Share

16. Kenangan Pahit

Pada akhirnya, mereka hanya akan menjadi kisah masa lalu, dengan sisa-sisa kenangan yang tertinggal di sudut kamar. Foto pernikahan mereka tidak berpindah, begitupun baby walker milik Zian yang sudah ditinggalkan pemiliknya. Semua dibiarkan pada tempatnya, seolah sisa-sisa kenangan itu sebagai teman di malam sunyi yang sepi.

Jam sepuluh malam, pria itu berbaring akan tidur, namun niatnya ditanggalkan. Dia meraih gawai pada nakas menulis pesan pada orang yang baru satu bulan dia lepaskan. Baru satu bulan dan dia ternyata tidak sanggup untuk tidak melihatnya. Devan harus memastikan Raina dalam keadaan baik-baik saja.

"Selamat malam! Raina, gimana kabarmu dan Zian? Gimana juga kabar mamah dan papahmu? Zian di rumah kakek neneknya pasti betah, ya?"

Devan menulis pesan di papan smart phone, hingga beberapa menit dia berdiskusi dengan dirinya sendiri untuk mengirim pesan atau tidak. Dan a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status