Share

Bab 645

Author: Rexa Pariaman
"Kamu sendiri gimana?" tanya Mini.

"Aku akan menyelesaikan mereka," jawab Ewan, lalu segera menurunkan sandaran kursi belakang dan merangkak masuk ke bagasi.

Dia tahu, penembak pasti sedang mengawasi mobil. Kalau keluar lewat jendela, risikonya terlalu besar. Namun, kalau keluar dari bagasi, dia punya keyakinan penuh bisa menghindari peluru. Yang paling penting, cara itu juga bisa menjamin keselamatan Mini.

Detik demi detik berlalu. Ewan menatap arlojinya. Dua menit 30 detik ... dua menit 40 detik ... dua menit 50 detik ... dua menit 59 detik!

Tuut ... tuut .... Ponsel berbunyi.

Ewan segera menekan tombol menjawab. "Gimana?"

Suara Venus terdengar. "Lokasimu benar-benar terpencil, gunung besar dan sepi, pepohonan di mana-mana. Tapi setelah usahaku, kira-kira aku sudah menemukan posisi penembak."

"Di mana?" Ewan buru-buru bertanya.

"Arah tenggara, sekitar 300 meter di dalam hutan. Tapi untuk berapa jumlah penembak, aku nggak bisa pastikan."

"Terima kasih. Kalau ada kesempatan ketemu, aku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Saut Sirait
Pengarang ini tidak mampu mengukur tingkat kejenuhan pembaca. Terlalu panjang dan banyak merampah hal-hal yang tidak berkaitan. Ide dasarnya bagus, namun penentuan jalur dan alur untuk tujuannya hancur lebur. Ambisi penulis hanya jumlah kata dan baris, tanpa mutu dan tiada bumbu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1296

    Pria tua bertubuh pendek itu baru saja hendak membunuh Yogi, ketika tiba-tiba mendengar suara dari pintu dan segera menoleh. Detik berikutnya, sorot matanya dipenuhi niat membunuh."Ewan!" Pria tua bertubuh pendek itu menggertakkan gigi. Wajahnya dipenuhi kebencian yang meluap-luap.Pada saat yang sama, beberapa murid Sekte Hyang di dalam ruangan juga menatap Ewan. Di wajah mereka bukan hanya tidak ada rasa takut, malah tampak sedikit kegembiraan.Mendengar pria tua itu menyebut namanya, Ewan agak terkejut dan bertanya, "Kamu mengenalku?""Di dalam sekte kami, nggak ada seorang pun yang nggak mengenalmu. Bahkan kalau kamu sudah jadi abu, aku tetapi bisa mengenalimu," sahut pria tua itu. "Banyak ahli Sekte Hyang yang mati di tanganmu. Pemimpin sekte sudah mengeluarkan perintah pengejaran terhadapmu.""Kamu dan Satria adalah target buruan nomor satu Sekte Hyang. Awalnya setelah urusan di Soharia selesai, aku berniat baru pergi ke Papandaya untuk mencarimu. Nggak kusangka kamu sendiri yan

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1295

    Pria tua bertubuh pendek itu melepaskan tangannya. Peluru jatuh ke lantai dan menimbulkan bunyi nyaring.Lazuardi berkata dengan suara berat kepada Tukul, "Ilmu bela dirinya lebih kuat dariku. Dia seharusnya bisa masuk lima besar Daftar Naga. Untuk ahli seperti dia, peluru biasa sangat sulit melukainya."Tukul tidak percaya, lalu kembali menembakkan beberapa peluru ke arah pria tua bertubuh pendek itu.Hasilnya sama. Semua peluru yang ditembakkan Tukul ditangkapnya satu per satu. Seketika itu, Tukul dilanda keputusasaan."Apa kamu masih punya cara lain?" Pria tua bertubuh pendek itu tersenyum dingin, membuat orang merinding. "Kalau ada, keluarkan saja. Kalau nggak, aku akan mengantarmu ke akhir perjalanan."Keringat dingin mengalir di dahi Tukul. Dia memohon dengan suara bergetar, "Apa kamu bisa mengampuni nyawaku? Selama kamu mau melepaskanku, semua milik Geng Serigala, mulai sekarang akan menjadi milik Sekte Hyang.""Tabunganku dan seluruh hartaku juga bisa kuberikan pada kalian. Kal

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1294

    "Guru!""Lazuardi!"Perubahan mendadak itu membuat Yogi dan Tukul terkejut setengah mati.Mereka sama sekali tidak mengerti, bagaimana mungkin Lazuardi yang kekuatannya setara dengan ahli Daftar Naga, bisa tiba-tiba roboh hanya karena satu kata yang diucapkan oleh pria tua bertubuh pendek itu.Apa sebenarnya yang terjadi? Sebenarnya bukan hanya mereka berdua, bahkan Lazuardi sendiri juga merasa sulit dipercaya.Baru saja dia merasakan datangnya bahaya dan hendak bergerak, tiba-tiba tubuhnya terasa seperti ditabrak mobil. Kepalanya mendadak pening luar biasa. Belum sempat dia memahami apa yang terjadi, tubuhnya sudah terjatuh ke lantai.Terlalu aneh!Pada saat yang sama, Lazuardi pun menyadari bahwa pria tua bertubuh pendek dari Sekte Hyang di hadapannya memiliki kekuatan yang dalam dan tak terukur."Tuan Tukul, cepat pergi!" teriak Lazuardi dengan suara keras."Pergi?" Pria tua bertubuh pendek itu mencibir dingin. "Semua yang di sini adalah orang-orangku. Dia bisa pergi ke mana? Kalaup

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1293

    Sorot mata pemuda itu dipenuhi hasrat bertarung. Dia mengaitkan jarinya ke arah Yogi dan berteriak lantang, "Maju lagi! Aku mau bertarung denganmu!"Orang tua bertubuh pendek itu berkata dengan dingin, "Rambut Putih, jangan buang-buang waktu.""Siap." Pemuda itu menjawab dengan hormat, lalu menatap Yogi dengan wajah menyesal dan berkata, "Awalnya aku ingin bertarung denganmu sampai 300 ronde, tapi sayangnya Tuan Utusan Kiri nggak mengizinkan. Kalau begitu, aku hanya bisa mengantarmu ke neraka."Tuan Utusan Kiri? Mendengar tiga kata itu, Ewan melirik ke arah orang tua bertubuh pendek tersebut. Orang tua ini adalah Utusan Kiri Sekte Hyang?Ewan masih ingat, Scorpion yang sebelumnya dia bunuh adalah Utusan Kanan Sekte Hyang.Saat itu, Rambut Putih kembali bergerak. Kecepatannya jauh lebih cepat dari sebelumnya. Dalam sekejap, dia sudah berada di depan Yogi, mengangkat tinjunya dan menghantam ke bawah.Yogi sama sekali tidak mundur dan langsung melawan. Keduanya bertarung sengit.Belum sam

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1292

    Pintu kantor Tukul tidak tertutup rapat. Ewan berjalan pelan ke pintu itu dan melirik ke dalam.Saat ini, di dalam kantor ada 20 hingga 30 orang. Sekilas, Ewan langsung melihat Tukul.Tukul, Lazuardi, Yogi, serta beberapa anggota Geng Serigala, semuanya dikepung rapat oleh sekelompok orang dari Sekte Hyang.Di lantai juga tergeletak beberapa mayat. Semuanya adalah anggota Geng Serigala.Pemimpin Sekte Hyang adalah seorang pria tua bertubuh pendek yang mengenakan jubah hitam. Aura gelap terpancar dari tubuhnya."Siapa sebenarnya kalian? Aku nggak pernah menyinggung kalian. Kenapa kalian datang ke markas Geng Serigala untuk membunuh orang?" bentak Tukul dengan suara keras.Jelas, dia masih belum tahu bahwa sekelompok orang ini berasal dari Sekte Hyang.Orang tua bertubuh pendek itu tersenyum menyeramkan. "Memang benar, Geng Serigala nggak punya dendam dengan kami. Alasan kami membersihkan markas Geng Serigala hari ini hanya satu, karena aku nggak suka melihat kalian."Alasan macam apa it

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1291

    'Ah, sudahlah. Karena sudah bertemu, lebih baik dibereskan dulu!' Memikirkan hal itu, Ewan bertanya kepada Dodo, "Kamu mau tetap di sini atau ikut denganku?""Memangnya ada bedanya?" tanya Dodo.Ewan berkata, "Kalau tetap di sini akan lebih aman. Kalau ikut denganku, mungkin akan sangat menegangkan."Dodo terkekeh-kekeh. "Ke mana pun kamu pergi, aku ikut. Aku paling suka yang menegangkan.""Kalau begitu, kita jalan."Setelah masuk ke lift, Dodo melihat Iris berdiri sendirian di luar lift. Gadis itu tampak kesepian, apalagi tubuhnya masih terluka. Dia merasa tak tega, lalu bertanya, "Iris, mau ikut kami nggak?"Iris ragu sejenak, lalu ikut masuk. Begitu masuk ke lift, dia melihat Ewan menekan tombol lantai 33."Kamu mau ke kantor Tuan Tukul?" Iris terkejut dan berkata, "Kelompok iblis itu menuju ke lantai 33. Kalau nggak ada halangan, sekarang mereka pasti sudah tiba di kantor Tuan Tukul."Dengan ekspresi tenang, Ewan berkata, "Aku tahu."Tahu tetapi tetap ke sana? Gila ya?"Kalau kita

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status