Share

Bab 22 Kerjasama

Sejak pesan pertama beberapa hari lalu, Mas Hanan sering kali menghubungiku. Dia minta waktu untuk bertemu, akan menjelaskan dan menceritakan alasannya sepuluh tahun lalu kenapa menghilang begitu saja.

Ah, tapi sepertinya aku sudah mati rasa. Kecewa dan benci yang dulu terpatri dalam dada rasanya begitu sulit terobati. Dia mengecewakan aku, di saat aku mulai mempercayai semua janji-janjinya. 

Perih dan sakit. Bahkan mungkin seperti tersayat sembilu. Saat para tetangga tahu kapan dia akan menikah denganku, bukan aku yang cerita.

Namun dia sendiri yang menceritakan keinginannya untuk mempersuntingku dengan segera. Tapi apa buktinya?

Dia justru menghilang begitu saja tanpa segores kabar berita. Hati perempuan mana yang tak sakit? Hati wanita mana yang tak terluka? 

Bukannya diberi setitik penjelasan, dia justru lenyap seolah tak ada beban. Sementara aku harus terus mendapatkan beraneka macam cibiran dan gunjingan.

Berulang kali dia me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rahayu Anita
novel aneh ..masa uda mau cerai suami sakit msh d jenguk ,, belum lagi ketemu ipar2 nya pasti kan ada rasa segan dan malas tau sifat aris begitu...wita yg aneh se aneh penulis nya
goodnovel comment avatar
Zakariah Slankers Fals Mania
semangat ya tourrrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status