanya melihat mereka berdua." Dasar setan tua, mencari teman kencan sampai ke tempat ini hufffft. Tak akan kubiarkan kau mendapatkan Riri dengan mudah."

  TBC

    Wahhhh saingan Ashton muncul juga akhirnya.

 HANI ^^

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status