Home / Lainnya / ANAK SELINGKUHAN MAMA / BAB 1. ADA APA DENGAN MAMA

Share

ANAK SELINGKUHAN MAMA
ANAK SELINGKUHAN MAMA
Author: NAYA DIZA

BAB 1. ADA APA DENGAN MAMA

Author: NAYA DIZA
last update Last Updated: 2024-07-27 22:35:22

"Ma ... bagi hotspot dong! Hotspotku sudah aku hidupin, nih! Tapi belum bisa log in. Katanya harus masukin password handphone Mama," teriak Yolan malam itu.

Setelah sebelumnya berdoa sebelum melancarkan aksi untuk beracting.

Alasan yang tak masuk akal sebenarnya minta hotspot harus dengan 

"Ma ... bagi hotspot dong! Hotspotku sudah aku hidupin, nih! Tapi belum bisa log in. Katanya harus masukin password handphone Mama," teriak Yolan malam itu.

Setelah sebelumnya berdoa sebelum melancarkan aksi untuk beracting.

Alasan yang tak masuk akal sebenarnya minta hotspot harus dengan password handphone.

Tapi, Hananti-- Mama Yolan tidak curiga dan menyebutkan password handphone-nya.

Yolan yang masih berdiri di depan pintu kamar Mamanya merasa beruntung sekali malam itu.

Mungkin Mamanya sedang ngantuk atau khilaf saat menyebut angka password handphone-nya. Entahlah.

Sebelumnya Hananti tidak pernah mengisi daya baterai di luar kamar. Tapi malam ini Mama Yolan itu melakukannya. Yolan seperti mendapat kesempatan emas.

Gadis bungsu dalam keluarga itu pun kemudian menghabiskan waktu hingga pagi sambil rebahan membaca mesenger Mama dengan pria selingkuhannya.

Sambil terisak dan marah, juga merasa jijik sampai menangis, Yolan benar-benar kecewa dengan kelakuan Mamanya.

Tidak percaya dan rasanya campur aduk. Dunia terasa berhenti malam itu.

Sepanjang 19 tahun menjadi anak Mama dan Papanya, baru kali itu perasaan paling menyakitkan untuk Yolan.

Percakapan di messenger Mama dengan si Pria selingkuhannya berkisar tentang asmara, s*ks, cinta, rindu, berkirim foto, s*ks lagi dan cemburu nggak jelas.

"Hoek!" Hampir muntah rasanya Yolan saat tahu Mamanya dan selingkuhannya bertengkar dan saling cemburu karena pasangan sah mereka di messenger.

Benar-benar seperti ABG labil yang sedang bucin diserang lope-lope seantero jagad raya.

"Ternyata Mama dan selingkuhannya sudah setahun berhubungan," guman Yolan yang jadi tahu sudah sejauh apa hubungan haram Mamanya dengan si Pria.

Mereka kerap kali bertemu ketika Mama beralasan keluar rumah karena kegiatan PKK, lomba senam, lomba masak dan lain-lain.

Mama dan selingkuhannya juga sudah berzina.

Air mata Yolan turun deras melihat foto Mama dan selingkuhannya tanpa mengenakan pakaian di kamar hotel.

Beberapa chatting mereka juga membahas bahwa keduanya telah melakukan hal itu.

Dengan mata basah Yolan masih melanjutkan membaca tulisan si pria yang katanya akan menceraikan istrinya.

Terlihat balasan Mama yang menyambut suka-cita dengan semangat wacana selingkuhannya yang akan bercerai.

Apakah Mama beneran atau pura-pura senang agar si Pria berpisah dengan Istrinya? Entahlah ....

Perut Yolan langsung mulas dan bibirnya kering saat tahu Mamanyalah yang sangat agr*sif kepada selingkuhannya.

Yang dibahas Mama hanya tentang s*ks. Seperti wanita yang sangat haus akan s*ks. Mama juga yang memancing-mancing dengan foto s*ksi kirimannya.

Sialan banget, kan?!

Yolan benci! Yolan jijik!

Apalagi kemudian Mamanya membanding-bandingkan k*lamin Papa Yolan dengan PIL jahanamnya itu.

"Astaghfirrullahaladziim." Yolan geram selesai membaca detail bukti perselingkuhan Mamanya yang kini memasuki usia hampir kepala lima itu.

"Meskipun aku nggak dekat banget dengan Papa, tapi sebagai anak aku sangat mencintai Papa. Bagaimana kalau Papa tahu semua ini? Hatiku aja sakit dan patah hati begini. Apalagi kalau Papa tahu?"

Yolan menyimpan handphone Mamanya seperti semula, seolah tidak pernah ia sentuh. Tapi semua bukti sudah Yolan sekerinshut dan dikirimkan ke ponselnya.

"Bagaimana caranya supaya aku bisa mengakhiri hubungan mereka?" Yolan memutar otak pasca mendapatkan fakta perselingkuhan Mamanya.

***

"Pa ... jangan izinkan Mama pergi dengan kegiatan PKK, senam dan lainnya apalagi ke luar kota, ya?" kata Yolan pagi harinya saat akan berangkat ke kampus.

Pria bernama Wistara itu mengangguk saat Yolan--Putri Bungsunya mencium tangannya.

Tapi sepertinya Papa Wistara paham apa yang diucapkan anak bungsunya--yang sudah kuliah semester genap meski Yolan tidak berbicara secara detail apa dan mengapa?

Beberapa jam kemudian berlalu ....

*

"Yolan, apa kamu tahu sesuatu tentang Mama?" tanya Papa sepulang Yolan kuliah.

"Tahu apa, Pa?"

"Tadi pagi kamu minta Papa jangan mengizinkan Mama pergi dengan semua kegiatannya."

"Oh itu, Yolan habis nonton film, Pa. Tentang Ibu rumah tangga yang banyak kegiatan di luar rumah. Ternyata punya selingkuhan."

"Sebenarnya Papa juga curiga sama Mama. Tapi Papa tidak punya bukti," sahut Papa membuat Yolan nelangsa.

Papa yang termasuk manusia lawas dan tidak punya satu pun akun medsos, bahkan ponselnya pun bukan android seperti milik Mamanya yang ada WA dan F*.

"Papa jangan mikir macam-macam. Yang penting Mama suruh diam saja di rumah. Jangan ke mana-mana," balas Yolan tidak berani memandang mata Papanya. "Yolan mandi dulu, ya, Pa? Gerah." Akhirnya Yolan beralasan untuk menghindar dari obrolan sensitif itu.

"Aku janji akan menghentikan mereka, Pa. Bagaimanapun caranya!" gumam Yolan dengan hati getir.

Di ruang tengah Yolan Melihat Mamanya di depan televisi sedang mempraktekkan gerakan senam dari video yang ditontonnya.

Biasanya Mama keluar. Mungkin Papa sudah melarangnya pergi.

Baguslah! 

Yolan dilanda keraguan. Apakah kisah perselingkuhan Mamanya akan ia pendam sendiri atau harus berbagi kisah dengan dua saudaranya yang lain?

Tapi sejauh ini Yolan belum yakin kalau harus menceritakan aib Mamanya kepada siapa pun. Termasuk kepada Abangnya Yoka dan Kakak Perempuannya Yoni, yang selisih usia hanya satu dan dua tahun di atasnya itu.

Abang sulungnya sebentar lagi akan wisuda disusul kemudian Kakak Perempuannya tahun depannya juga akan wisuda.

Lebih baik jika Yolan memendamnya saja sendiri dulu.

Sambil menelaah apa yang kurang dari Papanya sampai Mama tega menghianati. Apa yang jadi pencetus Mamanya berani berbuat hina seperti itu.

Setahu Yolan, Papa dan Mamanya menikah muda--setelah lulus SMA. Mereka sama-sama kuliah di kampus yang sama. Setahun setelah menikah, masih dengan aktifitas kuliah, Mama melahirkan Yoka, lalu Yoni di tahun berikutnya.

Dan kemudian Yolan yang ditakdirkan menjadi anak bungsu dalam keluarga.

Menurut Yolan, Papa dan Mamanya cukup harmonis sebagai pasangan suami Istri. Sama-sama bekerja dan punya penghasilan tetap.

Selain sokongan dari keluarga masing-masing di awal mereka menikah, karena memang orang tua Mama dan Papa tergolong cukup mampu.

***

Titik terang mulai didapatkan Yoka dan Yolan ketika Mamanya mengajaknya pergi ke kota.

Alasannya, Mama ingin mengenalkan Yoka yang sudah lulus kuliah dengan 'kenalannya' yang bisa memasukkan bekerja di sebuah perusahaan.

Yoka yang menyetir setelah Mama menolak diantar Papa. Sesampai di kota tujuan, Yoka yang kurang paham jalan-jalan di kota komplain ke Mama.

Eh, Mama berinisiatif meminta tolong kepada 'kenalannya' itu. Kenalan Mama itulah yang katanya bisa memasukkan Yoka bekerja!

Mama sangat hepi saat itu. Mengajak berfoto bersama dengan pria kenalannya, makan bersama, lalu jalan-jalan sebelum pulang.

Yolan curiga dan mengamati, sepertinya pria itu yang menjadi lawan chatting Mamanya di messenger yang pernah ia baca sampai tuntas!

Di mana semua rahasia Mama dan selingkuhannya ada di sana!

"Nanti Yoka baik-baik, ya, sama atasan Om. Karena Om yang memasukkan. Jadi tolong jaga nama baik Om. Itu perusahaan besar. Tidak semua orang bisa masuk kesana kalau tidak ada orang dalam," tutur 'Pria Kenalan Mama,' yang mengaku bernama Jaya Kumara itu.

Jaya Kumara juga mengaku sangat dekat dengan atasannya yang menjadi 'owner perusahaan terus menceramahi Yoka.

Mendengar penuturan Jaya Kumara--yang Yolan curigai selingkuhan Mama itu, Yoka sepertinya kesal.

"Sepertinya tidak ada gunanya pertemuan kita ini, Om. Saya ingin diterima bekerja pada sebuah perusahaan karena memang saya mampu. Kemampuan saya yang dilihat. Bukan harus menjilat dulu," balas Yoka setelah mendengar ucapan sok pahlawan 'Kenalan Pria Mama' yang sangat menyebalkan menurutnya.

Dan tahu apa yang terjadi kemudian? Mama malah ....

***

BERSAMBUNG 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 42. JODOH

    Beberapa kali Sabda ke-gap flirting via chat messenger dengan beberapa wanita, tapi ujung-ujungnya Sabda selalu balikan lagi dengan Yoni."Aku tidak pernah mencintai orang lain selain kamu, Yoni." Begitu kata Sabda yang mampu meluluhkan lagi hati Yoni.Kejadian waktu itu memang sangat rumit sekali. Yoni tidak punya bukti selain hanya 'katanya' dan chat Sabda dengan cewek lain yang ia akui hanya iseng.Hati Yoni sakit sungguh sakit sampai memutuskan ingin mengakhiri segala perjuangan yang ia memulai dari nol selama hampir enam tahun bersamanya.Dan ... hari ini Yoni benar-benar menyerah, Yoni mundur karena terlalu sakit yang sempat membuatnya menjadi linglung, murung, dan hampir menjadi depresi.Bahkan ... andai saja saat itu orang tuanya tahu Yoni pernah sampai terjerumus narkoba karena Sabda, Yoni yakin tidak akan mendapat perpanjangan restu.Semua sudah berlalu, semua sudah kembali seperti semula. Yoni bersyukur memiliki Adik seperti Yolan yang menyayangi dan membantunya melewati ma

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 41. BERAKHIR YONI DAN SADBA

    "Aku ke atas dulu, ya? Gerah mau mandi," kata Yolan sambil berlalu setelah melihat Sandi mengangguk."Kenapa Bang Sandi jadi sering ke sini nemuin Yoni, ya? Jangan-jangan ...."Yolan menepis anggapan tentang Sandi yang dicurigainya sedang melakukan pendekatan dengan Yoni, Kakaknya."Ah ... lebih baik aku menelpon Sabda dan menanyakan khabarnya," batinnya lalu memainkan handphone-nya."Wah kenapa nggak aktif, ya? Apa karena sinyal? Dia kan sudah pindah tugas. Masa iya sih kendala sinyal? Emang dia tugas di hutan?" Yolan tertawa membayangkan Sabda andai benar ditugaskan di hutan.Gadis tukang halu itu menggeleng dan menggumam. "Mandi dulu ah, biar seger." Lalu melangkah ke kamar mandi dalam kamarnya.***"Oh iya, Yon. Lalu apa langkah hidupmu selanjutnya?"Yoni menaikkan alisnya melihat ke arah Sandi yang sedang bertanya padanya."Eum ... maksudku planning ke depannya," ralat Sandi."Masih gini-gini aja," sahut Yoni yang tiba-tiba teringat Sabda dan ingin meneleponnya. Untuk mengakhiri

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 40. PUTUSKAN SAJA, SABDA!

    Suaranya juga terdengar parau dan penuh getaran rasa getir."Apa artinya ini kamu setuju?" kata Sandi.Sabda terlihat menunduk."Yah, aku setuju. Aku sadar sudah banyak menyakiti hati Yoni. Menikahlah dengannya. Aku iklas. Jangan sakiti Yoni. Karena sampai kapanpun aku akan tetap mencintainya. Asal kamu tahu, aku tidak pernah merusaknya. Jangan kabari aku kapan kamu menikah dengannya ...." tutur Sabda lalu memeluk Sandi.Sandi membalas pelukan adiknya yang kemudian turun dari mobil.Lalu pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu mengirim video dan foto panas Sabda ke nomor kontak miliknya pada sim dua. Untuk jaga-jaga andai Sabda berulah lagi."Sabda ...." panggil Sandi.Adiknya yang sudah berjalan beberapa langkah itu membalikkan badan.Sandi memperlihatkan layar ponsel dan menghapus video serta foto porno Sabda tepat di depan wajah sang Adik."Done," ucap Sandi setelah semuanya terhapus."Thankyou," balas Sabda kemudian melangkah gontai menuju kamarnya di lantai dua.***Sandi p

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 39. BIARKAN AKU MENIKAHI YONI

    Dengan mudah Sandi bisa menangkap basah apa yang terjadi di dalam kamar. Sabda dan seorang cewek sedang ....Tunggu!Sandi mengucek mata tidak percaya. Mencubit pipinya. Ini nyata. Karena ada sakit terasa.Sandi kesal karena jadi tidak bisa fokus pada diri sendiri. Fokus Sandi teralihkan oleh cewek bugil yang terlihat sedang menaik turunkan badan di atas tubuh seorang pria.Lama sekali Sandi menyaksikan skidipapap itu. Ranjang pun makin lama semakin bergoyang kencang sekali sesuai dengan gerakan mereka.Sandi terus mengamati, takut dia salah masuk.kamar orang. Ternyata benar, pria yang dibawah si cewek adalah Sabda Adiknya."Astaghfirullah," sebut Sandi pelan.Pengalaman yang aneh dan membingungkan pertama kalinya bagi Sandi melihat adegan skidipapap secara live.Setelah sekitar lima menit mematung dengan perasaan shock, Sandi mulai bisa menguasai diri dan mengeluarkan ponsel dari saku celananya."Terpaksa aku harus melakukan ini, Sab. Sorry," gumam Sabda lalu merekam perbuatan Sabda.

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 38. TERTANGKAP BASAH

    Jauh di dalam hatinya Sandi melangitkan doa agar niat yang menjadi rahasia diri sendiri itu akan menjelma nyata meskipun mungkin nanti ...."Eum ... Yoni. Maaf, kalau kali ini pertanyaanku agak lancang ...." ucap Sandi kemudian.Setelah beberapa saat hanya terdengar denting jam di ruang tamu."Santai aja Bang, jangan formal gitu sama aku," sahut Yoni sambil menebak apa kira-kira yang akan dikatakan Abang dari Sabda itu."Okey, kalau kamu nggak mau jawab nggak apa-apa, kok." Sandi diam lagi sesaat. "Apa kamu yakin kalau Sabda adikku adalah jodohmu?"Deg.Seperti ada yang menyubit jantung Yoni mendengarnya."Jujur aku nggak yakin, Bang. Entahlah. Aku makin terombang-ambing saja rasanya.""Mintalah petunjuk Allah, Yon. Coba dengan shalat istikharah."Dalam hati Yoni membenarkan saran Sandi yang ternyata cukup religius dan mungkin juga berhubungan baik dengan Tuhan-Nya."Kira-kira Abang tahu apa yang kuminta pada Allah saat aku istikharah?" balas Yoni."Biarlah itu jadi rahasiamu dan All

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 37. SISI MISTERUS SANDI

    "Kok tumben ya, dia nelpon aku? Ada apa ini?" gumam Yolan. "Siapa?!" desak Yoni lagi .... "Nggg ...." Yolan memperlihatkan ponselnya pada Yoni."Sandi?" ucapnya. "Angkat, Lan. Tumben dia nelpon malam-malam. Biasanya penting deh kalau orang terpaksa nelepon malam-malam.""Ma, yuk ah, kita tidur. Udah malam." Terdengar ajakan Wistara pada Hananti."Hayuk. Mama juga udah ngantuk." Dan pasangan suami istri yang kembali harmonis setelah perselingkuhan Hananti dan Jaya Kumara dihancurkan oleh Yolan itu pun meninggalkan ruang keluarga."Cieee ...." Yolan menyikut Yoni melihat Mamanya melangkah sambil menggamit lengan Wistara.Yoni dan Yolan tersenyum menyaksikan kemesraan kedua orang tuanya.***"Hallo, Bang Sandi? Kok tumben nelepon aku malam-malam. Ada apa ya, Bang?" tanya Yolan saat menjawab panggilan Kakak Sabda itu."Maaf ya, ganggu, Lan. Kamu belum tidur, ya?" sahut Sandi."Ya, kalau udah tidur nggak bisa jawab panggilan abang, dong?""Hehehe ... kalau panggilan yang lain, bisa n

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status