Share

Mendekati Ayu

Aku tahu kalau aku termasuk pada definisi semua gadis itu. Hanya saja aku sama sekali tidak ingin mengakuinya. Aku benar-benar tidak mau mengakui dengan mengambil sepotong saja kue-kue yang dihidangkan dengan begitu cantik di atas meja.

“Duduklah!” Gatra dengan lembut menyentuh tanganku dan menuntunku untuk duduk di kursi.

Aroma manis yang hanya sesekali bisa kucium di rumah Paman bahkan saat di kampung dulu menguar. Semua berasal dari makanan yang ditata dengan begitu cantik tersebut.

“Ciciplah! Mau aku suapi?”

Aku kaget mendengarnya. Apa? Dia mau menyuapiku setelah semua hal buurk yang dikatakannya padaku. Aku masih belum lupa dengan isi surat kontrak yang dengan jelas menuliskan soal harrgaku di dalam sana.

“Tidak! Aku tidak mau! Sebenarnya apa yang kamu inginkan? Kamu mau menjadikan aku bagaimana lagi sekarang?” Mau tak mau mataku jadi berkaca-kaca saat mengingat bagaimana nasibku menjadi begitu buruk.

Gatra tercenung sebentar kulihat dan kemudian ia melemparkan garpu kecilnya ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status