Bab 24 AIL GN"Wah, selera putri mu benar-benar tinggi. Pantas saja putaku tak mampu menarik perhatian Vanesha," ucap si rambut keriting. "Hahaha, apa benar begitu? Padahal dulu aku pikir putra tampan mu itu dapat menaklukkan hati putri ku, tapi yang ini memang istimewa, sih," ucap Gisel."Halo, para nona cantik!" sapa Tae Min menggoda para ibu yang sedang bergosip tentangnya."Hehehe, Nak Tae Min bisa saja. Kau pasti ke sini mau bertemu Vanesha, kan?" tanya Nyonya Gisel."Kalau mau bertemu Anda, boleh kan?" Tae Min mengedipkan satu kelopak matanya."Woaahh, kau makin membuatku gerah saja. Ayo, silakan masuk dulu. Ibu akan panggilkan Vanesha." Nyonya Gisel mempersilakan Tae Min masuk. Pria itu sempat melambaikan tangannya dan membuat para nyonya di halaman itu menjerit kegirangan bagaikan seorang fans yang mendapat lambaian tangan idolannya. Tae Min lalu duduk di atas sofa empuk dalam rumah itu. Sementara sang ini berl
Bab 25 AIL GNKeduanya sampai di sebuah bazar yang sudah ramah pengunjung. Bazar itu menarik perhatian Vanesha setelah menonton film romantis bersama Tae Min."Kita masuk situ yuk, sepertinya seru banyak permainan dan makanan," ucap Vanesha."Mobil aku bagaimana?" tanya Tae Min. "Titip di parkiran sini dulu. Kita kan masuk ke bazarnya jalan," ucap Vanesha."Oke, deh." Vanesha dan Tae Min memasuki bazar dengan berjalan kaki. Banyak juga para gadis yang menatap ke arah pria tampan milik gadis itu. Vanesha sampai sengaja berkali-kali memanggil Tae Min dengan kata sayang dan penuh kemesraan. Mereka berdua menikmati berbagai permainan yang menyenangkan di sana.Tae Min bahkan bertekad membawa pulang boneka beruang dan mickey mouse kesukaan Vanesha saat bermain lempar bola demi menjatuhkan kaleng. Padahal dia bisa membeli ratusan boneka itu. Hanya saja permainan itu sangat menantang. Ada kebanggaan tersendiri jika menang dar
Bab 26 AIL GNTanpa butuh waktu lama, Tae Min langsung menyerang Vanesha. Dia melumat benda kenyal itu. Deru napas keduanya makin tak terkendali. Kegiatan panas di dalam mobil itu benar-benar menggairahkan.Tae Min meminta Vanesha untuk duduk di pangkuannya. Benda kebanggaan pria itu mulai menegang dan tak bisa lagi bersembunyi."Sayang, bisakah aku–" Tae Min berusaha meminta kepuasan lebih seraya menjilati leher jenjang Vanesha."Tentu, aku milikmu, Sayang." Desahan dan Erangan Vanesha tak kalah panas menanggapi Tae Min. Pria itu tanpa ragu-ragu menanggalkan setiap helai pakaian yang menempel di tubuh Vanesha. Begitu juga dengan semua pakaian yang ada di tubuhnya. Namun, ketukan di kepala samping kiri Tae Min membuatnya buyar. Kedua mata pria itu langsung mengerjap-ngerjap menatap tak percaya pada Vanesha yang masih berada di kursinya dengan pandangan menatap ke arahnya. Gadis itu juga masih lengkap mengenakan pakaiannya.
Bab 27 AIL GNNenek tadi menegur pria tersebut dan memberitahukan ke padanya kalau celana yang pria itu gunakan terkena kotoran anjing. Sontak saja, pria yang duduk di hadapan Vanesha langsung berdiri dan memperhatikan celana yang dia gunakan. Dengan menahan malu, pria berkacamata hitam dan mengenakan topi baseball itu langsung undur diri dan berlari menuju ke kamar mandi.Namun, pria itu sempat menjatuhkan kunci mobil di kedai tersebut. Vanesha segera bangkit untuk mengembalikan tetapi pria itu sudah pergi dengan tergesa-gesa. "Ah, nanti juga dia kembali," gumam Vanesha.Namun, sampai makanan gadis itu sudah habis pria itu belum kembali. Akhirnya setelah membayar, gadis itu menyusul pria tadi ke arah kamar mandi bagi pria.Tubuh mungil Vanesha beranjak menuju kama mandi. Akan tetapi, tiba-tiba perut gadis itu terasa mulas."Duh, harus cari toilet, nih!"Gadis itu menoleh ke kanan dan kirinya, kedua bola matan
Bab 28 AIL GNBadan tegap atletis dan sangat terlihat maskulin itu membuat Vanesha tertawa kala mendengar pria itu menyanyikan lagu original soundtrack Crayon Shincan. Gadis itu berusaha menggigit lidahnya agar tawanya tak terdengar.Kemudian, Jaehyung meletakkan bokongnya di lantai toilet depan pintu masuk. Ia menunggu perintah selanjutnya. Di tangannya tergenggam sebuah pistol berjenis colt M1911 yang sudah dia isi penuh dengan peluru."Gila! Ini sangat parah! Apa iya pria setampan itu penjahat?" gumam Vanesha yang masih mengamati Jaehyung dari balik pintu bilik toiletnya. Ketukan pintu terdengar dan membuat tubuh pria itu langsung berdiri dan bersiap untuk keluar."Oke, aku siap!" ucap Jaehyung menyambut pria yang baru saja mengetuk pintu tersebut.Vanesha berusaha mengikuti Jaehyung saat keluar secara mengendap-endap."Hei, apa yang kau lakukan di sini?"Seorang pria berbadan kurus menodongkan senjata api di kepala belaka
Bab 29 AIL GN"Iya, itu aku. Apa kau yang diminta menjemput ku?" tanya Vanesha."Hah, syukurlah. Aku menunggumu di pintu barat bukannya di pintu utara. Duh, merepotkan saja." "Hai, Cassie!" sapa Jaehyung yang kembali tanpa pria kurus tadi. Vanesha berusaha menghindari pria itu beberapa langkah."Hai, tampan!" Wanita bernama Cassandra yang biasa dipanggil Cassie itu langsung memeluk Jaehyung. "Kalian saling kenal?" tanya Vanesha."Lho, kalian juga saling kenal?" Cassie melepaskan pelukannya pada Jaehyung dan menunjuk Vanesha."Dia masuk ke toilet pria tadi. Apa kau tahu kalau dia hampir saja menggagalkan rencanaku." Jaehyung mengeluh."Tapi, apa kau juga tahu kalau aku hampir saja mati tau!" protes Vanesha."Ya justru itu, kalau tadi kau mati, habislah aku dan semua rencanaku!" Jaehyung makin menatap Vanesh tajam."Tunggu, Vanesha! Apa yang kau lakukan di toilet pria?" Pandangan Cassie menuding gadis itu dengan tajam."Itu hanya
Bab 30 AIL GN“Kau tak pernah melakukannya dengan pacarmu?” tanya Cassie.“Melakukan apa?!”“Astaga! Kau masih gadis rupanya, kau belum pernah bercinta dengan pacarmu?” tanya Cassie meledek Vanesha.“Oh soal itu, aku sudah berjanji akan menjaga kehormatanku setelah menikah baru aku lakukan. Lagipula pacarku mau kok,” jawab Vanesha.“Hei, sadarlah gadis lugu! Mana ada pria yang tahan berpacaran tanpa menjamah!”“Ada, Tae Min -ku seperti itu.” “Kau yakin? Bisa saja saat kau tak ada dia melakukannya dengan perempuan lain, ya kan? Percayalah tak aka nada pria yang setia di dunia ini,” ucap Cassie.“Sudah kubilang kau itu gila! Sana enyahlah dari kamarku!” seru Vanesha.“Oke, oke, aku kembali ke kamarku. Sampai bertemu di kelas nanti!”Cassandra berlalu seraya melenggang genit menggoda Vanesha.“Hah, dasar wanita mesuum!” keluh Vanesha.Gadis itu lantas merapikan barang-barang mil
Bab 31 AIL GNSetelah Vanesha selesai melaksanakan hajatnya, dia keluar dari kamar mandi dan tak sengaja menabrak seorang pria bernama Adam. “Hai, cantik! Apa kau mau menjadi teman kencanku?” tanya Adam yang berusaha menggoda Vanesha.“Maaf, aku sudah punya pacar.” Vanesha mencoba menghindar dan melangkah pergi tetapi kaki panjang milik Adam diluruskan menuju dinding seolah membuat pagar pembatas untuk gadis itu lewati.“Bisa singkirkan kaki Anda?!” Hardik Vanesha.“Tidak mau sampai kau bilang iya,” ucap Adam dengan senyum menyeringai.“Kau tuli, ya? Aku kan bilang kalau aku sudah punya pacar,” sahut Vanesha mulai kesal dan menunjukkan lirikan mata yang tajam menusuk. Namun, pria itu tetap bertahan menghadang gadis itu.“Adam. Lepaskan dia!” seorang pria berseru meneriaki Adam.“Wah, ada Kim Jaehyung rupanya. Kau kenal dengan gadis ini?” tanya Adam.“Iya, tentu saja aku kenal. Oleh karena itu aku