Share

Bab 9

Author: lovelypurple
last update Last Updated: 2025-06-11 20:24:59

Pagi hari di rumah keluarga Mahendra terasa tenang. Mama Arka sedang menyiram bunga, dan suara televisi dari ruang keluarga terdengar samar. Alya turun dari kamar tamu dengan sweater hangat dan celana kain santai.

“Pagi, Ma,” sapa Alya sambil berjalan menuju dapur.

“Pagi, sayang. Arka masih tidur ya?” tanya Mama sambil tersenyum lembut.

Alya mengangguk. “Kayaknya baru tidur subuh. Semalam katanya ngedit skrip acara.”

Mama mengangguk-angguk, lalu kembali merapikan pot tanaman.

Alya menuang air putih ke dalam gelas dan berdiri sejenak di dekat jendela dapur. Rumah keluarga Arka terletak di kawasan elite yang cukup sepi, tapi sejak tadi ia merasa... aneh.

Ada perasaan tidak nyaman yang sejak tadi mengusik. Semalam, saat Arka tertidur lebih dulu, Alya melihat notifikasi pesan dari akun anonim di media sosialnya:

“Kamu bisa pura-pura di depan mereka. Tapi aku tahu siapa kamu sebenarnya.”

Alya awalnya mengira itu hanya akun haters biasa. Tapi kini, ia merasa seperti sedang diawasi.

Setelah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 13

    Beberapa jam kemudian....Di kamar kos kecil daerah Tebet, Rio duduk di depan laptop.Jari-jarinya menari di atas papan ketik. Di dinding seberangnya, foto-foto Alya dan Risa terpampang tapi, dipetakan dengan catatan dan benang penghubung.Wajahnya terpampang di layar sebuah halaman blog penulis yang dikelolanya dengan teliti selama dua tahun terakhir.Anehnya, bukan nama Rio yang terpampang di sana. Tapi justru nama Revan Kai yang terpampang di sanaRio bukan orang baru dalam dunia tulis. Ia pernah menjadi asisten editor di sebuah penerbit, sebelum dipecat karena dituduh mencuri naskah dan memanipulasi data penulis.Kemudian hidupnya hancur. Namanya tercoreng.Bahkan Alya, satu-satunya orang yang ia pikir akan membelanya, malah memilih menjauh.Namun dari kehancuran itulah lahirlah Revan Kai —nama pena yang Rio gunakan untuk menerbitkan karya-karyanya.Ia mempelajari psikologi pembaca. Ia tahu bagaimana menyusun kisah sedih yang terasa nyata.Ia tahu cara menyentuh sisi rapuh peremp

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 12

    Ketegangan di co-working space di Kuningan Jakarta terasa mencekam. Ruangan modern yang biasanya dipenuhi pekerja kreatif, kini berubah menjadi arena senyap penuh ketegangan. Rio —yang selama ini menyamar sebagai Revan, duduk dikursi tengah ruangan. Rahangnya mengeras dan matanya liar menatap sekeliling di balik masker dan topi. Di tangannya, sebuah map naskah terbuka. Tapi bukan naskah yang ia lihat, melainkan satu halaman besar bertuliskan, kami tahu siapa kamu. Jari-jarinya mengepal pelan, dingin. Ia sadar, ini bukan sekedar ancaman. Ini bukti bahwa keberadaannya terendus. Rio mencoba tenang. Ia duduk dengan tegak dan menatap ruangan yang terlalu rapi untuk dibiarkan tanpa pengawasan. Dibalik kaca satu arah, Rey memantau Rio dengan tatapan tajam. Rey kemudian memberi isyarat pada dua anggota timnya yang menyamar sebagai staf kantor. Mereka bergerak mendekati Rio secara alami seolah ingin menawarkan kopi. Tapi gerakan mereka penuh perhitungan. Rio menyadari bahwa

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 11

    Sudah hampir seminggu Alya tenggelam dalam proyek penyuntingan novel thriller dari kantor lamanya. Klien kali ini adalah seorang penulis baru, menggunakan nama pena D.R.—misterius dan agak tertutup. Naskahnya gelap dan intens, tetapi sangat rapi dan membuat penasaran.Alya beberapa kali harus berdiskusi langsung lewat Zoom dengan perwakilan tim penulis—seorang pria bernama Revan. Dalam pertemuan online, Revan selalu mengenakan masker medis dan topi, dengan alasan sedang dalam pemulihan sakit paru. Sikapnya tenang, sopan, tapi Alya merasa... aneh.Setiap kali Revan berbicara, ada nada suara yang mengusik ingatannya. Seolah ia pernah mendengar suara itu, di masa lalu yang sudah ia kubur dalam-dalam.Suatu malam, setelah sesi diskusi, Alya keluar dari ruang kerja dan menemukan Arka sedang duduk di balkon dengan laptop di pangkuannya.“Kamu belum tidur?” tanya Alya, duduk di sebelahnya.“Belum. Deadline sinopsis dua episode lagi.” Arka melirik sekilas, lalu menutup laptop. “Proyek kamu gi

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 10

    Keesokan harinya, Alya terbangun lebih pagi dari biasanya. Ia merasa sedikit lebih tenang, walau bayang-bayang suara lelaki misterius di minimarket itu terus menghantui pikirannya.Agar bisa mengalihkan pikirannya, Alya pun memutuskan untuk kembali kerja dan meneriwa proyek lagi sebagai editor lepas.Namun, sebelum itu ia harus terlebih dahulu meminta izin pada Arka. Walaupun pernikahan mereka hanya kontrak, tapi sudah sewajarnya ia meminta izin pada suaminya.Suatu malam, saat mereka duduk Santai di ruang Tengah sambil menonton drama yang sedang hits, Alya membuka suara.“Ka… aku ditawari proyek penyuntingan naskah dari kantor lama,” katanya pelan. “Editor senior ngontak aku tadi siang. Mereka lagi kekurangan editor untuk novel thriller yang harus selesai bulan depan.”Arka menoleh, “Kamu mau ambil?”Alya mengangguk, “Aku butuh distraksi. Pingin sibuk lagi. Biar nggak terlalu banyak pikiran, Dan… aku ingin merasa berguna lagi.”Arka terdiam sejenak, lalu mengangguk. “Oke. Tapi kamu k

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 9

    Pagi hari di rumah keluarga Mahendra terasa tenang. Mama Arka sedang menyiram bunga, dan suara televisi dari ruang keluarga terdengar samar. Alya turun dari kamar tamu dengan sweater hangat dan celana kain santai.“Pagi, Ma,” sapa Alya sambil berjalan menuju dapur.“Pagi, sayang. Arka masih tidur ya?” tanya Mama sambil tersenyum lembut.Alya mengangguk. “Kayaknya baru tidur subuh. Semalam katanya ngedit skrip acara.”Mama mengangguk-angguk, lalu kembali merapikan pot tanaman.Alya menuang air putih ke dalam gelas dan berdiri sejenak di dekat jendela dapur. Rumah keluarga Arka terletak di kawasan elite yang cukup sepi, tapi sejak tadi ia merasa... aneh.Ada perasaan tidak nyaman yang sejak tadi mengusik. Semalam, saat Arka tertidur lebih dulu, Alya melihat notifikasi pesan dari akun anonim di media sosialnya:“Kamu bisa pura-pura di depan mereka. Tapi aku tahu siapa kamu sebenarnya.”Alya awalnya mengira itu hanya akun haters biasa. Tapi kini, ia merasa seperti sedang diawasi.Setelah

  • 365 Hari Jadi Istrimu   Bab 8

    Keesokan harinya, suasana di apartemen Alya dan Arka sedikit berbeda. Arka baru saja menyelesaikan wawancara daring dengan sebuah media internasional saat ponselnya berdering.Ia menatap layar sejenak ─nama yang muncul membuat ekpresinya berubah.“Mama,” gumamnya.Ia mengangkat telepon, menautkan alis, “Halo, Ma?”Suara dijung sana terdengar tenang, tapi tegas.“Arka Mahendra. Kenapa Mama harus tahu dari media kalau anak Mama udah menikah?”Arka memijat pelipisnya. “Ma, aku bisa jelaskan─”Namun, perkataan Arka dipotong, “Tolong jelaskan langsung. Papa kamu juga mau bicara. Dan... bawa istrimu. Kami ingin bertemu.”Klik. Sambungan terputus. Arka menatap layar ponsel kosong dengan ekspresi rumit.Beberapa jam kemudian, Alya duduk di sofa dengan ekspresi panik. Ia menatap Arka yang berdiri di depan jendela, memandangi kota Jakarta dengan tangan di silangkan.“Jadi... kita akan ke rumah orang tuamu?” tanya Alya pelan.Arka menoleh dan mengangguk, “Mereka tahu dari media. Dan mereka bukan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status