Share

Bab 19 Mati Kutu

"Kamu masih di sini, Wit?" tanya Mbak Yuli saat memarkirkan motornya di halaman. Aku masih sibuk mencabuti rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman pot di teras. 

"Maksudmu apa, Mbak?" tanyaku singkat tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya. 

"Kalau kamu gugat Aris, harusnya kamu tahu diri dong, Wit!" Bentak Mbak Yuli tiba-tiba.

Astaghfirullah itu orang, pagi-pagi sudah cari gara-gara aja. Maunya apa coba? 

Aku berdiri tegak menghadapnya yang mulai melangkah ke teras sembari membawa sekantong kresek entah apa. 

"Maksudmu apalagi nih, Mbak? Pagi-pagi mau cari gara-gara, ya?" balasku cepat.

Mbak Yuli tampak bersungut kesal sembari menjatuhkan bobotnya ke kursi kayu yang tertata di teras rumah. Dia letakkan kantong kresek di atas meja.

"Kalau kamu sudah nggak cinta sama adikku, harusnya tahu diri. Pergi dari sini. Bukannya enak-enakan di sini!" Bentaknya lagi.

Gegas kucuci tangan lalu sengaja meladeni dia, maunya apa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Sitti Suci
Mending lu diem mbak. Gak usah dijwb om onga n si yuli itu, lama2 dia kesal sendiri , cape gw baca ceritanya thor
goodnovel comment avatar
Satii Larasaa
haha persis cerita saya mba, jd penasaran kelanjutannya. apakah kita sama2 jd pengusaha hehe bdw ini beli per episode nya mahal bingitts yaaa ...
goodnovel comment avatar
strom frost
aku suka karakter Wita. perempuan jangan mau ditindas. makasih thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status