Share

Bab 171

Author: Rexa Pariaman
Ewan kembali bertanya, "Apakah masih ada masalah lain soal Pak Tripta?"

"Masalahnya banyak," jawab Lisa. "Dia bekerja sama dengan perusahaan farmasi untuk memasukkan obat-obatan ke Rumah Sakit Papandaya, dan dari sana dia menerima komisi besar. Dalam hitungan tahun saja, dia sudah bisa membeli vila senilai lebih dari 20 miliar di pusat Kota Papandaya."

"Belum lagi soal selingkuhannya, kepala perawat dari bagian penyakit dalam di rumah sakit kalian. Demi Pak Tripta, dia sampai dua kali keguguran."

"Selain itu, masih banyak masalah lainnya. Kalau saja dia nggak masuk rumah sakit jiwa, dia pasti sudah dijebloskan ke penjara. Hukumannya bisa lebih dari sepuluh tahun."

Ewan melongo, tak bisa berkata-kata.

Dia benar-benar tidak menyangka Tripta menyimpan begitu banyak aib dan kejahatan. Masuk rumah sakit jiwa malah jadi hukuman ringan baginya.

"Dulu aku masih sempat berpikir, mungkin Dylan jadi bajingan karena ayahnya nggak bisa mendidiknya dengan baik. Tapi sekarang aku sadar, Dylan memang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 174

    "Mau nggak ... kita lakukan sesuatu?"Lisa membisikkan kata-kata itu di telinga Ewan dengan napas hangat dan suara manja. Matanya yang bening menatap langsung ke dalam mata Ewan.Mau!Ewan bahkan sudah memimpikannya. Bukan hanya dia, setiap pria normal pasti juga akan menginginkannya.Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa ada banyak orang yang bahkan tega merelakan 10 tahun hidupnya demi bisa bersama wanita seperti Lisa. Namun Ewan tahu betul, Lisa sedang menggodanya. Mungkin hanya bercanda. Mungkin juga sedang menguji."Kak Lisa, jangan seperti ini, ya?"Ewan mengalihkan pandangan, tidak berani terus menatap wajah Lisa. Dia takut dirinya tidak bisa menahan diri. Takut naluri mengambil alih akal."Aku kenapa?" Lisa memiringkan kepala. Wajahnya penuh ekspresi polos bercampur rasa ingin tahu."Jangan suka godain aku seperti itu ... sebenarnya nggak lucu juga," ucap Ewan jujur."Oh, jadi kamu nggak suka digoda ya? Kalau gitu, gimana kalau aku ganti gaya? Yang ini kamu suka?"Selesai bicar

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 173

    Setelah Ewan duduk, Lisa membersihkan darah yang menempel di tangannya dengan lembut. Namun saat menatap lebih dekat, dia merasa terkejut karena tidak ada lagi bekas luka."Sudah sembuh secepat ini?" tanyanya dengan heran."Ya, dong. Aku 'kan sudah bilang, nggak apa-apa," jawab Ewan santai.Barulah Lisa teringat bahwa Ewan menguasai ilmu jimat dari Akademi Sidoar. Dia pun menghela napas lega dan berkata dengan tulus, "Ewan, terima kasih.""Kamu masih pakai kata terima kasih segala sama aku?" Ewan tertawa. Lalu, dia bertanya dengan lembut, "Kak Lisa, kamu tadi nggak trauma, 'kan?""Aku memang sempat takut waktu lihat tanganmu penuh darah," jawab Lisa. Tatapannya tertuju lurus ke mata Ewan. Lalu, dia bertanya pelan, "Kenapa kamu mau menyelamatkanku tadi?"Ewan tersenyum. "Aku laki-laki. Sudah kewajiban laki-laki untuk melindungi perempuan.""Hanya karena itu?" Lisa tidak percaya begitu saja.Akhirnya, Ewan berkata jujur, "Kak Lisa ... kamu adalah orang yang sangat ... aku hormati. Aku ng

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 172

    Kurir makanan itu memiliki penampilan yang sangat biasa. Parasnya adalah tipe orang yang kalau baru saja dilihat satu detik, detik berikutnya sudah tidak bisa dikenali di tengah keramaian.Dia mengenakan topi, rompi kuning, dan sepatu olahraga hitam. Penampilannya benar-benar tidak ada bedanya dengan kurir-kurir yang kita temui sehari-hari. Saking biasanya, sampai tidak terlihat mencurigakan sedikit pun.Siapa yang menyangka, pria ini ternyata adalah seorang pembunuh?Sambil mengucapkan terima kasih pada Lisa, dia menunduk seolah hendak mengambil kotak makanan dari tangan Lisa. Namun tiba-tiba dari dalam lengan bajunya yang kanan, meluncur keluar sebilah belati tajam yang langsung diarahkan ke jantung Lisa.Dia berniat menghabisi nyawa Lisa dalam satu serangan.Wajahnya bahkan menunjukkan rasa percaya diri yang luar biasa. Saat belati itu menyambar ke depan, sudut bibirnya terangkat sedikit, menunjukkan senyum puas.Namun, gerakan kecil itulah yang justru ditangkap dengan sangat tajam

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 171

    Ewan kembali bertanya, "Apakah masih ada masalah lain soal Pak Tripta?""Masalahnya banyak," jawab Lisa. "Dia bekerja sama dengan perusahaan farmasi untuk memasukkan obat-obatan ke Rumah Sakit Papandaya, dan dari sana dia menerima komisi besar. Dalam hitungan tahun saja, dia sudah bisa membeli vila senilai lebih dari 20 miliar di pusat Kota Papandaya.""Belum lagi soal selingkuhannya, kepala perawat dari bagian penyakit dalam di rumah sakit kalian. Demi Pak Tripta, dia sampai dua kali keguguran.""Selain itu, masih banyak masalah lainnya. Kalau saja dia nggak masuk rumah sakit jiwa, dia pasti sudah dijebloskan ke penjara. Hukumannya bisa lebih dari sepuluh tahun."Ewan melongo, tak bisa berkata-kata.Dia benar-benar tidak menyangka Tripta menyimpan begitu banyak aib dan kejahatan. Masuk rumah sakit jiwa malah jadi hukuman ringan baginya."Dulu aku masih sempat berpikir, mungkin Dylan jadi bajingan karena ayahnya nggak bisa mendidiknya dengan baik. Tapi sekarang aku sadar, Dylan memang

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 170

    Keesokan harinya.Saat Ewan masuk kerja di rumah sakit, dia mendengar kabar baru.Karena kehilangan anaknya dan dipecat dari rumah sakit, Tripta mengalami tekanan mental berat. Akibat dua pukulan bertubi-tubi itu, kondisi kejiwaannya terguncang. Dia sekarang telah dibawa ke rumah sakit jiwa untuk menjalani perawatan.Namun Ewan tahu, itu bukan sekadar dua pukulan. Nyatanya, itu empat.Istri Tripta bukan hanya membawa kabur semua uangnya, tapi juga berselingkuh dan mempermalukannya habis-habisan."Memang begitulah manusia. Terlalu banyak berbuat jahat, cepat atau lambat akan mendapat karmanya," gumam Ewan pelan.Seharian dia menjalani tugasnya seperti biasa di rumah sakit.Setelah pulang kerja, dia langsung pergi mencari Lisa.....Senja hari.Ewan mendorong kursi roda Lisa menyusuri jalan setapak di tepi danau. Sinar matahari sore jatuh di wajah Lisa, membuatnya tampak seperti bidadari yang terlalu indah untuk digambarkan dengan kata-kata."Kak Lisa, orang yang melaporkan Pak Tripta ke

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 169

    Dalam sekejap, seluruh tubuh Tripta terasa dingin seperti membeku.Saat itulah suara Ewan terdengar dari samping, disertai tawa ringan. "Pak Tripta, tadi aku bilang apa? Terlalu sering berbuat jahat akhirnya akan menuai akibat. Orang yang terlalu banyak berbuat salah, cepat atau lambat akan mendapat balasannya."Tripta tersadar, lalu menoleh ke arah Ewan dan menunjuknya dengan wajah penuh amarah. Dia berteriak, "Aku tahu sekarang! Pasti kamu yang melaporkan aku! Pasti kamu! Aku ... akan kuhabisi kamu!"Wajah Tripta tampak bengis. Baru saja dia hendak menerjang Ewan, tiba-tiba ponselnya kembali berdering. Dia menghentikan langkahnya tiba-tiba dan melirik layar ponsel. Ternyata istrinya sedang melakukan panggilan video."Hmph, akan kutangani kamu nanti!" Tripta masih sempat mengancam Ewan sebelum akhirnya menerima panggilan video itu. "Sayang, kamu di mana? Kamu sama siapa? Kalian lagi ngapain?""Ahahaha, kami lagi ngapain? Kamu nggak bisa lihat sendiri?"Dari sudut pandang Ewan, layar v

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status