Share

Kesepakatan

Aku ikut berlari mengejar tandu yang membawa Mama menuju ruang IGD. Pintu besar ruangan itupun akhirnya tertutup rapat begitu tandu masuk ke dalam.

Aku hanya bisa terduduk lemas di luar ruangan, hanya bisa berdoa semoga Mama baik-baik saja. Papa dan Tante Merly duduk di kursi tunggu. Kami hanya diam sambil menunggu Dokter selesai menangani Mama.

Waktu berlalu detik demi detik. Setelah lama menunggu, akhirnya Dokter Lutfi keluar dari dalam ruangan. Aku langsung berhambur ke arahnya dengan cemas.

"Bagaimana keadaan Mama, Dokter?" tanyaku padanya.

Dokter Lutfi membuang napas berat, lalu menatapku dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Nyonya Ema sudah siuman, tapi kondisinya sangat lemah," jawab Dokter Lutfi. "Dia ingin bertemu denganmu."

Tanpa pikir panjang aku langsung berlari masuk ke dalam. Kulihat Mama terbaring lemah dengan alat bantu pernapasan. Aku mendekatinya, dan serta merta mendekap tangannya.

"Mama," panggilku dengan suara tertahan. Aku tak sanggup melihat Mama seperti itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status