“Pernikahan ini hanya di atas kertas. Dan semua akan berakhir bila Diani ditemukan.”Darsa Daniswara-juragan tanah dan perkebunan kakao berumur empat puluh tiga tahun ini, berbicara cukup lantang sambil menatap wajah tertunduk Iriani. Gadis miskin yang baru saja dijadikan sebagai penutup malu pernikahan sang Juragan hari ini.Harusnya sang juragan menikahi kekasih hatinya hari ini, perempuan yang dua tahun ini mengisi asmara masa duda sang juragan. Diani namanya.Namun perempuan bertubuh sintal itu menghilang sejak kemarin pagi. Bahkan Setelah uang mahar sebesar tiga ratus juta diserahkan padanya, di acara lamaran minggu lalu. Sikap Diani pada juragan Darsa sedikit berubah.Ponsel mahal pemberian sang juragan bahkan sering tak dikatifkannya. “Kita kan lagi dipingit, Mas. Jadi nggak boleh sering ngobrol dan ketemu,” elak Diani ketika hari minggu kemarin juragan ini nekat menyambangi rumah sang kekasih hati.“Apanya yang mau dipingit, bila semua sudah kita cicipi.” juragan muda ini m
“Besok kamu harus menikah dengan juragan!”Suara paman Bahar yang cukup tenang kemarin sore, tak membuat Iriani merasa aman. Memang hari ini paman yang Iriani kira sebagai ayahnya, sedang tak mabuk. Namun suara yang sedikit lebih tenang dari biasanya malah mampu membuatnya hampir terlonjak kaget.Apa ini, harus menikah dengan juragan tua itu? “Ma-maksudnya gimana, Paman?”Iriani memberanikan diri bertanya, sebab ia merasa perlu mengetahui alasannya. Ini tentang pernikahan. Dan Iriani tak ingin gegabah mengiyakan.“Ya, menikah! Harusnya kamu senang, anak yatim piatu seperti kamu ada yang menjadikan istri. Laki-laki itu juga kaya, bisa membantu perutmu berhenti dari rasa lapar!”Paman Bahar yang ditanya, tapi bibi Hilda yang menjawab. Istri pamannya itu entah ada masalah apa, sepanjang ingatan Iriani, perempuan bertubuh berisi ini, sering ketus dan begitu judes padanya.Dan kalimat menyakitkan yang sering ia hujani untuk Iriani sungguh memilukan hati. Entah betul atau tidak, bibi Hil
“Hubungi aku lagi kalau, Juragan merindukan diriku.”Suara manja seorang wanita membuat Iriani terhenyak kaget. Ia yang baru saja terbangun dan hendak mengambil air minum di dapur, terkejut saat melihat juragan Darsa keluar dari kamar bersamaan seorang wanita dengan pakaian yang sedikit amburadul.“Saya tak suka diatur!”“Tapi di atas ranjang aku bisa mngaturmu.”Perempuan itu seolah menantang. Namun cepat juragan Darsa melemparkan segepok uang pada wanita itu.“Keluar dan jangan pernah bawa perempuan ini kembali!” titahnya pada Indra yang datang menjemput perempuan itu.Namun perempuan malam ini benar-benar nekat, juragan Darsa yang bermain hanya untuk menuntaskan hasratnya saja, tapi sepertinya dia malah terbawa perasaan.Cup!Satu kecupan perempuan cantik itu curi dari pipi bercambang pelanggannya ini.“PERGI!”“Hahaha.”Juragan Darsa tak menyangka bila perempuan ini nekat menyentuh kulitnya tanpa izin. Malah perempuan yang ia tak tahu namanya hingga permainan selesai, memberikan t
PLAK!Entah darimana keberanian itu Iriani dapatkan. Satu tamparan yang cukup keras dilayangkannya pada pipi bercambang lelaki ini. Harusnya ini menjadi indah, andai juragan Darsa memintanya dengan baik.Bukankah Iriani sudah pasrah dengan pernikahan terpaksa ini. Namun kata-kata juragan Darsa bila pernikahan mereka hanya di atas kertas, dan apa tadi itu. Teganya lelaki ini membawa dan menyentuh perempuan lain di malam pertama mereka.Membuat Iriani bukan hanya merasa tak dihargai, tapi juga ia merasa muak dengan kelakuan lelaki kaya ini.“Bukan begitu caranya memperlakukan seorang istri, Mas!” wajah marah Iriani yang diiringi dengan titik bening yang jatuh satu-satu, membuat lelaki ini merasa ... bersalah. Bahkan saat Iriani menghapus dengan kasar bekas di bibirnya, membuat juragan Darsa semakin, ... ah rasa apa ini.Kemarahan Iriani yang diiringi isakan lemah, membubat sang juragan tertegun di muka pintu itu.Apa ini yang pertama kali bagi Iriani? Bahkan selamba ini tak ada perempu
Dengan cepat Iriani mundur, saat dilihatnya juragan Darsa ikut mausk kedalam kamar yang ditempatinya. Namun karna gugup dan tak hati-hati, kaki kurusnya tak sengaja terantuk sudut lemari hingga menyebabkan tubuh mungilnya terpelanting dan, …“Hati-hati!”Secapatnya tangan besar dengan buku-buku jari yang kuat milik lelaki ini menahan tubuh Iriani agar tak jatuh terjerembab.Ini kali kedua juragan menyentuhnya tanpa direncanakan. Entahlah, yang kemarin subuh itu apa direncakan atau tidak.Iriani luar biasa terkejut. Terkejut karna hampir saja tubuhnya jatuh dan mencium lantai, juga terkejut karna rengkuhan juragagn Darsa begitu kuat hingga hampir saja hidungnya tertabrak dada bidang terbungkus kemeja kerja berwarna biru ini.“Ma-maaf, Mas!”Secepatnya Iriani menggeliat. Ingin melepaskan diri dari sentuhan yang membuat jantungnya sedikit lebih cepat detaknya.Namun Iriani semakin gugup saja dibuatnya, sebab rengkuhan sang juragan bukannya melemah, melainkan semakin kuat. Mengkungkung t
Dengan cepat Iriani mundur, saat dilihatnya juragan Darsa ikut mausk kedalam kamar yang ditempatinya. Namun karna gugup dan tak hati-hati, kaki kurusnya tak sengaja terantuk sudut lemari hingga menyebabkan tubuh mungilnya terpelanting dan, …“Hati-hati!”Secapatnya tangan besar dengan buku-buku jari yang kuat milik lelaki ini menahan tubuh Iriani agar tak jatuh terjerembab.Ini kali kedua juragan menyentuhnya tanpa direncanakan. Entahlah, yang kemarin subuh itu apa direncakan atau tidak.Iriani luar biasa terkejut. Terkejut karna hampir saja tubuhnya jatuh dan mencium lantai, juga terkejut karna rengkuhan juragagn Darsa begitu kuat hingga hampir saja hidungnya tertabrak dada bidang terbungkus kemeja kerja berwarna biru ini.“Ma-maaf, Mas!”Secepatnya Iriani menggeliat. Ingin melepaskan diri dari sentuhan yang membuat jantungnya sedikit lebih cepat detaknya.Namun Iriani semakin gugup saja dibuatnya, sebab rengkuhan sang juragan bukannya melemah, melainkan semakin kuat. Mengkungkung t
Darsa menatap nanar lembaran foto yang berserak diatas meja kerjanya. Ternyata firasat ibunya tentang kekasihnya itu, benar adanya. Meski lelaki ini juga sudah menduga-duga sebelumnya.Kemudian ia tersenyum miring. Menahan amarah yang hampir meledak, saat melihat foto Diani sang kekasih yang lari di hari pernikahan pernikahan mereka terlihat menggandeng tangan seorang lelaki. Seolah ia butuh perlindungan dari lelaki itu. Lelaki yang begitu Darsa kenal dengan baik. Sangat kenal.Diani rupanya sedang bersama Haidar. Sepupu tiri Darsa yang beberapa bulan ini terang-terangan ingin merebut sebagian harta warisan milik Darsa.“Fu*k! Tak tahu malu. Dasar ja**ang!”Kemarahan itu benar-benar mengganggu rasa lelaki bermata tajam ini. Ia memang sudah curiga dengan gerak gerik Haidar beberapa minggu kemarin. Namun ia tak menyangka ternyata sang kekasih hati bersekongkol dengan keparat itu.Pantas saja, mantan resepsionis hotel itu terlihat menghindari dirinya akhir-akhir ini. Tak sampai disitu,
“Eh, sanaan, Mas! Aku lagi sibuk.”Jujur, Iriani benar-benar gugup. Namun juragan ini juga tak ingin berhenti. Ditempelkannya tubuh besarnya pada tubuh mungil istri mudanya ini. Membuat iriani benar-benar terkejut. Hingga mixer di tangannya hampir saja melompat keluar dari wadah berisi adonan kue itu. Bahkan mentega yang masih belum teraduk sempurna, sebagian terciprat mengenai celemek bergambar sendok garpu yang digunakan istrinya ini.“Saya juga ingin sibuk, tapi sibuknya sama kamu.”Suara berat itu semakin membuat bulu kuduk Iriani merinding. Ia benar-benar tak nyaman dengan situasi ini. Selain tangannya terkena mentega tadi, juga karna dia belum mandi, dan lelaki ini.“Sana, Mas!”Iriani menghardik pelan. Namun segera saja bibirnya itu disambar dengan cepat oleh sang juragan. Pemandangan brutal yang membuat mbok Siti menahan langkah, dan kembali mundur dengan senyum tertahan di bibir.Tuannya terlihat begitu bahagia.“Ayo ke kamar,” Juragan Darsa menarik dengan cepat pergelangan i