Share

Bab 77

Dret

Dret

Ponsel yang sejak pagi Arjuna pegang, bergetar. Ada panggilan masuk, dan nama sang adik terpampang sebagai pemanggilnya.

"Siapa, Mas?"

"Putri," ucap Arjuna yang sepertinya masih bimbang untuk mengangkat panggilan tersebut ataukah tidak.

"Oh, yaudah angkat saja."

"Kalau bahas soal perhiasan ibu gimana?" tanya Arjuna sembari menoleh ke arah sang istri.

"Tinggal bilang aja nggak tau, Mas. Beres."

Sejenak Arjuna terdiam, namun pada akhirnya ia mengangkat panggilan itu juga. Dan setelah panggilan terhubung, Agus menempelkan benda pipih ke telinga kanannya.

"Halo, Put, ada apa?"

"Mas, ada surat panggilan sidang perceraian, 1 Minggu lagi," ucap Putri dari seberang sana, dengan sebuah amplop coklat yang baru saja ia terima.

"Yaudah, biar di situ saja. Nggak penting juga."

"Siapa, Put?" Sayup-sayup suara Bu Susan terdengar di telinga Arjuna.

"Mas Arjuna, Bu."

"Mana, biar ibu bicara sama dia." Nada suara Bu Susan begitu ketus.

"Hal–"

Cepat, Arjuna menjauhkan ponsel dari tel
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status