Share

ARI SIHOMBING

Part 2

Singkat cerita..

Ayah Ari seorang pemabuk dan selalu membuat keributan di setiap harinya. Keluarganya selalu menjadi buah bibir oleh orang orang disini, Karna tentang sikap Ayahnya yang selalu menjadi orang pemabuk. Sekeluarga cukup sabar dalam menghadapi ini semua, yang telah menahan rasa malu.

Pada saat itu Ayahnya Ari pulang dengan keadaan mabuk dan dengan jalan sempoyongan, membuat Ari bersedih ketika Ayahnya seperti itu. Tapi membuat Ari masih sayang pada Ayahnya tidaklah memberikan sebuah kekerasan fisik, hanya saja sikap Ayahnya yang membuat dia membencinya. Itulah yang Ari rasakan saat ini. Setiap hari Ari berdoa agar Ayahnya bisa berubah dan menjadi sayang kepada dirinya serta adik-adiknya dan juga Ibunya. Ari binggung apa yang harus Ari lakukan? Lalu dia mencoba cari pekerjaan dan nekad untuk membantu orang tuanya. Dengan beranjaknya dewasa Ari mencoba bekerja di ladang Pak Dodi yang memiliki ladang yang luas. Pada saat melamar...

Ari memberanikan diri melangkah untuk pergi ke ladangnya Pak Dodi yang terkenal memiliki ladang yang luas.

"Misi.. Pak Dodi bolehkah saya bekerja disini? Ari melamarnya lalu bertanya.

"Hah? Kamu masih kecil.. jangan kerja udah sana. Lebih baik kamu belajar saja" Itu lah jawaban dari Pak Dodi

"Tapi.. Pak, saya butuh uang, untuk membantu biaya sekolah." Dia jawab dengan menundukkan kepala. Lalu Pak Dodi mengetuk-ngetukkan pulpen ke bukunya sambil berpikir.

"Hmm.. ya sudah kalau begitu kamu boleh kerja, saya kesian sama kamu nak, yang penting belajar ya nanti dengan giat. kebetulan saya lagi butuh seorang lagi untuk membawa hasil panen ke gubuk. Kerjanya nanti hati hati. tapi jangan sampai mengganggu nantinya sekolah mu." Mendengar jawaban Pak Dodi Ari langsung berbinar-binar matanya.

"Baik Pak, mulai kapan Pak saya akan bekerja" Ari bertanya dengan semangat.

"Hmm.. boleh kok mulai sekarang kerjanya." Jawabnya Pak Dodi.

"Baik Pak, Kalau begitu saya sekarang bekerja." Semangatnya Ari langsung mengerjakan tugas-tugas yang di berikan Pak Dodi.

Hari hari yang di lalui Ari seperti biasanya pergi ke ladang. Sampai dewasa di umur ke 11 tahun, Ari mulai masuk  tingkat SMP lalu Ari mulai sekolah di kota.

Ari bersyukur bisa bersekolah dikota, di umur Ari yang ke 11 tahun Ari sudah bisa bekerja di ladang orang lain, Untuk membantu biayanya sendiri untuk sekolah. Tanpa mengganggu sekolahnya dan dia bisa menepati omongan Pak Dodi selama ini.

Di sebuah ladang..

"Ibu.. Ari ijin pergi ke ladang ya!" Ari pamitan ke Ibunya.

"Iya hati hati ya ri."

"Iya bu."

Setelah pamitan kepada Ibunya, lalu Ari langsung bergegas pergi ke ladang untuk membantu orang orang di sana, agar dia bisa mendapatkan uang biar bisa membantu biaya sekolahnya.

Ketika dia telah sampai di sana, sudah pada kumpul para Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang sedang briefing. Lalu Ari ikut bergabung dengan mereka, setelah briefingnya selesai semua orang membubarkan diri untuk bekerja di tempat ladang yang telah di tentukan. Dan dia hanya di suruh membawakan hasil ladang itu ke gudang, itu lah keseharian Ari berada di ladang.

"Ari,jangan lupa ya nanti setelah bawa karung karung itu, kamu pindahkan buah buahan itu ke gubuk yang tertutup." Pak Dodi menyuruhnya untuk memindahkan buah buahan ke gubuk yang tertutup.

"Baik pak."

"Ya sudah setelah itu lanjutkan ya pekerjaan mu."

"Siap pak." Ketika Ari sedang memindahkan buah buahan ke gubuk, banyak sekali yang membicarakan Ayahnya, disitu dia harus tetap sabar, walaupun di dalam dada emosi. Ari tetep harus semangatt dalam bekerja walaupun sering mendengarkan gunjingan tentang Ayahnya.

Disini lah Ari Sihombing mencari rezeki, dan bosnya Ari bernama Pak Dodi ia baik memiliki ladang yang luas, karna kekurangan pekerja akhirnya Ari di perbolehkan bekerja di tempatnya, Ari bersyukur walaupun umur Ari masih di bawah umur dia bisa bekerja.

Seiring berjalan nya waktu, kini dia naik ke kelas 3 SMP. Ari ikut mencoba tes masuk ke sekolah SMA favorit, dan Ari bersyukur kalau Ari lolos tes. Tapi dengan keterbatasan ekonomi di keluarganya, Ari tidak melanjutkan untuk bersekolah di sekolah unggulan tersebut. Dan akhirnya Ari melanjutkan pendidikan di sekolah SMK kota.

selama pendidikan di SMK mengambil jurusan TKJ, dan dia harus memiliki biaya yang cukup banyak di awalnya. Karna syaratnya harus memiliki laptop masing masing. Ari sedang melamun di teras rumah, lalu tiba-tiba Om nya memanggilnya.

"Sini Ari, Om mau kasih sesuatu buat kamu. Pasti kamu lagi sedang binggung ya buat lanjut sekolah.?" Omnya tau apa yang dia pikirkan.

"Iya Om, ada apa ya manggil Ari?"

" Om tau kalau kamu sedang kebingungan untuk lanjut sekolah, dan Om juga tau kalau kamu lagi butuh laptop." Begitu lah jawabannya Om Ari jika ditanya.

"Om tau dari mana itu semua?" Ari bertanya sambil mengerutkan kening.

"Sudah nggak perlu tau Om tau dari mana, karna Om serba tau tentang kamu." Sambil menjawil hidungnya dengan gemas.

"Terimakasih ya Om, sudah memperdulikan aku."

"Iya sama-sama, ini Om punya laptop bekas. Laptop ini sudah tidak terpakai lagi sama Om, nanti kamu pakai saja ya. Tenang ini laptop nya masih bagus ko masih bisa di pergunakan." Wah, lalu Ari langsung berbinar setelah apa kata Om nya itu padanya.  Kini Ari semakin bersyukur kalau dia bisa lanjut sekolah lagi.

"Baik Om terima kasih, aku senang bangat bisa lanjut lagi sekolah. Sekali lagi terima kasih ya Om." Ari berkali kali mengucapkan terimakasih kepada Om nya.

"Iya sama-sama, dijaga ya jangan sampai rusak. Inget belajarnya biar giat, Om yakin pasti kamu bisa jadi juara. Jangan kecewakan Om ya Ari."

Sebelumnya dia nggak pernah memegang laptop ataupun komputer. Semenjak dengan adanya laptop dari pemberian Omnya, membuat dirinya belajar dengan bersungguh-sungguh.

Tanpa di sadari akhirnya Ari selalu mendapatkan peringkat 1 terus di sekolahannya. Pada saat ada praktek di sekolah Ari selalu bisa menyelesaikannya dengan jawaban benar dan tepat.

ketika akan istirahat. Pak Guru bernama Pak Deni Guru bidang study Jaringan Komputer serta menjadi wali kelas di kelasnya memanggilnya untuk mendekat di mejanya dan berkata.

"Ari, sini Bapak mau ngomong sebentar sama kamu." Lalu Ari menghampirinya.

"Iya Pak, mau ngomong apa ya." Ari bertanya pada Pak Deni.

"Bapak sebagai Guru dan wali kelas bangga denganmu selalu benar menjawab semua pembelajaran, ataupun tugas yang di berikan para Guru disini kepada murid-murid lainnya,Tapi di salah satu yang bisa menjawab semua pembelajaran yang benar dan tepat yaitu kamu. Tetep pertahankan pelajaran yang kamu kuasai itu." Pak Deni memujiku.

"Baik pak, terimakasih atas pujiannya. Kalau begitu Ari permisi mau istirahat." Lalu Pak Deni memberhentikannya kembali ketika dirinya akan melangkah pergi dari kelas.

"Sebentar dulu ri, jangan pergi. Bapak belum selesai ada Informasi buat kamu, sini."

"Ada apa ya Pak?" Ari bertanya sambil melangkahkan kakinya dan menghampirinya kembali kepada Pak Deni yang masih duduk di bangku Guru.

"Jadi begini, ada tes Universitas unggul di kota medan. Tapi untuk masuk ke Universitas itu harus ikut tes. Apakah kamu bersedia untuk ikut tes nya Ari?" Pak Deni bertanya padanya tentang ikut tes ke Universitas. Tapi dia binggung..ada si keinginan untuk lanjut lagi..tapikan dengan biaya yang harus dia keluarkan harus banyak. Dia nggak mau jadi beban orang tuanya.

"Hay Ari, kenapa melamun." Pak Deni menyadarkanku dari lamunan.

"Oh, nggak Pak terimakasih. Lain kali saja Pak." Lalu dia menolaknya.

"Loh kenapa? Ini bagus loh buat kamu untuk di masa depan." Pak Deni bertanya sambil mengerutkan keningnya.

"Oh. Nggak apa apa ko Pak." Ari menjawabnya sambil tersenyum.

"Oh, ya sudah. Nanti kalau minat kabarin ya ke Bapak."

"Baik Pak, siap." Ari hanya mengiyakannya saja ketika itu dia langsung beristirahat di luar sambil memikirkan perkataan Pak Deni tadi.

Teng.. teng.. teng...

Setelah bel pulang berbunyi, didepan gerbang sudah banyak mahasiswa yang berkumpul dari universitas kota untuk menyebarkan brosur. Lalu mereka semua memberikan kertas brosur tentang sekolahannya. Dan ia berkata.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status