Share

9. rumor

๐™ณ๐š„๐š‚๐™บ๐™พ๐™ต๐™ด๐šˆ๐™ด ๐™ฟ๐š๐™ด๐š‚๐™ด๐™ฝ๐šƒ๐™ธ๐™ฝ๐™ถ

ใ€๏ผก๏ผฆ๏ผด๏ผฅ๏ผฒ๏ผฆ๏ผก๏ผฌ๏ผฌใ€‘

Kaline menatap Pangeran Cliftone tajam. Ia tak peduli manik merah menyala milik lawannya itu membalas tak kalah tajam. Setelah pertemuan mereka, Pangeran Cliftone langsung membawa Kaline menuju gubuk kecil yang tampak tua.

โ€œBeraninya kau membangun tempat persembunyian di wilayahku,โ€ ucap Kaline penuh penekanan. Bagaimana bisa gubuk ini lolos dari pengawasan para penjaga perbatasan? Jika terus dibiarkan, vampir ini bisa saja masuk ke istana tanpa ketahuan.

Pangeran Cliftone tersenyum sinis, tampak sama sekali tak merasa bersalah atas tindakannya. โ€œAndai kau tahu hal kotor yang orang kalian lakukan di wilayahku, Putri. Kau harus berkunjung ke penjara Voalire lain kali.โ€

Kaline terdiam. Ia telah mendengar isu ini sejak lama. Setiap kerajaan memata-matai kerajaan lainnya, membangun tempat persembunyian di wilayah mereka, mengirimkan mata-mata, hingga mencari kaki tangan. Politik gelap memang sudah berlangsung sejak lama dan tidak ada yang bisa menghentikannya, bahkan seorang raja sekali pun.

โ€œApa yang kau lakukan di sini, Pangeran?โ€ tanya Kaline pada akhirnya, meninggalkan pembicaraan tak bersahabat mereka sebelumnya.

โ€œBukankah kau yang mengajakku bertemu sebelumnya, Putri?โ€ tanya Pangeran Cliftone balik.

โ€œTapi kau berkata kita akan bertemu di Danau Sane, bukan?โ€

Pangeran Cliftone mengangguk. Ia memainkan pisau lipat yang tadinya tersembunyi di salah satu saku celananya. โ€œAku hanya ingin mengetes seberapa seriusnya ucapanmu. Tak kusangka kau cukup berani, Putri. Asal kau tahu, kami mempunyai banyak hewan buas di perbatasan. Kau mungkin hanya tinggal tulang belulang jika kau benar-benar melewatinya,โ€ sindir Pangeran Cliftone. Pria itu tak menyangka penerus Eargard akan seceroboh ini.

โ€œKarena aku sudah lolos dalam tes itu, bolehkah aku berbicara sekarang?โ€ tanya Kaline jengkel. Pria itu benar-benar menipunya. Narin benar, vampir adalah yang terburuk.

Pria yang duduk di atas kursi kayu yang goyah itu terkekeh pelan. Ia menyimpan pisau lipatnya dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Kaline hanya bisa menatapnya sinis. Kesombongan bangsa vampir memang tak bisa memudar bahkan jika mereka tengah memijak tanah lain. โ€œSayangnya prinsipku tetap sama, Putri. Aku hanya berbicara jika kau memberiku keuntungan,โ€ ucapnya dengan angkuh.

Kaline menghela napasnya. Pria yang ada di hadapannya ini memang menyebalkan. โ€œBaiklah, apa yang kau mau sebagai imbalannya?โ€

Jemari Pangeran Cliftone mengetuk-ngetuk gagang kursi kayu yang ia duduki beberapa kali, bermaksud untuk memperlambat percakapan mereka. Pria itu sepertinya amat senang membuat putri di hadapannya kesal.

โ€œAku akan mempertimbangkan harganya setelah kau mengatakan apa yang kau inginkan dariku,โ€ ucap pria itu pada akhirnya.

โ€œBaiklah.โ€ Kaline menyetujui tanpa pikir panjang. Ia yang sedari tadi berdiri itu mengambil tempat di salah satu kursi kayu yang tak terlalu jauh dari tempatnya berdiri. โ€œAku hanya ingin jawabanmu dengan jujur.โ€

โ€œAku tidak pernah bermasalah dengan kejujuran,โ€ sahut Pangeran Cliftone dengan ringan.

Kaline membenarkan posisi duduknya, ia menatap manik merah menyala milik Pangeran Cliftone dengan serius. โ€œApa kau berasal dari dunia lain?โ€ tanyanya dengan suara berbisik.

Pangeran Cliftone mengerutkan dahinya. โ€œApa kau sedang membuat lelucon sekarang?โ€ tanyanya balik dengan sinis.

โ€œCk! Jawab saja pertanyaanku,โ€ seru Kaline kesal.

โ€œYa ... aku sebelumnya dari dunia lain,โ€ jawab Pangeran Cliftone. Pandangannya menerawang jauh pada masa lalu yang sekarang sudah tampak samar di ingatannya.

Mata abu-abu Kaline membulat. โ€œBenarkah? Apa kau berasal dari bumi?โ€ tanyanya penuh semangat.

โ€œBumi? Aku tak pernah mendengar kerajaan dengan nama bumi.โ€ Ia memandang Kaline. โ€œAku dulu adalah salah satu rakyat Netart sebelum mati dan menjadi vampir. Kau seharusnya tahu kalau kerajaan itu sudah runtuh 5 tahun yang lalu.โ€

โ€œTapi bukan itu yang kumaksud!โ€ raut penuh semangat yang tadi sempat terpatri di wajah Kaline kini runtuh, terganti dengan ekspresi kecewa sekaligus frustasi. โ€œSeperti kau berada di dunia lain, dengan teknologi maju seperti ponsel, mobil, pesawat ....โ€

โ€œSayang sekali Eargard mempunyai penerus yang gila,โ€ gumam Pangeran Cliftone. Ia menatap Kaline yang sedang menyebutkan kata yang tak pernah ia dengar sebelumnya. Rumor yang mengatakan Putri Kaline adalah sosok yang anggun, cerdas, dan bijak ternyata hanya omong kosong. Gadis itu gila.

โ€œDengar, Putri. Aku tidak pernah mendengar ponsel, pesawat atau apapun itu jadi aku tidak mungkin berasal dari dunia lain yang kau maksud.โ€

Kaline membuang napasnya kasar. Bahunya yang tadi tampak tegak dan bersemangat kini terlihat sebaliknya. Pria ini tidak tahu apa-apa, yang berarti dia tidak punya sedikitpun petunjuk tentang dunia yang ia tempati sekarang. Kemungkinan untuk kembali ke bumi semakin mengecil.

โ€œMohon maaf aku mengganggu kekecewaanmu, Putri. Namun bukankah ini saatnya aku menerima bayaran ku?โ€ ucap Pangeran Cliftone. Ia tak peduli melihat Kaline yang tampak amat kecewa sekarang. Ia hanya ingin waktu yang dihabiskannya terbayar.

โ€œBaiklah.โ€ Kaline mengangkat kepalanya. โ€œApa yang kau mau?โ€

โ€œAku tidak akan meminta sesuatu yang sulit. Akan aku antarkan kau kembali ke istana, Putri.โ€ Pria itu berdiri, kembali mengenakan jubahnya yang ia sampirkan pada kayu.

Sedangkan Kaline mematung. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali berusaha mencerna apa maksud ucapan Pangeran Cliftone. โ€œApa kau yakin, Pangeran? Itu tidak terdengar seperti bayaran bagiku.โ€

โ€œCal.โ€

โ€œHuh?โ€ Kaline semakin bingung.

Pria yang kini sudah berada di ambang pintu itu berbalik. โ€œPanggil saja aku Cal kecuali dalam pertemuan formal dan ya, bagiku ini bayaran yang cukup. Jadi tunggu apa lagi? Ayo kita pergi sebelum hujan kembali turun!โ€

Pangeran Cliftone pergi bersama dengan bayangannya. Kaline menyusul tak berselang lama. Ia berjalan dengan tatapan kosong. Pikirannya sibuk menerka apa yang direncanakan vampir itu sekarang. Mereka amat licik, pasti ada sesuatu dibaliknya.

โ€œHey, apa yang kau lakukan?โ€ gerakan Kaline yang hendak menaiki kudanya terhenti tatkala Pangeran Cliftone berteriak.

โ€œAda apa?โ€

โ€œKemari, kita akan kembali dengan kudaku,โ€ jawabnya sambil melembaikan tangan.

Kaline menggeleng tidak setuju. โ€œAku tidak akan meninggalkan kuda ini.โ€

Pangeran Cliftone berdecak. โ€œKuda itu jauh lebih pintar daripada dirimu, Putri. Ia bisa kembali dengan sendirinya.โ€

Kaline membelalakkan mata tak percaya mendengar perkataan yang baru saja didengarnya. โ€œApa kau mengataiku bodoh?โ€

โ€œTentu saja. Cepatlah ayo naik! Para penjaga akan tiba di sini tak lama lagi.โ€

Gadis itu tentu tidak mempunyai pilihan lain. Dengan pasrah, ia menerima uluran tangan Pangeran Cliftone dan menaiki kuda gagah hitam miliknya.

โ€œAku bertanya-tanya mengapa kau sangat hafal jalan melewati hutan ini, Pangeran. Kau bahkan tidak membutuhkan peta,โ€ ucapan Kaline terdengar amat tajam. Bagaimana bisa Pangeran dari kerajaan lain mengetahui seluk-beluk negerinya dengan amat detail?

โ€œSudah kukatakan untuk memanggilku Cal sebelumnya, Putri.โ€ Pangeran Cliftone terus memacu kudanya dengan kecepatan sedang. Tangan kirinya memegang pinggang Kaline yang duduk di depannya agar tidak terjatuh.

โ€œApa kau memata-matai kerjaanku?โ€ tanyanya.

โ€œApa seorang pencuri akan mengakui kalau ia adalah pencuri, Putri?โ€

Kaline memutarkan matanya jengah. Bagaimana bisa ada orang yang sangat menyebalkan seperti ini? Jika sifat Cal yang ia kenal di kehidupan sebelumnya persis seperti ini, pantas saja ia tidak mempunyai teman.

โ€œKau tahu Eargard adalah kerajaan terkuat saat ini, bukan? Jika kau mencari masalah, aku bersumpah akan meruntuhkan kerajaanmu, Cal,โ€ ancam Kaline yang sama sekali tidak dipedulikan pria itu. Ia hanya menganggap ucapkan Kaline sebagai angin yang berlalu begitu saja.

Setelah beberapa menit, Kaline tersadar jika jalan yang mereka lalui berbeda. Di ujung sana, Kaline bisa melihat lampu-lampu lampion yang menggantung pada pondok-pondok kecil serta beberapa perapian. Kaline juga sayup-sayup mendengar hiruk-pikuk keramaian di depan sana.

Jangan bilang .... โ€œApa ini rencanamu?โ€

Pangeran Cliftone mendengus. โ€œTidak kusangka kau sangat mudah dibodohi, Putri.โ€

Tepat saat itu, kuda yang mereka naiki keluar dari area hutan. Beberapa penduduk yang sedang berbincang memutari perapian menatap mereka kebingungan. Para pedagang yang sedang merapikan keretanya berhenti. Pun dengan alunan musik yang meramaikan itu hilang seketika.

โ€œBu-bukankah itu Putri Kaline?โ€ bisik-bisik terus terdengar, menciptakan suasana canggung yang teramat.

Rumor. Pangeran Cliftone memanfaatkannya untuk menciptakan rumor. Orang-orang pasti mengira mereka ada hubungan spesial tatkala melihat keduanya keluar dari hutan di malam hari dengan satu kuda. Dengan begitu, ia akan mendapatkan poin plus bahkan sebelum sayembaranya dimulai.

Vampir itu benar-benar licik. 

duskofeye

ยปโ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€“โœ„ ๐™ ๐™ช๐™ฃ๐™Ÿ๐™ช๐™ฃ๐™œ๐™ž ๐™„๐™ฃ๐™จ๐™ฉ๐™–๐™œ๐™ง๐™–๐™ข @๐™™๐™ช๐™จ๐™ ๐™ค๐™›๐™š๐™ฎ๐™š ๐™ช๐™ฃ๐™ฉ๐™ช๐™  ๐™ข๐™š๐™ก๐™ž๐™๐™–๐™ฉ ๐™™๐™š๐™ฉ๐™–๐™ž๐™ก ๐™˜๐™š๐™ง๐™ž๐™ฉ๐™–

| 1
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
kepolosan apa saking bingungnya nyasar, ini Kaline? wkkwkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status