" Hana maukah kamu menikah denganku " ungkap Rangga melamar Hana di depan pak Rahmat dan keluarga angkat Hana lainnya .
Hana pun tersipu ingin menjawabnya , namun sorakan keluarga pak Rahmat yang berseru mendukungnya membuat Hana akhirnya yakin harus menjawab .
" Iya mas aku bersedia " sahut Hana yang malu - malu .
Pak Rahmat dan keluarganya ikut bersorak dan mendukung keputusan keduanya untuk menikah . Rangga yang tak kuasa menahan rindu ingin memeluk Hana , lagi - lagi di tegur oleh pak Rahmat .
" Hei tahan dulu keinginan mu itu , sekarang dia anak angkatku jadi kamu harus ijin dahulu jika ingin memeluknya !" tegur pak Rahmat .
" Baiklah kalo begitu aku ijin pak ingin memeluknya " ujar Rangga menelaah begitu saja .
" Dasar bodoh ! maksud aku nikahi dulu dia , lalu kamu boleh sesuka hatimu memeluknya !" terang pak Rahmat sembari menggelengkan kepalanya .
Karena ucapan pak Rahmat , Rangga terlihat konyol sembari menggarukkan kep
Disudut jalan di bawah lampu remang remang,berdiri wanita bertubuh molek mengenakan gaun berwarna merah dengan panjang hanya menutup pantat wanita itu dengan rambut terurai dan gincu berwana merah dibibirnya sedang menyapa tamu tamu yang tak lain pria hidung belang."Wow,,sepertinya malam ini kamu menjadi milikku,,”kedip salah satu om om nakal sambil memegang dagu Hana yang berdiri disana.Tanpa berucap apa-apa Hana langsung menggandeng si om untuk masuk ke salah satu ruangan yang sudah di sediakan di rumah bordir.Didalam ruangan yang nampak seperti kamar,si pria hidung belang langsung bersiap memulai aksi bejatnya,mendengar kata-kata mesum dari si om Hana yang sudah merebahkan diri di atas ranjang pasrah dengan apa yang dilakukan pria itu kepadanya.Hana yang hanya melayani pria itu terpaksa karena tuntutan pekerjaannya,tanpa sedikitpun merasakan gairah pada lawan main
"Mas...kamu semalam dari mana aja, kok pagi baru pulang?’’tanya siska yang curiga dengan gelagat Dimas yang tidak seperti biasanya."Aku lagi ada bisnis dengan temanku!”udah lah jangan tanya yang ngga ngga,,aku capek!suami pulang bukannya di bikinin minum malah dikasih omelan!’’sahut Dimas yang tidak menggubris istrinya dan berjalan ke arah tempat tidur lalu menutup pintu kamar seraya tidak ingin di ganggu.Siska yang tidak ingin membuat suaminya marah , memilih diam dan tidak mendekati Dimas yang sedang bersiap tidur.Dimas yang merebahkan diri di tempat tidur,,seketika teringat sosok Hana yang sudah membuat dirinya melayang walau hanya satu jam , terbayang tubuh Hana yang sexy,,Dimas lalu berniat ingin menemui Hana malam ini dan membawanya pergi.Belum sempat Dimas memejamkan mata, Boni anak semata wayang Dimas dan siska menghampirinya."Ayah ..kap
"Bun...’’panggil Dimas mesra kepada siska yang sedang asik menonton tv sendiri."Hehm...’’sahut Siska singkat karena tidak ingin pandangannya ke tv buyar."Begini bun..,aku ada bisnis inves batubara dengan si Toro itu temenku yang aku ceritakan kemarin, tp untuk modal awal aku harus menyediakan uang 50juta dulu bun, kira-kira bunda bisa pinjemin aku dulu ngga uang itu !" nanti kalo sudah hasil aku langsung balikin 2x lipat ke bunda’” ujar Dimas seraya memohon kepada istrinya yang banyak mendapat warisan dari almarhum bapaknya."Hah...50juta?? itu ngga sedikit mas...uang yang kemarin kamu pake sudah hampir 100juta! tapi sampe sekarang ngga ada hasilnya,,sekarang 50juta??aduh nggak deh mas...aku takut ini akan terulang lagi sama usahamu yang sudah-sudah gagal terus !!” tegas Siska sembari beranjak dan berjalan ke dapur dan mengambil segelas air putih,,lalu meminumnya tanpa tersisa.
Siska terlihat tengah sibuk menyiapakan jamuan untuk teman-temannya yang akan berkunjung ke rumahnya.Karena takut Dimas pulang mendadak dan kaget melihat banyak tamu,Siska memutuskan menelphon Dimas untuk memberitahunya.Kring.......kring.....(hp Dimas berbunyi)Dimas yang nampak kelelahan dan lemas,mendengar hpnya berbunyi spontan mematikan hp nya tanpa menengok siapa yang menghubunginya.Dan melanjutkan tidurnya sembari memeluk Hana yang juga masih tertidur pulas di sebelahnya."Lho kok malah dimatikan hpnya !”grutu Siska yang berusaha menelpon Dimas lagi.Karena Dimas tidak menyahut panggilan telpon Siska, sontak membuat Siska mulai menaruh curiga terhadap Dimas."Sudah dua hari mas Dimas tidak pulang bahkan menghubungiku pun tidak,apa jangan-jangan dia sedang bersama seorang wanita”grutu Siska lagi sambil meng
"Bun...bunda...sayang...” panggil Dimas berjalan menyusuri rumahnya.Di teras belakang rumah Dimas melihat Boni anaknya bermain sendiri, lalu Dimas menghampirinya."Hei jagoan....kenapa sendirian...bunda mana?” tanya Dimas sambil melambaikan tangannya ke Boni seraya menyapa anaknya yang jarang bertemu dengannya ."Bunda lagi sakit...sekarang lagi istirahat di kamar...” jawab Boni yang mulai bersikap acuh dengan sang ayah.Dimas langsung bergegas ke kamar menemui Siska. Sesampai di depan pintu kamarnya, Dimas menarik nafas panjang seakan menyiapkan diri untuk menjawab kecurigaan Siska."Bun.....”panggil Dimas sembari membuka pintu kamar.Siska yang mendengar suara Dimas geram dan beranjak dari tempat tidurnya, lalu berjalan mendekati Dimas,,dan tiba-tiba...Plak..............Tamparan keras diterima Dimas
Satu minggu kemudian........Hana terbangun dari tidurnya melihat di balik kaca jendela matahari mulai menampakkan sinarnya.Kepalanya pusing, wajahnya mulai pucat sepertinya Hana tidak enak badan,perutnya merasakan mual dan sesekali ingin muntah. Hana mencoba merebahkan tubuhnya di tempat tidur, tapi mualnya bertambah hebat, sehingga membuat Hana ingin muntah lagi dan harus bulak balik ke kamar mandi.Hana mencoba mencari obat –obatan di lemari dapur, tapi Hana tak menemukan apapun,tubuh Hana yang mulai lemas, membuat Hana bergegas mencari dokter di sekitar kampung. Karena tak kuat dengan tubuhnya yang gemetaran serta matanya yang mulai kabur,tiba-tiba Hana jatuh pingsan di pinggir jalan.Melihat tubuh Hana tergeletak di pinggir jalan , tanpa ada yang tau seorang pria buru-buru membopong Hana dan`membawa Hana ke gubuk yang jauh dari pemukiman .Sesampai di sebuah gubuk kecil di tengah pesawahan kemudian pria itu menaruh
Melihat tempat yang asing dan tangan yang tertancap jarum infus membuat Hana yang baru saja siuman bertanya - tanya dirinya sedang berada di mana . Mengingat kejadian waktu di gubuk reyot itu , Hana mendadak tak kuasa menahan tangisnya.Tak lama setelah Hana siuman seorang pria mengenakan jas berwarna putih masuk ke ruangan tempat Hana terbaring .“ Rupanya kamu sudah siuman ...” ujar Aria yang sudah menolong Hana.Hana yang terlihat ketakutan dan masih trauma dengan kejadian di gubuk, terlihat menolehkan pandangannya dan
“ Hana...Hana....”teriak Aria yang baru saja pulang dari tempat kerjanya.“ Iya mas.... ada apa ...” sahut Hana yang sedang membereskan tempat tidurnya.“ Hana...aku membelikan beberapa baju untukmu , nanti kamu pakai ya !” pinta Aria sambil memberikan kantong berisi baju.Melihat baju yang di pilihkan Aria , Hana ragu untuk memakainya .“ Mas Aria maaf ...ini bajunya apa tidak tertukar dengan orang lain !” seru Hana sembari menunjukkan baju yang nampak seperti lingering.“ Sepertinya