Share

Bab 2

Author: Sixteenth Child
Keesokan harinya, Madeline bangun dari tidurnya.

Sebelum ia sadar sepenuhnya, satu kotak pil kontrasepsi dilemparkan ke arahnya.

“Minum ini.”

Madeline mengangkat kepalanya dan melihat Jeremy sudah berpakaian lengkap. Ia terlihat dingin dan elegan, sama sekali berbeda dengan iblis kasar di malam sebelumnya.

Menatap kotak pil kontrasepsi itu, jantung Madeline mulai gemetaran.

Ia sudah terlanjur hamil dan tidak seharusnya meminum pil kontrasepsi. Nekat meminumnya bisa mengakibatkan cacat pada bayinya.

“Kenapa kau tidak meminumnya? Kau ingin aku menyuapimu?”

Jeremy mulai gelisah saat melihat Madeline tidak segera bergerak.

“Madeline, aku peringatkan, ya. Jangan sedikitpun berpikir bahwa kau bisa mengandung anakku. Kau ini cuma manusia rendahan yang tidak punya malu yang menggigit tangan yang memberimu makan. Kau tidak pantas punya anak dariku!”

Kata-kata Jeremy menghantam jantung Madeline.

Sudah masuk musim panas, tapi Madeline bisa merasakan angin dingin menyerang hatinya dengan kejam.

Ia berharap seorang anak bisa menjadi terobosan baru dalam hubungan mereka, tapi kelihatannya ia terlalu naif.

Sekarang, ia bahkan tidak punya keberanian untuk bilang pada Jeremy kalau ia telah mengandung anaknya.

Maka dari itu, di bawah tatapan dingin dan waspada Jeremy, ia tidak punya pilihan. Ia mengeluarkan satu pil dan berpura-pura menelannya. Sebenarnya, ia menyembunyikan pil itu di bawah lidahnya.

Madeline merasa bersalah. Ia takut Jeremy bisa melihat apa yang ia lakukan. Namun, pada saat yang bersamaan, ponsel Jeremy berbunyi.

Jeremy melihat ke ID penelepon dan langsung menjawab panggilan telepon itu. Tiba-tiba, alisnya berkerut.

“Apa? Meredith mencoba bunuh diri? Aku datang sekarang!”

Madeline terkejut saat mendengar berita itu. Mer mencoba bunuh diri?

Ia mengabaikan rasa tidak nyaman di tubuhnya dan cepat-cepat membersihkan dirinya. Lalu, ia mengenakan sembarang pakaian dan berlari ke bawah.

Jeremy sudah menstarter mobil dan sudah akan melaju pergi. Akan tetapi, pintu kursi penumpang tiba-tiba terbuka.

“Bawa tangan kotormu pergi. Siapa memberimu ijin untuk duduk di mobilku?”

Kata-kata dingin dan tanpa hati pria itu membuat Madeline cepat-cepat menjauhkan tangannya. Ia selalu terlihat serendah debu setiap kali ia menatap Jeremy.

“Jeremy, aku khawatir dengan Mer. Biarkan aku pergi bersamamu.”

“Kau, khawatir? Bukankah kau akan jadi orang paling bahagia kalau Meredith mati?”

Jeremy menatapnya dengan tatapan dingin dan merendahkan. Kemudian, ia menginjak gas.

Wajah Madeline pucat. Setelah berdiri beberapa detik dalam kebingungan, ia memanggil taksi dan membuntuti mobil Jeremy.

Di Rumah Sakit Pusat Kota, Madeline mengikuti Jeremy ke sebuah ruangan.

Di sana, ia menyaksikan dengan perasaan khawatir di wajahnya saat Jeremy mendekati tempat tidur. Pada saat ini, Meredith terlihat duduk di tempat tidur dengan wajah pucat. Matanya basah, dan ia terlihat kecewa.

Bagaimana pun, untungnya Mer tidak lagi dalam bahaya. Madeline menghela nafas lega.

Saat Meredith melihat Jeremy, kepalanya terkulai. Ia ambruk dalam pelukannya dengan perasaan hancur.

“Jeremy…”

Mer memanggil nama Jeremy dengan lembut dan berkeluh kesah padanya dalam pelukannya.

Di mata Madeline, Jeremy dan Meredith terlihat seperti pasangan yang saling mencintai, sedangkan ia hanya orang luar.

Madeline menekan kesedihan di hatinya dan melangkah maju.

“Mer…”

“Dasar perempuan tidak tahu terima kasih kau, Madeline! Berani-beraninya kau datang dan menemui Meredith!”

Tepat pada saat Madeline akan melangkahkan kaki, sebuah suara penuh kemarahan membentaknya.

Suara itu terdengar familiar. Itu adalah suara ibu Meredith, Rose Tanner.

Madeline berbalik dan langsung menerima sebuah tamparan keras di wajahnya. Tamparan itu mengakibatkan pandangannya mengabur.

“Pelacur tidak tahu malu! Kami mengadopsimu karena kebaikan hati kami. Kami memberimu makan, membelikanmu pakaian, dan pada akhirnya, kau menjadi perempuan tak tahu terima kasih yang merampas tunangan Meredith!”

Tiba-tiba, Rose mulai berbicara tentang bagaimana ia tidur dengan Jeremy tiga bulan yang lalu. Bagaimana pun, ia tidak merencanakan hal itu untuk terjadi.

Madeline ingin memberi penjelasan, tapi ia menerima satu lagi tamparan di pipi yang satunya .

Sudut bibirnya mulai berdarah setelah menerima tamparan itu. Selanjutnya, ia mulai berkunang-kunang dan hampir roboh, sebagai hasilnya. Kemudian, Jon Crawford, ayahnya, berteriak di telinganya.

“Madeline, mulai hari ini dan seterusnya, kau bukan lagi seorang Crawford. Kami tidak punya seorang anak perempuan yang sangat tidak tahu malu dalam melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia mau!”

Setelah berkata demikian, Jon menendang Madeline.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Flowkyu Ldree
kak, author pls jgn dengerin omongan orang "ah males bacanya, ceritanya gk seru" and blabla menurutku cerita bagus bgt kok semangat y kak!!
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2479

    Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2478

    Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2477

    Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2476

    Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2475

    "Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2474

    Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status