Share

28. Rahasia dan Luka Batin

Devan sedang merakit mini Playground yang worth it untuk balita seusia Zian bermain dengan aman. 

Zian antusias, dia merangkak ke sana ke mari di atas matras empuk bermotif kartun yang belum di isi oleh bola atau mainan apa pun. Balita itu menghampiri Devan dan berdiri dengan berpegangan pada Devan.

"Bentar lagi jadi tempat main kamu, Zian. Sabar, ya!"

"Hao hakeng, Yaya ...." Zian berjingkrak. 

Raina menghampiri dengan membawa satu keranjang bola yang sangat banyak. "Abang udah bisa di isi bola belum area mandi bolanya?"

"Iya, bisa! Kamu tumpahin aja bolanya."

"Zian, lihat! Mamah tumpahin di sini, ya!"

Zian tertawa-tawa saat bola-bola itu mengenai badannya. Dia langsung bermain di area situ. Sementara Devan masih memasang pintu untuk rumah-rumahan yang muat untuk tiga balita di dalamnya.

"Abang Zian suka sekali main di sini."

Devan melirik ke arah ibu dan anak itu sambil tersenyum. Dia bahagia melihat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status