Share

12. Gadis kecil menyebalkan.

Semilir angin menerpa tubuh kecil Ajiseka, sudah sejak tadi ia hanya berdiri mematung di depan gapura saja. Jelas ia kebingungan, pasalnya ia tidak melihat adanya lalu lalang manusia di tempat itu. Namun, Ajiseka meyakinkan dirinya jika tempat yang dipijak saat ini sudah benar adanya.

‘Apa yang harus aku lakukan? Tidak seorang pun berjaga disini. Ah, sudahlah! Lebih baik aku tunggu barang sebentar.’ Monolognya.

Merasa bosan, Ajiseka mengayunkan langkah setapak demi setapak melewati gapura. Hal itu ia lakukan karena merasa terlalu lama menunggu keberadaan penjaga. Belum lagi kekhawatirannya perihal kebenaran padepokan yang katanya berada di alam lain.

Wush!

Dugh!

Ajiseka terpental manakala sesuatu terlempar dan menubruk dirinya.

“Hoi! Siapa kau!” teriak kesal Ajiseka.

“Awas saja!” gerutu Ajiseka sembari melirik kiri dan kanan.

Wush ...

Tap!

Tap!

Benar saja. Ajiseka mendapat serangan untuk kedua kalinya. Namun, ia lebih waspada dari sebelumnya. Bahkan, Ajiseka menyadari dari mana datang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status