Share

Chapter 124

Setelah kepergian Bima tadi, mereka kembali terhanyut dengan pemikiran masing-masing. Bahkan Didi yang biasanya menanyakan pertanyaan-pertanyaan bodoh kali ini dia tahu situasi dan membungkam mulutnya sendari tadi. Bukan hanya Didi, Rendy yang biasanya mengeluarkan guyonan tiba-tiba bungkam seribu bahasa.

“Tenang aja, gue yakin dia oke” ucap Irvan dengan nada suara care.

Arka yang mendengar itu hanya diam dan menatap Irvan sekilas kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati pintu UGD.

‘Yah, gue juga yakin dia kuat’ batin Arka dengan senyum tipis. Pandangannya masih tertuju ke arah sosok Keyra berada. Dengan sorot mata teduh Arka menatap ke sosok Keyra yang terbaring lemah. Ada rasa nyeri di hatinya saat melihat sosok Keyra terbaring di atas berangka.

Jam menunjukkan pukul 21.37, kantung darah sedang di berikan dan saat ini mereka masih menunggu di depan pintu.

“Nyokap lu gak di kasih tau?” tanya Arka de

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status