Share

Penghuni Lain

Bu Tami lebih awal datang dari biasanya. Ia tampak buru-buru dan terkesan asal-asalan membersihkan kamar. Wajahnya pun terlihat murung.

"Ibu kelihatan pucat, apa Ibu sakit?" tanya Angela setelah wanita itu menutup pintu kamar. "Itu sudah saya siapkan teh hangat untuk Ibu di meja depan. Diminum dulu," sambung Angela.

"Terima kasih, tapi saya sedang buru-buru. Pak Topan minta disiapkan sarapan."

"Minumlah dulu, Bu. Nanti bareng saya ke tempat Pak Topan. Gak apa-apa," bujuk Angela. Sebenarnya dia menahan Bu Tami karena ingin menanyakan tentang kamar yang mulai berisik itu. Bu Tami tidak kuasa menolak.

"An menyewa rumah sebesar ini sendiri? Saya tidak pernah melihat suami An," kata Bu Tami sembari menyeruput sedikit-sedikit teh di gelasnya.

"Gratis, Bu. Tadinya saya mau di kosan bapak, tapi katanya di sini kosong. Jadi, diminta tinggal di sini saja," jelas Angela.

"Anaknya saja tidak mau tinggal di sini apalagi orang lain," ujarnya santai meletakkan gelas tehnya lalu mengambil sepoton
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status