ホーム / Romansa / Accidentally In Love / Bab 5. Tae Min Terluka

共有

Bab 5. Tae Min Terluka

作者: Vie Junaeni
last update 最終更新日: 2022-12-20 21:33:28

Beberapa hari berlalu setelah kejadian Vanesha melihat Sandra yang menghilangkan nyawa pasien bersama Dokter Tommy. Namun, wanita itu tahu kalau rekannya itu melihat perbuatannya.

"Vanesha, aku tahu kau melihatku melakukan hal itu," ucap Sandra.

"Hal apa?" tanya Vanesh.

"Kau melihatku dengan Dokter Tommy, kan saat ke tenda Tuan Adhock?" tanya Sandra penuh telisik.

"Ummm … aku tak tahu apa yang kau katakan," terang Vanesha yang hendak berlalu meninggalkan wanita itu.

Sandra kemudian menarik tubuh Vanesha yang mungil sama dia berdiri di depannya. Vanesha hanya bisa menatap wajah wanita di hadapannya itu tanpa bisa mengucap sepatah kata pun.

"Aku dan Dokter Tommy mempunyai kebiasaan yang diharuskan oleh atasan kami. Kebiasaan yang kami lakukan di tenda kemarin," ucap Sandra.

"Aku tak tahu maksudmu, Suster Sandra." Vanesha memilih untuk menundukkan wajahnya.

"Kami hanya membunuh orang tertentu saja. Hanya orang sekarang yang kami bunuh agar mereka bisa terbebas dari penderitaan di dunia. Bukankah kami ini orang baik?"

"O-orang baik katamu? Membunuh pasien yang sekarang kau bilang orang baik?" Vanesha mulai terlihat naik pitam.

"Aku hanya membantu mereka segera terbebas dari rasa sakit, itu saja alasan kami menjadi malaikat penyelamat mereka," kata Sandra yang sungguh membuat Vanesha bergetar.

'Apa apaan itu, kau bilang dirimu orang baik. Kau bilang dirimu itu malaikat, iya malaikat pencabut nyawa, dasar wanita gila,' batin Vanesha.

"Vanesha, apa kau jadi takut padaku?" tanya Sandra.

"Aku hanya tak mengerti dengan yang kalian lakukan. Kalian harusnya bekerja untuk menolong orang sakit, membuat mereka menjadi sembuh. Bukannya malah menghilangkan nyawa mereka," ucap Vanesha yang menatap tajam ke arah Sandra.

"Hmmm … aku bagaikan monster, ya? Tapi itu memang sudah jadi tuntutan kerja untukku. Aku hanya harus bertahan hidup, dan jika kau ingin juga bertahan hidup maka sebaiknya kau tetap diam," ucap Sandra dengan raut wajah yang datar tetapi terkesan ada ancaman dari balik penuturannya.

Tiba-tiba, terdengar beberapa prajurit mulai gaduh. Kedua wanita itu lantas membuka tirai penutup tenda. Mereka mendapati beberapa prajurit yang sedang menandu rekannya satu sama lain.

"Tae? Buka kah itu Tae?" lirih Vanesha saat melihat salah satu prajurit yang sedang ditandu itu adalah pria yang dia kenal.

Tae terlihat kesakitan dengan luka di bagian kaki kirinya. Vanesha bergegas keluar bersamaan dengan Sandra untuk menolong para prajurit tersebut.

"Apa yang terjadi?" tanya Sandra.

"Salah satu bangunan itu runtuh, padahal masih ada korban di sana," tutur Smith.

"Ya Tuhan, lalu apa yang terjadi dengan orang-orang di dalam sana?" tanya Vanesha.

"Entahlah, sudah tak ada akses masuk ke dalam bangunan yang runtuh itu," jawab pria berambut pirang yang cepak itu.

"Vanesha, kau sebaiknya obati dia!" Sandra menunjuk ke arah Tae yang sudah dibaringkan di atas ranjang perawatan dalam tenda tersebut.

"Oke."

"Vanesha, kau sebaiknya obati dia!" Sandra menunjuk ke arah Tae Min yang sudah dibaringkan di atas ranjang perawatan dalam tenda tersebut.

"Oke."

Gadis itu langsung mengobati luka pada Tae Min.

Diperkirakan ada lima atau enam orang yang masih terjebak reruntuhan gedung hotel itu. Tsunami dan gempa mengguncang wilayah tersebut seminggu yang lalu. Berbagai kondisi yang dialami korban ikut mempengaruhi peluang bertahan hidup sembari menunggu evakuasi.

Hingga saat Vanesha sampai di wilayah terbuat, tercatat sudah hampir seratus orang meninggal dan lebih dari lima ratus orang mengalami luka-luka akibat gempa. Bahkan ada juga korban hilang akibat tsunami yang belum ditemukan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga menyebut lebih dari seribu ribu warga di wilayah tersebut tinggal di pengungsian. Jumlah tersebut belum termasuk warga di wilayah lain sekitar daerah yang juga terdampak gempa.

"Apa yang terjadi sampai kau seperti ini?" tanya Vanesha pada Tae Min.

"Aku hanya melakukan tugasku saja. Evakuasi pada korban yang masih terjebak di reruntuhan itu menjadi salah satu prioritas utama. Aku sebagai petugas harus berkejaran dengan waktu untuk menjaga peluang bertahan hidup para korban," ucapnya.

"Lalu, masih banyak kah korban di reruntuhan itu?"

"Ya, apa kau tau apa yang nanti terjadi pada korban yang belum bisa ditemukan, aarrgghh pelan sedikit kakiku terasa sakit sekali!" pekik Tae Min.

"Ma-maafkan aku, aku tau bagaimana cerita korban reruntuhan yang masih belum dievakuasi itu. Ketika mereka nantinya tidak mendapat suplai makanan, tubuh mereka masih bisa memecah lemak untuk dijadikan sumber energi. Bahkan ketika cadangan lemak menipis, tubuh masih berusaha untuk bisa memecah protein dari otot dan jaringan tubuh lainnya. Namun tubuh tidak bisa berbuat banyak ketika kadar cairan menipis. Tanpa ada asupan minum yang cukup, tubuh akan mengalami dehidrasi dan lama kelamaan bisa mengalami gangguan fungsi organ vital."

"Kau berpengetahuan juga, ya," ucap Taemin yang semakin mengagumi sosok cantik berbalut pakaian suster tersebut.

"Terima kasih."

"Tapi, jika mereka tidak segera ditemukan, akan timbul dehidrasi yang berlarut-larut juga berdampak pada fungsi ginjal. Kadar cairan tubuh yang menipis membuat darah jadi lebih kental dan membebani kerja ginjal sebagai penyaring darah. Pada titik tertentu, ginjal gagal menjalankan fungsinya dan berhenti memproduksi urine."

"Ya, Anda betul sekali. Situasi traumatis menyebabkan tekanan darah, yang memperbesar risiko kerusakan ginjal. Ditambah lagi jika terjadi luka dan perdarahan, maka risiko penurunan tekanan darah akan semakin besar. Terganggunya sirkulasi darah turut mempengaruhi peluang bertahan hidup. Tapi masih ada petugas lain kan yang kembali ke tempat kejadian untuk menolong mereka?" tanya Vanesha.

"Entahlah, mereka bisa masuk lebih dalam lagi atau tidak.

Gempa bumi sekitar enam koma sembilan skala richter yang dialami satu minggu lalu mengguncang kota kecil bernama Blue Beach di bagian selatan wilayah ibu kota. Bencana itu menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Hal yang selalu dialami setiap kali bencana alam seperti gempa bumi adalah kepanikan, waktu yang sempit, dan kurangnya pengetahuan untuk siap siaga menghadapi gempa bumi. Alhasil, gempa bumi yang ditambah tsunami bagi warga pesisir pantai pastinya menimbulkan korban luka dan jiwa.

Tak lama kemudian, Dokter Tommy memasuki tenda dan memeriksa keadaan para prajurit relawan tersebut. Pria itu juga menjelaskan selain kepanikan, korban gempa bisa mengalami berbagai jenis luka. Tentu penanganan kedaruratan di tengah situasi panik dan mengungsi akan jauh lebih sulit. Dokter Tommy juga menjelaskan luka bisa dialami mulai dari yang ringan hingga berat.

“Tentu yang paling berat adalah tertimpa reruntuhan atau benda-benda berat seperti ini," ucapnya memeriksa Tae Min dan para prajurit lainnya.

"Dokter, pria ini tensi darahnya tinggi saat tadi saya memeriksa," ucap Vanesha menunjuk Robin yang ada di samping Tae Min.

*****

To be continued.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Accidentally In Love   Bab 156. Akhir yang Indah

    Bab 156 AIL GN.Cassie tersenyum lebar menatap putrinya melahap dengan rakus ASI untuknya. Bayi mungil itu menghisap dengan kekuatan penuh. Seakan dia tidak diberi makan selama di dalam kandungan."Aku sangat mencintaimu," bisik Tae Min di telinga sang istri.Cassie menoleh dengan senyum lebar di wajahnya. Sang suami lalu mengecup sekilas bibir merah itu, lalu dielusnya dengan sayang puncak kepala sang putri yang masih belum kenyang menghisap susu ibunya."Aunty, Uncle!" Pekikan itu menyertai masuknya seorang anak perempuan kecil. Min Ju datang dan langsung berlari menghampiri tempat tidur Cassie."Hai, Sayang! Ayo, sapa adik barumu," perintah Tae Min mengacak-acak rambut Min Ju kecil. Usianya hampir menginjak tiga tahun, tetapi Min Ju sangat cerdas dengan perkembangan di atas rata-rata anak seusianya."Mana Mom dan Dad-mu?" tanya Cassie."Ada di bawah. Aunty mau gendong dedek bayi," pinta Min Ju. "Belum boleh sayang, nanti jatuh. Ummm, sini gendongnya dekat aunty di pangkuan aunty,"

  • Accidentally In Love   Bab 155. Melahirkan Kembali

    Bab 155 AIL GNSatu tahun berlalu, Cassie tengah mengandung."Aku mau jalan ke taman, ya." Cassie mengusap punggung Tae Min."Ayo, aku temani." Tae Min bergegas menyelesaikan pekerjaannya."Tak usah, aku sendiri saja. Kau urus saja pekerjaanmu di sini!" perintah Cassie.Cassie lantas meraih sweater merah lalu keluar menuju taman. "Baiklah, nanti aku segera menyusul!" seru Tae Min.Sesampainya di taman setelah Cassie berjalan sekitar dua ratus meter penuh semangat. Maklum saja, kandungannya sudah menginjak bulan ke sembilan, dan sang dokter kandungan memintanya agar sering berjalan agar mempermudah persalinan."Hai kucing! Duh, lucu banget sih kalian!" Cassie menyapa para hewan peliharaan yang sedang bermain di taman bersama tuannya."Halo, Nyonya Cassie!" sapa Tuan Tom, penjaga taman yang berusaha menghindari kejaran si golden retriever milik Nyonya Katarina itu."Hahaha, hati-hati, Tuan Tom! Wah, lucu banget sumpah." Cassie tertawa dengan puasnya melihat Tuan Tom yang dikejar oleh a

  • Accidentally In Love   Bab 154. Kematian yang Ditunggu

    Bab 154 AIL GNYoo Na kembali dengan menyembunyikan penyakitnya. Ia meminta Jaehyung dan Vanesha tak usah menjemputnya. Wanita itu kini menyesal dan berjanji akan mengubah sikapnya lebih baik lagi. Namun, Vanesha merasa kondisi Yoo Na semakin kurus dan memprihatinkan.Hati itu, Vanesha bertemu dengan Yoo Na di sebuah kedai buah. Yoo Na bekerja di sana. Wanita itu menyambut Vanesha yang datang dengan Jimin dan Min Ju. "Halo, Tante Yoo Na!" sapa Min Ju dengan bahasa cadelnya."Halo, anak cantik! Tante punya semangka yang besar untukmu. Kau pasti akan menyukainya," ucap Yoo Na."Terima kasih, Yoo Na. Maaf, apa aku boleh tanya sesuatu padamu?" tanya Vanesha. "Tentang apa?" "Apa kau sakit? Kenapa kau tampak pucat dan sekarang sangat kurus?" tanya Vanesha lagi."Aku hanya banyak pikiran tak enak makan. Kau tahu kan kalau aku banyak hutang, hehehe," sahut Yoo Na asal."Ayolah, kau tidak bohong kan?" "Tidak! Aku tidak bohong. Eh, ke mana Jimin?" tanya Yoo Na."Ya Tuhan, tadi dia ada di sa

  • Accidentally In Love   Bab 153. Penyesalan

    Bab 153 AIL GNYoo Na dirawat di rumah sakit di Kanada untuk pemulihan. Wanita itu sudah bisa berjalan. Sementara itu, Vanesha dan Jaehyung memilih untuk pulang. Saat seminggu sebelum kepulangan Yoo Na nanti, baru mereka akan datang menjemput.Sebulan setelah operasi, kondisi Yoo Na malah mengalami kemunduran. Namun, ia meminta Professor Rudolf untuk menyembunyikannya. Keesokan harinya sang profesor meminta Yoo Na bertemu dengan Dokter Scott Travis. Sang profesor curiga dengan hasil tes lab darah milik Yoo Na. Dokter Scoot langsung mengecek kondisi kesehatan dan penyakit AIDS yang ternyata diidapnya. Dokter begitu terkejut melihat kondisi Yoo Na. Wanita itu begitu sangat kurus dan berat badannya turun sekitar sepuluh kilogram selama di Kanada. Dokter Scott meminta Yoo Na untuk meminum obat dan makan secara teratur walau agak kurang begitu baik ketika pertama kali beradaptasi dengan cuaca dingin Kanada. Dokter meneliti lebih lanjut dan ia merasa semakin cemas karena hasil tes darah y

  • Accidentally In Love   Bab 152. Operasi Yoo Na

    Bab 152 AIL GNMalam itu sebelum Jaehyung membawa Yoo Na menemui Professor Rudolf, ia memasak pasta dan daging asap. Sementara Jaehyung membuat cokelat panas untuk menghangatkan tubuh.Sheila juga sudah datang untuk menjemput. Vanesha memintanya untuk bergabung makan malam dulu sebelum berangkat lagi ke rumah sakit. Wanita itu setuju. Selama makan malam, Sheila menanyakan kegiatan Jaehyung dan Vanesha saat di festival. Keduanya menceritakan dengan penuh antusias sampai membuat Yoo Na cemburu."Apa kita sudah selesai? Ayo, kita temui profesor!" ajak Yoo Na yang sengaja menghentikan perbincangan ketiga orang di hadapannya."Aku sudah selesai, sih. Ya sudah mari kita berangkat!" sahut Sheila.Jaehyung dan Vanesha akhirnya mengangguk setuju. Mereka merapikan piring makan malam dulu dan membersihkannya sebelum berangkat.Sheila membawa rombongan Yoo Na langsung menuju Rumah Sakit Kanada. Professor Rudolf sudah menunggu mereka. Sang ahli tersebut menjelaskan kalau Yoo Na memiliki peluang y

  • Accidentally In Love   Bab 151. Menikmati Kanada yang Dingin

    Bab 151 AIL GNMusim dingin di Kanada berarti ini adalah waktu untuk beberapa festival dan acara terbesar dan paling populer di negara itu untuk membuat Kanada dan pengunjung menikmati cuaca dingin.Cuaca dingin dan salju dari bulan November hingga Maret adalah kenyataan yang tak terhindarkan dan menjadi penyumbang utama bagi identitas dan karakter nasional negara itu.Selama tujuh belas hari setiap tahun, biasanya dimulai pada akhir pekan terakhir bulan Januari dan berlanjut selama dua minggu berikutnya, Kota Quebec, hidup dengan kegembiraan di bawah nol. Karnaval musim dingin terbesar di dunia, Québec Winter Carnival, telah menjadi sorotan di kalender acara Quebec sejak tahun 1894 dan telah memberi Quebeckers dan ribuan pengunjung alasan untuk merayakannya selama musim salju yang dingin dan bersalju.Vanesha memeluk lengan kekar Jaehyung dengan erat. Wanita itu kedinginan, tetapi ia sangat senang sekali. Bahkan Vanesha berharap mereka bisa kembali berlibur sambil membawa anak-anak n

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status