Di rumah sakit yang luasnya melebihi lapangan bola, terdapat seorang bangsawan bernama Eve sedang membawa herbal-herbal dan air yang sudah dibacakan mantra. Eve berjalan dengan sempoyongan, detak jantung masih berdegub cepat. Seakan jantungnya mau meledak karena penyakit jantung. Namun, sebagai bangsawan dan calon istri dari kerajaan penyihir putih di selatan Eropa yang letaknya di hutan sihir seorang calon ratu tidak boleh lengah karena tugas sebagai istri dari putra mahkota sangat berat.
“Anne bertahanlah, kita sudah sampai di rumah sakit.”
Duke membawa wanita yang berparas indah. Ia segera membawa Anne, lelaki itu memapah perlahan-lahan wanita yang dijaga dan diberi sesuatu yang sangat indah dengan kasih sayang ke sebuah tempat yang berisi alat sihir dan ramuan herbal.“Ada yang bisa saya bantu? Apakah di kamar ujung ada pasien yang terluka?” tanya Eve. Wanita yang memakai baju medis berhenti, dan memegang kerah baju karena sesak. Sesaknya bukan karena pakaian melain kan penyakit jantung yang menguras energi sihir. Putra mahkota berjalan menghampiri wanita yang sudah menjadi kekasihnya. Mereka saling mencintai dan membuat sebuah aliansi demi memusnahkan penyihir jahat.
Eve sedang mencoba menolong para kesatria yang terluka, dia sudah mengirim selembar catatan tentang isi hatinya. Catatan itu berisi perasaan dia dan Putra Mahkota Hector, namun putra mahkota Hector belum datang. Meski surat itu sudah di kirim ke sahabat lelakinya sekaligus calon suami dari Anne. Langkah kaki terhenti dan tidak bersuara, dua orang muda-mudi yang datang tersenyum melihat Hector sudah menjumpai Eve. Anne memberikan isyarat pada lelaki yang memfokuskan pandangan ke Eve. Wanita itu kemudian mengeluarkan tongkat sihir saat tidak sehat, ia kemudian mendorong Hector kea rah wanita yang sedang merawat kesatria.
“Eve, kamu harus istirahat. Kesehatan kamu sedang tidak pulih.”
Eve menoleh ke suara yang merdu dan suara itu adalah suara lelaki yang setia padanya. Putra mahkota Hector sedang mengeluarkan botol dari saku celana panjang, kemudian ia membantu Eve berjalan perlahan-lahan.
“Hector, apakah pasukan sudah dikirim ke tempat kak Anne? Aku merasa kesal dengan bangsawan.”
Hecktor yang bergelar putra mahkota hanya bisa menangis mendengar Eve yang sedang berjuang membantu Anne dan sahabat Hector yang sering bersama-sama. Seberapa Hector mencoba untuk membantu Eve supaya tidak mengeluarkan tenaga dalam dan kultivasi. Eve tetap saja mengeluarkan kultivasi, karena tekhnik Eve sudah SSS. Level terberat yang diambil Eve adalah kultivasi dan kedokteran.
“Nona Eve, di sini butuh pertolongan!”
“Baik, aku akan ke sana.”
“Eve, aku akan membantu kamu pejamkan mata.” Lalu Hecktor mengeluarkan sebuah tongkat sihir. “Eve, kita sudah sampai. Aku yang akan menjadi perantara kamu. Aku sudah berjanji dengan Anne dan Alban.”
“Meski pun aku tidak bisa melihat dan mempunyai lemah jantung. Jangan memaksakan dirimu, karena kamu habis membuat obat untukku,” ucap Eve.
“Masil, aku ke sana dan tolong balut pasien.”
Eve dibantu Hector, ia berjalan masuk ke ruang. Ada kamar dan kasur, terdapat delapan kasur terpisah dan kesatria yang terluka.“Putri Eve dan Putra Mahkota Hector,” ucap seorang yang berdiri. Meski orang itu sedang terluka.
“Bagaimana Hector? Apakah luka di lengan parah?” tanya Eve pada Hector.
“Apakah ini karena penyakit gula? Atau ini karena bekas perang yang tidak sembuh?” tanya Hector. Pria itu mengangguk dua-duanya, kemudian dia mulai menarik napas dan berbicara ke Hector.
Aku sudah yakin, ini adalah sihir kutukan yang membuat lengan tuan ini menjadi terluka. Hector berpikir keras dan mengeluarkan sebuah mantra. Lalu sebuah cahaya ke luar dan membentuk buku.“Anakku jangan menangis. Kamu sedang sakit,” ucap salah seorang ibu, kemudian Eve berhenti dan mendengar suara seorang wanita yang sedang bersama anaknya yang balita. Namun, tugas di sini lebih para. Eve adalah seorang penyihir pengobatan.
“Nona, air garamnya sudah jadi. Apakah sekarang perlu?” tanya seorang perawat yang datang. Eve kemudian mengangguk, sebelumnya wanita yang buta dan pucat ini memiliki sedikit air garam di botol. Kemudian ia mengeluarkan botol, membuka tutup botol, menaruh dengan menuangkan air ke tangan pemuda itu, dan mengucapkan mantra. “Ini adalah obat antiseptik saya sudah mencampur dengan kunyit dan minyak ikan gabus ke dalam obat-obatan ini.”
“Ikan gabus di Eroa apakah ada?” tanya lelaki itu yang sedang diobati.
“Kiriman dari guru saya. Ia adalah penyihir di Asia. Dan membawa minyak ikan gabus. Temannya adalah seorang penyihir yang bisa berubah menjadi ikan gabus.” Kemudian Eve menggunakan asap dari tanaman suci yang dicampur resin dan herba.
Diceritakan, Eve ini suka meracik obat-obat dan membawa obat-obatan yang masih belum berjamur untuk dimanfaatkan sebagai obat. Karena, obat-obat di tempat rumah sakit sihir ada yang kurang.
“Nona Eve, air garam sudah saya bawa lalu dibagikan ke siapa saja?” tanya perawat penyihir.
“Yang satu suruh minumkan yang tekanan darah rendah dan obati luka luar. Jangan beri dosis berat dulu.”
Butiran salju turun dengan perlahan-lahan, nyanyian burung sihir membuat semua orang tenang. Beberapa orang sedang tersenyum karena mendengarkan burung bernyanyi.“Kita sudah memasuki bulan ke tujuh, di tempat tinggal kita udara dingin sudah mulai berdatangan dan membuat daun-daun rontok. Sedangkan mata hari tidak memberi energi di daerah kita,” ucap kesatria yang sedang tidur. “Namun, berkat peri Dryad dan rekan-rekannya yang datang dan melestarikan hutan. Tumbuhan selalu bermunculan, teman dryad ada bernama peri hutan keabadian. Dia sangat anggun saat sihir muncul dan menyembuhkan hutan yang sering sekali ada energi hitam,” lanjutnya.
'Hutan memang terkadang lelah. Peri Dryad menolong untuk membersihkan hutan dan mereka tidak mau ada yang berulah lagi.” Putra mahkota kemudian mengobati dengan menempelkan sedikit air garam ke luka wanita yang sedang terbaring. Ia menolong Eve, jadi Hector tidak mau putri Eve sedih dan murung.
Aku hanya ingin memanggil Eve, tetapi dia dan aku sama-sama memiliki etika bangsawan dan belum resmi menjadi suami istri. Aku tidak mau wanita yang tersenyum sedih, makanya sebagai Putra Mahkota yang baik sekarang harus tersenyum buat Eve dan kestaria, pikir Hector.
“Hector, aku ke tempat orang yang sedang terluka. Dia bersama anaknya sedang menungguku,” ucap Eve. Wanita itu berjalan meraba-raba tempat tidur, Hector sedang asik menolong yang lain dan langsung lari dengan kecepatan penuh. Saat sampai di depan wanita yang bersanggul bagaikan putri Eropa, Lelaki yang sudah siaga ini perlahan membantu Eve dengan melihat lantai. Mana mungkin Hector membuat Eve menderita, sedangkan para kesatria terluka akibat melindungi sebuah kerajaan Eropa dari serangan penyihir hitam. Sebagai wakil dari kerajaan “Laviola Anamtar” yang diberikan perintah oleh raja Javier. Sang ayah menyuruh Hector menolong kerajaan tempat Eve dibesarkan dan menetap saat sebelum menjadi putri mahkota.
Sebulan, saat itu Hector sedang menghadap raja dari kerajaan Laviola Amantar. Raja yang juga sebagai ayah kandung dan guru bagi Hector.
“Baginda raja, ada apa anda memanggil saya ke sini. Saya baru dari perbatasan dekat dengan hutan dan dunia manusia?” tanya Hector. Wajahnya masih kusut dan kotor akibat latihan panah dan pedang di perbatasan.
“Pergilah ke Kerajaan tempaat tunangan kamu. Bawa kesatria kerajaan dengan jumlah banyak untuk dijaga perbatasan hutan dan perbatasan kerajaan tempat tunangan kamu berada.”
“Adikku, kamu punya teman bernama Alban kan? Jika dia tidak sibuk kamu suruh dia mengantarmu dan bermukim selama perang berlangsung,” ucap kakak lelaki bernama Blaise. Blaise adalah penyihir yang memiliki lagu-lagu, dia selalu bernyanyi saat musim salju.
Saat ini, Hector sedang melamun.“Hector, kekasihku. Aku akan mendekap kamu erat-erat ya, agar kamu sadar,” ucap Eve. Wanita itu melangkah namun saat Hector sudah sadar, ia melihat Eve berjalan perlahan-lahan.
“Aku tidak akan terkena jebakan kamu, lihat ini kubawakan apa untukmu.”
Hector mengeluarkan obat yang satunya di kantong ajaib yang dibuat oleh penyihir penjahit.“Terima kasih sayang, aku suka minuman ini dan rasanya menyegarkan.” Namun, Eve tertawa karena melihat botol yang dibawa Hector.
“Sudah, ini botol aku beli di tempatku dan hanya ada botol ini,” ucap Hector. Ia kemudian mengesun Eve tepat di jidat.
“Ini adalah mantra untuk penenang pikiran.”
Eve kemudian berjalan bersama Hector untuk mengobati pasien, meski pun mereka berdua tetap saja saling bertatapan dan merona.“Akhirnya kitab isa tenang ya, Anne!”“Ayo, kita masih ada banyak yang perlu diurus. Alban, seharusnya kamu beri kabar tentang adikku dan sahabatmu.”Island, yang tengah berjalan di hutan, mendengar suara Thunder Bird menggema di langit. Ia segera mengirim sinyal ke Alband dan beberapa temannya yang sebelumnya berpencar. Mereka memang sengaja berpisah untuk menghindari musuh yang mengintai. Hingga kini, belum jelas siapa yang memerintahkan mereka memata-matai Anne dan Eve.Island menatap kepala burung Thunder Bird itu dalam-dalam, matanya membulat dan wajahnya menegang.“Anne, Eve... semoga kalian selamat.”Dengan lembut, Island mengelus kepala sang burung dan memberinya makan. Setelah itu, ia memerintahkannya kembali ke puncak pegunungan.“Pergilah. Kau sudah membantuku.”Hewan mitologi itu mengeluarkan suara pelan, seolah menangis. Ia tahu Island dalam bahaya dan enggan berpisah. Namun Island telah menyiapkan mantra khusus—agar burung itu dapat menemukan dirinya, baik dalam keadaan aman maupun genting.Demi menjaga keseimbangan dunia sihir, para penyihir kini berpencar, mencari sang pengkhianat. Langit jagat raya sedang kelabu, d
Anne yang sedang sakit tidak ingin acara bunga mawar berakhir dengan kekacauan. Meskipun ada tumor atau kista di perutnya, dia tetap cekatan. Anne sudah mencoba injeksi agar tidak tumbang."Anne, mawarnya tumbuh berwarna merah!""Merah? Syukurlah."Anne yang bertanya dan mengucap syukur itu sendiri tidak percaya bahwa dia telah memilih bibit berwarna merah. Bibinya—atau Tante Island—menunjukkannya. Kemudian, dia mengeluarkan mawar yang telah dipetik.Penyakit Anne memiliki masa inkubasi yang sangat lama, jadi dia tidak boleh kelelahan. Namun, Anne ingin acara bunga mawar berjalan lancar. Dia juga tahu ada bangsawan yang cemburu padanya. Maka, dia berusaha tetap tenang meskipun sedang sakit."Anne, apakah kamu tidak kesakitan? Kamu harus duduk di kursi roda."Tantenya lalu membuat kursi roda itu muncul, kemudian membantunya duduk perlahan. Beberapa bangsawan yang melihat perut Anne yang tampak besar mulai berbisik, menyebarkan gosip bahwa Anne dan Alband memiliki anak sebelum menikah.
Anne merasa iba pada rakyat, dia setiap hari membantu petani bunga mawar. Apa lagi bunga mawar adalah simbol keluarga ibu kandungnya. Anne tidak bisa frustrasi, karena ada beberapa orang yang membutuhkannya. Dia sudah membagikan kurma pada masyarakat, supaya tidak ada yang kelaparan.“Kakak, sebaiknya istirahat. Besok kakak akan operasi, kalau sampai sakit bisa tertunda.”Eve melihat Anne yang memetik bunga mawar, seakan merasa bersalah. Dia juga mempunyai kelemahan dan tidak bisa membuat sang kakak bahagia. Festival bunga mawar, di kerajaan diadakan saat bunga mawar mekar. Festival yang diadakan oleh mendiang ratu, saat itu di kerajaan nan jauh di seberang. Ratu mengadakan festival mawar, karena di daerah ratu setiap hari bunga mawar mekar. Anne memiliki cinta yang dalam pada ibunda dan kekasihnya. Namun dia terlahir lemah, tidak bisa menyelamatkan ratu dari mara bahaya.“Eve, kalau kakak tidak pulang nanti malam. Kamu harus mengirim surat ini.”Anne memikirkan bangsawan dan para ra
Jerami-jerami sudah di siapkan oleh para pekerja di sekitar desa. Anne yang di vila memulai hidup hemat, karena ada festival di dekat desa sebagai festival penyihir. Eve sedang di taman, dia memasukkan embun-embun yang di daun untuk mengolah menjadi minuman yang paling segar. “Eve, kakak besok akan bertemu penyihir.”“Penyihir dari mana kak? Kita kan penyihir juga.”Anne kemudian berjalan ke arah Eve, dia memakai kursi roda karena kakinya sudah tidak kuat. “Bukankah tante Geni sudah bilang kepadamu, tentang festival bunga mawar dan anggrek di desa.”Eve kemudian memikirkan tentang perkataan tante Geni, meskipun dia tidak bisa melihat tetapi ingatan dia selalu tajam dalam bidang sastra dan sihir. Dia juga pandai mengobati dan termasuk juara. Sekarang dia tinggal di vila demi melindungi ayah dan kerajaan. Meskipun Isla adalah dari bangsawan Geni. Dia sangat memperhatikan Eve dan Anne.“Eve dan Anne, sarapan sudah tante siapkan. Kalian berdua cepat mandi, akan ada penjahit pakaian yang
“Kakakku akan menolongmu, Aku sudah mendapat persembunyian yang aman.”Anne dan Eve melihat seorang penyihir kera yang datang, sudah dua hari tidak ada batang hidung. Dia membuat Anne dan Eve tampak cemas. Karena berbahaya, jadi mereka harus waspada jika ada beberapa penyihir jahat yang akan melukai penyihir kera.“Kamu bawa siapa? Apakah suruhan kakakmu atau kamu yang bawa?” tanya Anne. Dia lagi-lagi melirik dan mengecek beberapa hiasan di pakaian bangsawan Zenith.“Nona, kamu jangan seperti ini. Saya ke sini atas perintah ayah Anda. Saya adalah bangsawan Zenith.”Anne berpikir dengan memegang kepala, dia lupa keran penyakit kutukan yang membuat seluruh ingatan hilang bagai ditelan bumi dan disedot magnet.“Bangsawan Zenith, lama tidak berjumpa. Aku adalah Eve, si rambut panjang yang disanggul.”Eve tertawa, melihat kenalan lama masih sibuk mengeluarkan cat kuku dan membuat indah di hiasan kuku."Maaf, ini kebiasaan lama saya, karena saya adalah seorang wanita. Saya datang ke sini un
Awan yang gelap membuat Anne dan Eve tidak bisa mengistirahatkan badannya. Mereka berdua melihat langit yang bersinar, lalu Eve kemudian berjalan dan menemui seorang penyihir kera. Meski dia sudah pulih dan bisa bergerak bebas. Dia selalu berjalan dengan pelan.“Ini, aku memiliki beberapa bukti. Kakak jangan cemas. Kak Anne akan selamat,” ucap Eve. Dia kemudian memberi isyarat, sambil menggerakkan jari supaya Alband dan putra mahkota tidak melihat.Eve memberi simbol supaya bisa pergi ke luar. Beberapa dayang sudah dilantik oleh Anne dan Eve, mereka berdua sengaja menyuruh penyihir kera untuk datang mencari perlindungan supaya bisa ke luar dari Villa.Alband dan Putra Mahkota menyuruh Anne dan Eve untuk melakukan purifikasi setelah racun dan sihir kutukan sudah berhasil dikendalikan.Familia Alband mengirim beberapa buku ke vila, namun itu tidak akan membuat Anne untuk menetap di vila. Makanya Anne menyuruh Eve untuk berbicara menggunakan simbol, dia juga memberi label kerajaan.Seket
Famili penyihir hutan, perempuan itu kemudian berjalan sambil memakai pakaian berwarna hijau.“Kamu terlihat keren sekali,” ucap Anne. Mata Anne melihat dari atas sampai bawah penampilan kerabatnya. Penyihir hutan yang menampakkan wujudnya, memasukkan tangan ke saku dan mengeluarkan buah yang berwarna merah. “Ini cery, dimakan saja. Aku sudah menyiapkan untukmu.”“Pantas saja, kamu buru-buru ke sini dan berubah wujud jadi kera supaya tidak ketahuan penjahat.”Wanita yang suka berubah menjadi kera atau manusia, sudah mengetahui tentang kejadian alam. Dia memberi tahu Anne dan kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Anne.“Aku bisa meramalkan, jika kiamat di hutan segera datang.”“Maksudmu apa? Kenapa berbicara begitu?”Kemudian wanita itu kemudian memperlihatkan teknik sihir, dia yang sudah meneliti kerusakan kemudian menunjukkan hutan sekarang. Tanaman yang hijau di hutan sihir menjadi layu dan tercemar aura jahat sihir hitam yang membuat semua binatang di hutan sihir tampak sepert
Di hutan, seekor kera mulai mencari bau kerabatnya. Dia kemudian memanggil beberapa kerumunan kera, seekor kera itu kemudian berbicara pada kera betina. Dia mulai bertanya, namun tidak menemukan sebuah jawaban.Sementara, di vila, Anne dan Eve kejang-kejang. Anne mengalami badan yang panas dan Eve mengalami sekujur tubuhnya membeku. Anne dan Eve belum bisa makan, padahal dia seharusnya mengisi lambung supaya tenaga tidak habis untuk membuat jantung memompa dengan normal.Seekor kera itu yang berubah menjadi manusia, tiba-tiba saja mencium aroma kerabat yang semakin dekat.“Aku harus segera sampai, kerabat yang aku rindukan dalam masalah.”Kera itu membawa minuman kuas, dia sudah membuat dengan sangat hati-hati untuk perjalanan yang jauh.Kera itu mencari beberapa pohon, supaya dia tidak berputar sepuluh kali mengelilingi hutan. Karena dia pernah berputar sepuluh kali, ketika diminta Anne dan Eve saat berusia lima belas tahun.Untung saja dia membawa lampion sihir, supaya tidak tersesa
Tiga hari, setelah Anne dan Eve mengalami kejang-kejang dan panas yang tidak turun. Akhirnya mereka sadar. Mereka berdua bersembunyi di vila yang dibangun oleh orang tua mereka. “Kak, jantungku mau copot. Aku tidak tahan lagi, aku tidak mau mati.” Anne melihat adik kandungnya terbaring lemah, dia mencoba namun tiba-tiba muntah darah. Untung saja Alband dan Putra Mahkota berhasil datang membawa tabib kepercayaan. Anne dan Eve kondisinya belum stabil, mereka berdua tiap hari meminum obat dan berendam di air yang sudah diracik. “Alband, bagaimana dengan ayahku? Apakah dia tidak terluka?” “Anne, ayahmu sudah aman. Putra Mahkota sudah membawa kesatria. Ayahmu menyuruh kami berdua untuk membawa kamu dan Eve ke vila yang sudah lama tidak dihuni.” Putra Mahkota kemudian menjentikkan jari, lalu lampu-lampu kemudian menyala. Tabib istana berusaha mengobati Anne dan Eve, namun wajah tabib tampak kusut dan membuat ke dua lelaki itu menjadi penasaran. Sudah dua jam belum ada perkembangan, i