Siska yang sepertinya sudah terbangun dari tidurnya mulai bergegas turun dari ranjangnya yang empuk dan nyaman .
“ Jam berapa ini sepertinya tidurku nyenyak “ gumam Siska yang mengangkat ke dua tangannya seraya meregangkan badan .
“ Akhh sepertinya sudah pagi , tapi kemana mas Dimas tumben dia bangun pagi “ grutu Siska yang melihat Dimas tidak ada di sebelahnya .
Siska yang sudah merasa badannya kembali segar , lalu mulai berjalan ke dapur seperti biasa menjalankan kesibukannya sebagai&nb
Menjelang sore hari Dimas yang masih tertidur di sebelah Siska , tiba - tiba terperanjak dari tidurnya karena mendengar jeritan Siska yang masih dalam keadaan berbaring . “ Mas .... mas Dimas tolong aku mas “ jerit Siska histeris . “ Tenang bun , tenang kamu kenapa “ “ Lihat mas , kaki ku tidak bisa di gerakkan , tolong panggilkan dokter yoga , cepat mas ... cepat ! “ seru Siska yang panik dengan kakinya yang mati rasa . “ Ba... baik sebentar aku telepon
“ Sis kamu makan dulu ya , ini udah aku masakin bubur sama sup buat kamu “ ujar Hana yang membawakan sarapan untuk Siska . “ Terimakasih Na , sudah merepotkanmu “ “ Jangan terus – terusan bilang terimakasih ah , aku jadi tambah ngga enak hati , kan seharusnya aku yang terimaksih , lagian aku senang bisa membantumu Sis “ “ Bagaimana dengan Boni , apa dia sudah makan ? “ tanya Siska yang sedih tidak bisa menyiapkan sarapan untuk Boni . “ Tenang Boni sudah makan kok , sekarang dia sedang bers
“ Rupanya kamu sudah pulang , dari mana saja kamu Hana “ ujar Dimas yang mendapati Hana seperti mengendap – endap masuk rumah .“ Owh ... aku tadi habis menemui seseorang yang menawarkanku kerja ““ kerja ? hah .... mau kerja di mana kamu ? “ ujar Dimas lagi seraya meledek .Sambil menghela nafas tanpa menggubris omongan Dimas yang menyakitkan , Hana menolehkan badannya seraya ingin melihat keadaan Siska .“ Hei ... Siska sedang tidur jangan ganggu dia “ teriak Dimas kepada Hana yan
Hana berfikir sepanjang malam untuk mengikuti perintah Dimas atau tidak, setelah berfikir matang dengan berat hati Hana lalu besiap menemui dokter Yoga .Sebelumnya Hana sudah menyiapkan sarapan untuk Boni yang terlihat kesepian .“ Boni ... tante sedang aja panggilan kerja di luar kota , mungkin beberapa hari tante tidak bisa menemani Boni “ jelas Hana“ Tante cepat pulang ya , Boni takut sendirian ! Boni ngga punya siapa-siapa lagi selain tante Hana “ lirih Boni
Karena sama – sama memiliki identitas buruk , akhirnya Dimas dan dokter Yoga bekerja sama . Dimas mengajak dokter Yoga bertemu di sebuah cafe untuk minum bersama dan membahas rencana busuk keduanya .“ Bagaimana dokter apa Hana sudah sadar “ ujar Dimas“ Belum pak Dimas , tapi aku sudah memberaskan semuanya . Dan Hana sebentar lagi kembali seperti Hana yang dulu ! “ seru dokter Yoga sembari tertawa kecut .“ Bagus lah , akhirnya aku tidak perlu repot – repot men
Penasaran dengan keadaan Siska . Mila dan Dinda akhirnya berkunjung bersama ke rumah Siska . Rumah besar yang nampak dari luar terlihat berdebu dan kotor karena banyaknya dedaunan yang berjatuhan membuat Mila dan Dinda bertanya – tanya .“ Aku ngerasa ada yang aneh deh “ gumam Dinda yang menduga – duga .“ Aneh apanya , udah ah jangan mengada – ngada “ sahut Mila yang mulai mengetuk pintu depan .Tok ..... tok ..... tok 
Rencana Dimas kali ini adalah mengundang Tiara , seorang wanita penghibur yang tak kalah cantik dan sexy seperti Hana . Kepergian Hana dari rumah bordir membuat Tiara naik menjadi wanita penghibur dengan bayaran super mahal menggantikan Hana . Tak tanggung - tanggung yang memboking Tiara rata - rata kelas pejabat dan pengusaha papan atas .Dimas yang lupa siapa dirinya sebelum menikah dengan Siska dengan bangganya mengambil harta Siska untuk bersenang - senang dan menghamburkan uang untuk ha
Sudah hampir dua minggu lebih Hana terbaring di ranjang . Hari ini Hana merasa badannya lebih baik dari sebelumnya . Biasanya iya mengalami keram perut dan pegal - pegal pada persendiannya , sekarang tubuhnya merasa ringan tanpa beban apa pun .“ Hana bagaimana badanmu sekarang ? sudah lebih baik dari yang sebelumnya bukan “ ujar Merry yang sudah menghabiskan waktunya merawat Hana .“ Hehm ... “ sahut Hana sembari berlenggak lenggok di cermin besar , &n