Share

Hal-Hal yang Tak Bisa Dimiliki

Aku sama sekali tidak tenang. Setelah mandi dan kemudian turun ke bawah kembali, aku pergi ke kamar yang diberikan Oma. Perabotannya masih perabotan lama saja. Sepertinya aku harus mengisinya juga dengan perabotan bayi jika mau tempat itu jadi sedikit lebih padat.

“Apa sebaiknya aku bertanya pada Ayu?” Aku bergumam saat melangkah ke ruang kerja setelah meninggalkan kamar hadiah itu.

Dan langkah kakiku langsung berbelok. Seolah disetir oleh sesuatu yang tidak tampak dan kemudian berakhir di depan kamar Ayu. Hah? Aku sendiri terkejut dengan diriku yang berakhir di sana. Ya, Tuhan. Ada masalah dengan otakku.

Aku tahu kalau Ayu pasti sudah tidur saat ini. Kamarnya tidak dikunci kalau aku tidak ada di dalam. Hanya saat aku masuk dan melakukan aktivitas suami istri saja kamar ini mendadak menjadi terlarang bahkan untuk didekati.

“Aku tidak akan menganggunya tidur. Akan kulihat sebentar saja dan kembali ke ruang kerja!” Begitu aku menegaskan kepada diriku sendiri apa yang harus kulakukan.

Ku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status