Share

Bab 11B

Bibir mungil Kai manyun setelahnya, dia kesal dengan suara gaduh. Dia anak pintar yang suka dengan ketenangan. Bisa saja karena efek musik yang sering dimainkan kebanyakan adalah alunan lagu yang menenangkan.

"Mama tidak kenal, Kai." Hana berdusta di balik senyuman tipis sambil mengusap lembut kepalanya setelah mereka merenggangkan pelukan.

"Apa dia mengganggu Mama? Kalau iya, nanti Kai hajar orang itu."

Lucu sekali dia, masih kecil sudah bisa menjaga dan tahu cara menyayangi orang yang telah melahirkannya.

"Tidak, Kai. Tadi orang itu hanya tanya alamat." Masih menggunakan nada tenang, Hana memberi jawaban untuk bocah tampan dengan rambut tipis, mirip dengannya.

"Tapi tadi Kai dengar Mama teriak maling, apa Mama yakin dia tidak melukaimu? Katakan saja, Kai pasti akan memberi pelajaran kepadanya."

Haduh, anak seperti Kai memang beda dari bocah pada umumnya. Sejak ia lahir tanpa ada sosok ayah di sampingnya, Kai diajarkan nenek dan ibu menjadi anak yang super mandiri. Dia pun diberit
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status