Share

Bab 17

“Kamu mau makan apa?” desis Kinan berbisik. Rasanya malas banget jika harus beramah tamah dengan lelaki itu.

“Makan elu!” sentak Ken berbisik tepat di telinga sang istri dan sontak membuat bulu kuduk Kinan berdiri. Dia manyun sambil melotot. Untung saja tidak sambil mengangkat tinjunya.

“Ayo, kenapa kalian masih diam? Kamu mau makan apa, Ken?” tanya Za memperhatikan anak dan menantunya.

“Aku … mau nasi goreng aja. Tolong ambilkan ya, istriku sayang,” goda Ken sengaja sambil menyodorkan piringnya. Kinan langsung melotot. Namun, dia cepat menguasai diri. Kinan menerima piring itu dan mengisinya dengan nasi goreng. Kinan juga sengaja mengambil potongan cabai yang dia potong kecil-kecil.

“Ini, Sayangku.” Kinan nyengir kuda dan menaruh piring di depan suaminya.

“Kalian sepertinya bisa cepat akrab. Begitu, dong. Kalau suami istri itu mesti mesra,” ujar Hendro terkekeh.

“Ayo, makan,” ajaknya lalu menyuap oatmeal dalam mangkuk.

Baru suapan pertama, Ken langsung melotot. Beberapa cincangan cab
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status