Share

Bab 26 Rindu Cahaya

##BAB 26 Rindu Cahaya

“Apa maksud kamu?” tanya Mas Frengky dengan curiga. Ia menatap Rosa dengan wajah penasaran.

“Eh, anu ... itu, maksud aku. Aku hanya mengikuti naluri sebagai seorang perempuan, Mas. Bagaimana pun aku akan menjadi seorang Ibu kelak.”

Rosa tersenyum simpul, matanya mengerjap sesekali.

“Kok aku jadi penasaran, ya. Apa mungkin banyak hal yang kamu sembunyikan selama ini?” tanyaku santai.

“Apaan, sih. Aku Cuma salah ngomong, nggak usah ditanggepi segitunya kale.”

Aku melihat Rosa yang sedang salah tingkah, bahkan sering kali dia menggigit bibirnya. Mungkin saja dia takut kelepasan.

Aku tak menggubris mereka yang sedang saling pandang dengan tatapan yang sulit kuartikan.

“Bagaimana, Nak? Cahaya mau ‘kan, ya, ikut Bunda?” sekali lagi aku masih berharap bisa membawa putriku satu-satunya agar terlepas dari jeratan dua insan yang tak tahu malu.

“Maaf, Bunda. Aya tetep ikut Tante Rosa. Aya butuh Tante Rosa untuk nemani Aya bermain.”

Jeglar!

Bak disambar petir tanpa datangn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status