Share

Bab 207

Penulis: Rexa Pariaman
Tanpa sengaja, Ewan mengangkat kepala dan melihat di atas nakas ada selembar foto yang telah terpotong setengah. Di foto itu, Neva sedang duduk di atas rerumputan dan tersenyum cerah. Sementara setengah bagian lainnya telah disobek.

Ewan tidak terlalu memikirkannya. Dia pun berjalan keluar dari kamar dengan langkah ringan dan hati-hati. Baru saja sampai di ruang tamu, dia mendengar ponsel Neva berdering.

"Sudah larut begini, siapa yang menelepon Bu Neva?" Ewan merasa sedikit penasaran. Dia berjalan ke arah sofa dan melirik layar ponsel. Di sana tertulis panggilan masuk dari nomor tak dikenal.

Beberapa saat kemudian, panggilan itu terputus sendiri.

Ewan baru saja hendak beranjak pergi, tapi ponsel Neva kembali berdering. Nomornya masih sama seperti sebelumnya.

"Jangan-jangan ini urusan penting?"

Ewan sempat ragu, tapi akhirnya mengangkat telepon itu dan menekan tombol terima. Namun sebelum sempat bicara, suara seorang pria langsung terdengar dari seberang.

"Neva, akhirnya kamu mau angka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yahya Ubaid
bagus sekali ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 890

    Ewan memang tidak salah menebak. Para prajurit pasukan khusus sudah menyiapkan ruang duka, bersiap untuk mengadakan upacara kematiannya.Di aula markas pasukan khusus, suasananya khidmat dan penuh kesedihan. Alunan musik duka perlahan terdengar.Di bagian depan aula, tergantung spanduk hitam bertuliskan huruf putih, dengan delapan karakter besar.[ Berduka cita sedalam-dalamnya atas gugurnya rekan kita Ewan! ]Di sisi kanan dan kiri terpasang sepasang tulisan duka. Baris kanan adalah "sepanjang hidup berbuat kebajikan, namamu harum sepanjang masa". Baris kiri adalah "hati yang tulus seperti bulan di malam hari, semangat muliamu menembus langit".Di bawah spanduk itu tergantung potret Ewan. Karena jasadnya belum ditemukan, mereka membuat patung jerami menyerupai tubuh dan tinggi badannya, lalu menutupinya dengan bendera negara di tengah tumpukan bunga segar dan dedaunan hijau.Logan yang memimpin sebagian anggota pasukan khusus, berdiri di dalam aula bersama beberapa prajurit. Sementara

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 889

    Apa yang terjadi?Ewan terkejut, segera mengerahkan energi dalamnya dan menyalurkannya ke delapan meridian utama. Dalam sekejap, seluruh tubuhnya kembali sadar sepenuhnya. Dia menatap lekat-lekat. Meja batu itu masih di tempat semula, sama sekali tidak berubah.Kemudian, pandangannya beralih ke delapan pohon bunga persik yang mengelilingi meja itu. Setelah mengamati beberapa saat, akhirnya dia menemukan keanehannya."Benar saja, Rayanza memang memasang formasi di sini. Tapi bukan Formasi Sembilan Istana Delapan Trigram, melainkan Formasi Lima Elemen Kabut Ilusi."Yang dimaksud lima elemen adalah emas, kayu, air, api, dan tanah. Sementara Formasi Lima Elemen Kabut Ilusi, seperti namanya adalah jenis formasi yang bisa membingungkan dan menjebak orang di dalamnya.Ewan tersenyum tipis dan bergumam, "Master Rayanza, kalau kamu pasang formasi lain, mungkin aku masih bisa terjebak. Tapi Formasi Lima Elemen Kabut Ilusi ini terlalu mudah bagiku."Dalam warisan leluhur Keluarga Aditya, terdapat

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 888

    Terowongan bawah tanah itu seluruhnya dibangun dari batu, panjangnya sekitar satu meter dan lebarnya 33 sentimeter, berkelok-kelok menurun ke bawah.Ewan berjalan dengan hati-hati menyusuri terowongan itu. Sepanjang jalan, dia tetap waspada penuh, siap menghadapi segala kemungkinan bahaya.Namun, setelah berjalan setengah jam, dia tidak menemui bahaya apa pun. Setelah berbelok beberapa kali, arah terowongan yang semula menurun tiba-tiba berubah menjadi menanjak."Harus kuakui, Master Rayanza benar-benar luar biasa. Di hari-hari terakhir hidupnya, beliau masih bisa membangun makam sebesar ini. Hebat!" Ewan bergumam sambil mempercepat langkahnya.Sekitar 20 menit kemudian, dia tiba di tangga batu berakhir. Di depannya muncul sebuah pintu batu besar dan tebal. Pada permukaannya, terukir beberapa baris tulisan.[ Wahai penerus yang berjodoh denganku, jika kamu bisa sampai di sini, berarti kamu telah mendapatkan barang-barang yang kutinggalkan. ][ Pertama, aku mengucapkan selamat padamu. K

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 887

    Ewan bergumam pada dirinya sendiri, "Sebentar lagi, aku bisa mulai melatih tingkat ketiga dari Teknik Naga Ilahi Sembilan Revolusi. Kalau dipikir-pikir, semua ini juga berkat Master Rayanza.""Kalau bukan karena dia membangun makam di sini, aku nggak akan bertemu kura-kura api berumur 100 tahun, nggak akan mendapatkan Pedang Cahaya Senja, juga nggak mungkin bisa menyelesaikan tingkat kedua dari Teknik Naga Ilahi Sembilan Revolusi dalam waktu sesingkat ini. Oh benar, masih ada Darah Bodhi."Ewan mengeluarkan Darah Bodhi dari sakunya. Dalam surat terakhirnya, Rayanza menulis bahwa Darah Bodhi bisa menambah sepuluh tahun kekuatan kultivasi.Ewan mulai berpikir, apakah dia sebaiknya langsung memakannya untuk meningkatkan kultivasinya sekarang? Dengan begitu, dia bisa segera menjadi salah satu ahli terkuat di dunia ini.Ewan ragu selama setengah menit, lalu akhirnya mengurungkan niatnya. Darah Bodhi adalah sesuatu yang langka, nyaris mustahil ditemukan dua kali. Kalau dimakan begitu saja, r

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 886

    Wajah Ewan penuh dengan keterkejutan. Setelah dia membuka kain kuning itu, yang muncul di hadapannya adalah selembar peta.Ewan langsung merasa sangat kecewa. Dia semula mengira benda itu akan menjadi harta yang nilainya hampir sebanding dengan Pedang Cahaya Senja, tetapi ternyata yang didapatkannya hanyalah sebuah peta. Lebih parahnya lagi, peta itu tidak lengkap."Ini yang disebut harta berharga? Master Rayanza, kamu bercanda ya?" keluh Ewan dengan kesal. Dia hendak meletakkan peta itu, tetapi saat itu juga aroma lembut yang samar menyusup ke hidungnya.Dalam sekejap, pikirannya terasa jernih, tubuhnya ringan, dan rasa lelahnya menghilang."Ini ... brokat sutra?" Ewan terkejut. Seketika, dia teringat pada setengah peta harta yang dulu dia peroleh dari Abdi Hantu. Peta itu juga dibuat dari brokat sutra."Mungkinkah kedua peta itu berhubungan?" Dia memandangi peta itu lagi. Peta itu tampak sudah sangat tua, dengan gambar pegunungan dan sungai yang jelas digambar sejak zaman dahulu.Sem

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 885

    "Apakah makhluk ini yang membunuh tiga ekor buaya itu? Jadi ... bayangan hitam di bawah kolam tadi adalah tubuhnya? Ya Tuhan, seberapa besar sebenarnya makhluk ini?"Panggung batu tempat Ewan berdiri berjarak sekitar sepuluh meter dari kolam. Sementara bayangan hitam itu tampak bergerak di kedalaman lebih dari sepuluh meter. Dengan begitu, panjang tubuh piton raksasa itu setidaknya 20 meter lebih."Ini bukan ular piton lagi, ini monster!" Telapak tangan Ewan berkeringat dingin, tubuhnya tegang seperti sedang menghadapi musuh besar.Sret! Tiba-tiba, ular piton itu bergerak. Dia membuka rahang besarnya yang seperti sumur darah, lalu menerjang langsung ke arah Ewan.Swoosh! Ewan meluncur ke samping dengan kecepatan kilat. Dia mundur sejauh lima meter, tepat menghindari serangan mematikan itu.Namun, suara gemuruh air segera terdengar. Wuussshh! Ekor piton raksasa itu menghantam dari arah kolam, membelah udara dan menghantam ke arah Ewan dengan kekuatan mengerikan.Ewan segera menjatuhkan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status