SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN

SATU ATAP DENGAN BADBOY TAMPAN

last updateLast Updated : 2025-02-05
By:  AderaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
16Chapters
205views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Bercerita tentang seorang gadis miskin bernama Kania Putri Salshabilla harus merantau ke Jakarta dan bekerja menjadi seorang pembantu di salah satu rumah mewah milik pembisnis sukses, Rudi Bianvaro agar kebutuhan sehari-harinya terpenuhi. Di sana Kania disambut dengan baik oleh istri Tn. Rudi yakni Indira Larasanti. Sampai-sampai beliau menyuruh Kania tidur di kamar atas bersebelahan dengan kamar putra mereka. Awalnya Kania menolak karena tidak enak dengan perlakuan Ny. Indira yang dirasa terlalu berlebihan. Tapi setelah Ny. Indira bujuk, akhirnya Kania mau untuk menempati kamar atas. Dan dari sinilah cerita itu dimulai ketika Kania mengenal seorang Riyan Marvel Alvaro, Putra majikannya yang terkenal badboy hingga dijuluki si trouble maker di sekolah SMA Bimasakti.

View More

Chapter 1

1. Tertangkap Basah

***

"Nanti kamu tidur di kamar atas!" seru Ny. Indira pada gadis muda yang memakai kacamata dengan rambut dikepang dua.

"Apa? Tidur di kamar atas? Tapi Nyonya, Kania nggak--"

"Nggak ada kata menolak Kania. Saya mohon!" pinta Ny. Indira.

Tak tega melihat Ny. Indira memohon seperti itu, akhirnya Kania mengiyakannya. "B--baik Nyonya."

"Terimakasih Kania."

"Iya Nyonya sama-sama. Tapi Nyonya, bukannya kamar atas punya anak Nyonya?" tanya Kania.

"Iya, di atas ada dua kamar. Yang satunya punya anak saya yang cewek. Dia sudah menikah dua bulan yang lalu dan ikut suami. Ya otomatis kamar itu kosong. Nah saya kepengen kamu menempati kamar tersebut." jelas Ny. Indira.

"Terus kamar yang satunya lagi?"

"Nah yang disebelahnya itu kamar anak saya yang cowok. Dia masih sekolah, mungkin usianya sama kayak kamu."

"Ohh ...." Kania mengangguk-angguk kepala mengerti sambil memandang ke arah sekelilingnya.

Ah, benar-benar rumah yang mewah dan luas. Begitulah yang ada di pikiran Kania saat ini.

"Sekarang anak Nyonya yang cowok ke mana?" tanya Kania.

"Dia masih di sekolah, mungkin sebentar lagi pulang. Oya, hari ini saya mau keluar dulu. Kamu jaga rumah ya dan jangan lupa bersihin kamar anak saya yang cowok," titah Ny. Indira.

Kania mengangguk. "Baik Nyonya."

Ny. Indira sejenak membelai rambut Kania dengan lembut. Setelah itu, ia bergegas keluar rumah sambil menenteng tas.

Kini Kania hanya seorang diri di rumah mewah tersebut. Kebetulan para pembantu Ny. Indira sedang pulang kampung, jadi tugas membersihkan rumah Ny. Indira adalah tugas dirinya.

"Baik Kania, sekarang tugas pertama kamu adalah bersihin kamarnya anak Nyonya Indira. Iyahh, Kania semangat!" ujar Kania menyemangati dirinya sendiri.

***

Ceklek!

Kania perlahan membuka pintu kamar putra Ny. Indira. Sontak saja Kania terkejut karena kondisi kamar tersebut tampak sangat berantakan.

Bahkan bekas cemilan pun terlihat berserakan di atas ranjang tidur dan juga sofa.

"Apa anak Nyonya Indira gak tau tata kebersihan?" ucap Kania merasa ngeri melihatnya.

Brummm! Brummm!

Suara deruman motor yang mengaung membuat Kania terperanjat kaget. Suara itu terdengar begitu dekat dengan rumah Ny. Indira.

Karena penasaran, akhirnya Kania bergegas menuju jendela kamar untuk mengecek keadaan di luar.

"Ho!" Kania terbelalak usai melihat gerombolan geng motor memakai seragam SMA terparkir di depan gerbang rumah Ny. Indira.

Dengan langkah cepat Kania langsung turun ke bawah untuk mengunci rumah, takut para geng motor tersebut masuk ke dalam.

Namun ....

Brak!

Pintu rumah tiba-tiba terbuka lebar. Segerombolan anak muda memakai seragam SMA serta memakai jaket jeans terlihat memasuki rumah Ny. Indira.

Hal itu membuat Kania yang tergesa-gesa turun dari tangga langsung mengerem kecepatan larinya.

'Ya ampun! Bagaimana ini? Mereka semua udah masuk ke dalam. Gimana aku ngadepin mereka kalau tampang mereka kayak preman semua?' Batin Kania mulai panik sendiri usai melihat kehadiran mereka.

"Bos, pokoknya besok malam kita harus jadi balapan sama si geng Andra. Kalau sampai dibatalin lagi, bisa-bisa kita diledek abis-abisan sama mereka."

"Betul tuh Bos apa kata si kribo. Pokoknya harus jadi. Gue gak mau ya kalau geng kita dianggap remeh sama mereka."

"Udah, lo semua tenang aja. Besok kita jadi balapan sama mereka. Dan gue pastiin kita yang bakalan menang. Kalau perlu nih ya gue bakal pakek taktik manjur buat ngalahin si geng Andra di balapan nanti."

"Ah mantul lo Bos. Gak salah kita semua ngangkat lo jadi ketua geng. Iya gak bray?"

"Yoiii."

Perlahan Kania kembali menaiki anak tangga sebelum ada orang yang mengetahui kehadirannya. Ia pun bersembunyi di balik dinding penyekat untuk mendengar pembicaraan mereka lebih lanjut.

"Woy Bo, ambilin minum gih buat kita-kita!" titah cowok berambut gondrong pada cowok berambut kribo.

"Kan si Bos punya pembantu di rumah. Napa lo nyuruh gue?"

"Pembantu di rumah gue pada pulang kampung semua. Udah lo ambil aja sana!"

"Ohh oke Bos." Cowok berambut kribo langsung bergegas menuju dapur untuk mengambil beberapa minuman di dalam kulkas.

Sementara di tempat Kania, ia sempat terkejut ketika tau cowok yang memakai bandana hitam di lengan kanan adalah putra majikannya sendiri yakni Riyan Marvel Alvaro.

"Jadi cowok yang pakek bandana hitam itu Tuan muda Riyan," ucap Kania sambil menatap tak percaya sosok Riyan dari kejauhan.

"Dan cowok-cowok yang lagi duduk di dekat Tuan muda Riyan itu temen-temennya?" Kali ini Kania menatap teman-teman Riyan satu persatu.

Ada yang berambut gondrong. Berbadan cukup besar. Berkulit putih. Berkulit agak hitam. Bahkan berwajah tampan pun ada. Termasuk wajah milik Riyan.

Kania akui di antara cowok-cowok yang lagi duduk di sofa, Riyan lah yang paling tampan. Meskipun penampilannya itu seperti berandalan, tapi pesona serta aura yang dimiliki Riyan begitu luar biasa.

"Oalah, kenapa cowok seganteng Tuan muda Riyan harus punya temen berandalan kayak mereka ya? Apa jangan-jangan Tuan muda Riyan salah pergaulan lagi?!" ucap Kania.

"Bos, lo gak kasihan apa sama si Tasya? Dia udah nembak lo 20 kali, masa lo tolak dia terus?" Cowok berkulit agak hitam mulai bersuara. Sebut saja namanya Jani.

"Ck." Riyan tersenyum smirk. "Si Tasya terlalu ribet. Gue gak suka cewek kayak gitu," timpal Riyan terus terang.

"Terus lo mau tipe cewek kayak apa Bos?" tanya cowok berkulit putih. Sebut saja namanya Kevin.

"Lo semua pengen tau tipe cewek gue kayak apa?" tanya Riyan.

"Yaiyalah Bos, masa enggak. Jarang-jarang loh kita bahas cewek. Iya gak bray?"

"Yoiii. Kasih tau aja Bos ke kita-kita biar gak pada penasaran," sahut cowok berbadan cukup besar. Sebut saja namanya Babam.

Riyan hendak ingin bersuara mengenai tipe cewek idamannya. Namun, ia urungkan usai kedua bola matanya menangkap seseorang sedang bersembunyi di balik dinding penyekat lantai atas.

Alis Riyan langsung mengerut curiga. Seingatnya tidak ada siapapun di rumahnya selain Papa dan Mama-nya.

"Lo lagi ngeliatin siapa Bos? Hantu?" tanya Kevin.

"Bukan. Gue lagi ngeliatin dapur. Masalahnya si kribo lama bawain minuman buat kita-kita," jawab Riyan ngeles. Ia tidak ingin teman-temannya tau apa yang dilihatnya barusan.

"Eh iya yah, kenapa gue baru nyadar si kribo lama bawain minumannya? Jangan-jangan tuh anak ML-an dulu lagi," ujar Babam.

"Lo semua tunggu dulu di sini. Gue mau ke atas, kelarin sesuatu," ucap Riyan sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Kelarin apa bos? Streamingan yang kemarin?" tanya Jani seraya menaik-naikan kedua alisnya disertai dengan senyum tak bisa ditebak.

"Kepo lo!"

Riyan langsung melempar bantal sofa ke wajah Jani. Setelah itu, ia bergegas menaiki anak tangga.

#Bersambung

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
16 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status