Share

18. Bu Ramlah Yang Angkuh Kini Lemah

Akibat Sumpah Al-Qur'an (18)

Aku terbangun saat adzan Subuh mengalun indah menyelusup indra pendengaran. Lalu, segera bangkit mengambil wudhu.

Kesadaran kembali penuh ketika dingin air wudhu menyapu wajah. Saat kembali ke ruang tengah, kudapati Nia sudah terbangun dan segera beranjak, menuju kamar mandi.

Aku bergeming di tempat, merasa ragu untuk membangunkan Bu Ramlah, sebab kuyakin ia begitu lelah seharian menjaga Pak Bahri di rumah sakit. Ah iya, apa mungkin Bu Ayu menemaninya di rumah sakit, itu mengapa tak kulihat sosoknya? Namun, jika iya demikian, kenapa tadi Bu Ramlah masih menanyakan perihal Bu Ayu padaku?

"Bu, kenapa kok ngelamun?" tanya Nia mengejutkanku. Aku segera mengalihkan pandangan dari Bu Ramlah yang sedang tertidur begitu pulasnya, menggeleng pelan dan tersenyum menatap Nia.

Wajah Nia tampak terkejut saat melihat Bu Ramlah. Ia memang tak tahu kedatangan Bu Ramlah semalam. Mungkin, saat bangun tidur tadi kesadarannya belum pulih, itu mengapa tak menyadari keberada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status