Share

#22

#22

"Maaf Pak harus ada janji dulu sama Pak Deni," tahan seorang wanita yang aku pikir adalah karyawan disini.

Aku hanya memandang wanita itu dengan tatapan tajam, kemudian tetap menerobos masuk ke ruangan Deni.

Pintu terbuka dan aku benar-benar melihat sahabat lamaku tengah duduk seperti seorang bos besar di perusahaan. Jas hitam yang rapih dan penampilan yang jauh lebih membuatnya terlihat berwibawa.

"Maaf Pak, sudah saya larang," ucap karyawan wanita tadi.

"Ok nggak apa-apa," jawab Deni seraya memberikan isyarat pada wanita itu agar pergi dari ruangannya.

Deni hanya melirik ke arahku, ia sama sekali tidak merasa bersalah telah mengambil Indah dariku. Bahkan, ia telah menyembunyikan istriku selama ini.

"Lama nggak ketemu sudah makin sukses sekarang Den? Atau ... memang menyembunyikan kesuksesan?" cetusku.

Deni tetap diam, ia sibuk menandatangani berkas yang ada di atas meja di depannya salat ya memang sengaja tidak ingin memperdulikan kehadiranku di sini.

"Jadi selama ini kamu memil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status