Beranda / Romansa / Accidentally In Love / Bab 6. Temani Aku!

Share

Bab 6. Temani Aku!

Penulis: Vie Junaeni
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-24 00:12:52

Dokter Tommy berdehem lalu berkata, "biasanya kondisi para korban dan mungkin dia juga diperparah dengan kepanikan, bisa bahaya juga jika tensi darah naik,” ungkap Dokter Tommy yang mendekat.

Robin memang mengalami luka ringan yang dialami biasanya karena benturan ringan seperti terbentur dinding atau panik saat berupaya keluar rumah sehingga membentur sesuatu.

“Kalau sekadar luka ringan seperti memar benjol biasa atau lecet bisa ditangani di posko-posko atau rumah warga lain yang lebih aman. Karena itu hanya luka di kulit dan otot,” kata Dokter Tommy.

Namun, dia kembali memeriksa kondisi Tae Min yang ternyata mengalami patah tulang pada bagian kaki. Ketika korban tertimpa reruntuhan puing akibat gempa, tentu resiko patah tulang bisa terjadi. Apalagi jika sudah terjadi perubahan bentuk tulang. Vanesha tampak khawatir pada pasien itu.

“Patah tulang ini tidak bisa ditangani di sini. Dia harus segera dilarikan ke rumah sakit. Apa ada ambulans yang bisa kita gunakan?" tanya Tommy ketika menyentuh kaki pria itu.

"Aaarrgghh!" Tae Min berteriak.

Dia sudah tak tahan menyembunyikan rasa sakitnya kala kaki kiri itu disentuh. Dia tak bisa menggerakkannya juga.

"Ini harus segera ditangani! Jika terjadi perubahan bentuk dari lurus lalu bengkok dan disertai nyeri hebat itu akan sangat fatal!" seru Dokter Tommy.

Vanesha bergegas, dia berusaha mencari ambulans agar membawa Tae Min menuju rumah sakit terdekat.

"Jangan pergi! Temani aku!" rintih Tae Min.

Vanesha mengangguk. Dia akhirnya menemani pria yang terus memegangi tangan sang gadis seolah tak mau lepas darinya. Ambulans datang, Tae Min segera dimasukkan ke dalam mobil itu. Vanesha menyusul.

Dokter Tommy masih memberi penjelasan pada yang lain. Luka berat bisa terjadi karena tubuh tertimpa reruntuhan dan terjebak. Apalagi dalam waktu yang lama. Sehingga kondisi itu merusak tubuh pasien.

“Jika kena kepala bisa kena terjadi pendarahan. Untung saja kalian tidak terkena reruntuhan di kepala," jelas Dokter Tommy.

Dokter itu juga menambahkan cedera di kepala karena benturan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk diobservasi. Bisa jadi terjadi benturan keras lalu menyebabkan pendarahan di otak. Benturan di kepala wajib segera dibawa ke rumah sakit jika tidak segera dilakukan

maka akan berakibat fatal.

“Kalau kalian mengalami hal itu maka kalian harus segera dibawa ke rumah sakit, ya, karena nanti pasien menunjukan gejala harus di CT Scan, muntah, pasien cenderung tidur, tegang, sakit kepala hebat,” tutur Dokter Tommy pada para tentara ketika Vanesha dan Tae Min pergi.

***

Seminggu berlalu, Vanesha masih berkutat dengan rekan lainnya di pengungsian pasca bencana alam gempa dan tsunami tersebut.

"Selamat pagi!" sapa Vanesha pada Maria yang juga baru datang.

"Pagi, Vanesha. Apa kau siap bekerja hari ini?" tanya Maria

"Tentu saja. Mau tak mau kita harus siap bekerja di sini," ucap gadis itu penuh dengan keyakinan. Kedua kaki rampingnya melangkah menuju tenda-tenda berisi korban yang terluka.

Namun, saat gadis itu hendak masuk ke sebuah tenda tempat obat-obatan, kedua kaki rampingnya mendadak terhenti. Dia merasa mendengar suara mendesah dari dalam.

"Apa sudah bisa?" tanya seorang wanita dengan nada mendesah.

"Tunggu sedikit lagi, sedikit lagi dia akan berdiri," sahut suara seorang pria yang Vanesha yakini kalau itu suara Dokter Tommy.

"Tapi dia hanya berdiri sebentar, bagaimana, sih?" keluh wanita itu.

Vanesha melangkah lebih dalam dan menoleh ke arah meja di dalam tenda itu. Tiba-tiba, kedua matanya ternodai untuk pertama kali. Ia melihat pria itu sudah bertelanjang dada dan hampir membuka celananya. Pria itu sedang mencumbu seorang wanita di atas sofa. Tubuh wanita dengan rambut pirang itu sudah polos di bagian atas. Wanita itu adalah Sandra.

"Astaga! Apa yang kalian lakukan di sini?!" tanya Vanesha dengan suara berseru mengejutkan.

Gadis itu bahkan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dokter Tommy bangkit berdiri dan mengaitkan kancing celananya kembali. Ia melangkah menuju ke arah Vanesha. Sementara Sandra langsung memakai pakaiannya dengan segera.

"Apa yang kau lakukan di sini?!" Sandra ganti bertanya dengan raut wajah kesal pada Vanesha.

Vanesha yang memergoki hubungan antara Suster Sandra dan Dokter Tommy itu lantas menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Tubuh telanjang dada dengan perut kotak-kotak itu berhasil mengotori pandangan mata gadis itu. Ia sama sekali belum pernah melihat pria berpenampilan polos seperti itu. Gadis itu menunduk tak berani menatap.

Dokter Tommy bangkit berdiri dan mengaitkan kancing celananya kembali. Ia melangkah menuju ke arah Vanesha. Sementara Sandra langsung memakai pakaiannya dengan segera.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Sandra ganti bertanya dengan raut wajah kesal pada Vanesha.

"Ma-maafkan aku. Ini kan sudah jam setengah delapan, memang sih jam kerjaku itu jam delapan. Tetapi aku sengaja datang lebih cepat untuk bersih-bersih dan bersiap sebelum kalian dan para suster lainnya datang. Tapi, aku salah ternyata. Kalian malahan sudah asik sendiri di sini," ucap Vanesha.

"Sandra, aku pergi saja. Sampai jumpa malam nanti," ucap Tommy seolah ingin segera lenyap meninggalkan Vanesha.

"Ya, Sayangku. Jangan lupa minum obat kuatmu," ucap Sandra memberikan kecupan di bibir dokter itu.

Vanesha sampai menelisik lebih dalam ke arah wanita tersebut yang perlahan menghampirinya. Dia tak menyangka kalau Sandra merupakan wanita gampangan yang dengan mudahnya berpindah dari lelaki satu ke lelaki lainnya.

"Heh, gara-gara kau dia pergi! Asal kau tau, ya, gara-gara kau, aku tak jadi sukses membuktikannya!" bentak Sandra.

"Membuktikan apa? Membuktikan kalau kau seorang wanita yang—"

"Wanita yang apa katamu?!" hardik Sandra saat Vanesha menghentikan ucapannya.

"Aku melihatmu menawarkan diri pada Tae Min, lalu sekarang kau mau tidur dengan Dokter Tommy. Kau ini gampangan sekali," ucap Vanesha.

“Kurang ajar kau! Apa kau mau menggantikan posisimu tadi yang tidur bersama pria lemah itu?" Sandra menunjuk sofa di ruangan tersebut.

"Tidak, tidak, tidak! Aku tak mau. Lebih baik dia untukmu saja," ucap Vanesha.

Gadis itu segera keluar ruangan untuk membiarkan Sandra mengenakan pakaiannya kembali dengan lengkap.

“Menyebalkan sekali wanita itu,” keluh Sandra seraya meninju telapak tangannya sendiri dengan geram.

Sandra yang sudah mengenakan pakaiannya dengan rapi lalu membuka pintu tirai. Kehadirannya tak disadari keberadaanya oleh Vanesha yang masih menggerutu. Pria itu tepat berdiri di belakang tubuh gadis itu.

“Kalau saja aku tak butuh uang untuk membiayai adik-adik di panti, mungkin aku tak akan merasa sial bekerja seperti ini di sini. Aku juga tak mau bekerja dengan wanita brengsek ini. Huh, dasar boneka barbie chucky!" ucap gadis itu masih menggerutu tanpa sadar kalau Sandra sudah berdiri di belakangnya.

“Boneka barbie chucky? Siapa yang kau bilang boneka seperti itu?" seru Sandra membentak dan mengejutkan Vanesha.

“Hah, apa yang kau lakukan di belakangku? Eh, maaf aku lupa kau seniorku di sini,” ucap Vanesha yang tadinya membentak jadi melunak nada suaranya.

“Siapa yang kau bilang boneka barbie chucky itu?" tanya Sandra lagi yang makin penasaran seraya berkacak pinggang.

"Hehehe, bukan apa-apa. Semalam aku melihat film boneka chucky yang menyebalkan," sahut Vanesha berbohong. Dia menghindari tatapan Sandra.

"Huh!" Sandra pergi begitu saja dan dengan sengaja menabrakkan bahunya ke bahu Vanesha.

"Dasar boneka barbie chucky!" rutuk Vanesha.

*****

To be continued.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Accidentally In Love   Bab 156. Akhir yang Indah

    Bab 156 AIL GN.Cassie tersenyum lebar menatap putrinya melahap dengan rakus ASI untuknya. Bayi mungil itu menghisap dengan kekuatan penuh. Seakan dia tidak diberi makan selama di dalam kandungan."Aku sangat mencintaimu," bisik Tae Min di telinga sang istri.Cassie menoleh dengan senyum lebar di wajahnya. Sang suami lalu mengecup sekilas bibir merah itu, lalu dielusnya dengan sayang puncak kepala sang putri yang masih belum kenyang menghisap susu ibunya."Aunty, Uncle!" Pekikan itu menyertai masuknya seorang anak perempuan kecil. Min Ju datang dan langsung berlari menghampiri tempat tidur Cassie."Hai, Sayang! Ayo, sapa adik barumu," perintah Tae Min mengacak-acak rambut Min Ju kecil. Usianya hampir menginjak tiga tahun, tetapi Min Ju sangat cerdas dengan perkembangan di atas rata-rata anak seusianya."Mana Mom dan Dad-mu?" tanya Cassie."Ada di bawah. Aunty mau gendong dedek bayi," pinta Min Ju. "Belum boleh sayang, nanti jatuh. Ummm, sini gendongnya dekat aunty di pangkuan aunty,"

  • Accidentally In Love   Bab 155. Melahirkan Kembali

    Bab 155 AIL GNSatu tahun berlalu, Cassie tengah mengandung."Aku mau jalan ke taman, ya." Cassie mengusap punggung Tae Min."Ayo, aku temani." Tae Min bergegas menyelesaikan pekerjaannya."Tak usah, aku sendiri saja. Kau urus saja pekerjaanmu di sini!" perintah Cassie.Cassie lantas meraih sweater merah lalu keluar menuju taman. "Baiklah, nanti aku segera menyusul!" seru Tae Min.Sesampainya di taman setelah Cassie berjalan sekitar dua ratus meter penuh semangat. Maklum saja, kandungannya sudah menginjak bulan ke sembilan, dan sang dokter kandungan memintanya agar sering berjalan agar mempermudah persalinan."Hai kucing! Duh, lucu banget sih kalian!" Cassie menyapa para hewan peliharaan yang sedang bermain di taman bersama tuannya."Halo, Nyonya Cassie!" sapa Tuan Tom, penjaga taman yang berusaha menghindari kejaran si golden retriever milik Nyonya Katarina itu."Hahaha, hati-hati, Tuan Tom! Wah, lucu banget sumpah." Cassie tertawa dengan puasnya melihat Tuan Tom yang dikejar oleh a

  • Accidentally In Love   Bab 154. Kematian yang Ditunggu

    Bab 154 AIL GNYoo Na kembali dengan menyembunyikan penyakitnya. Ia meminta Jaehyung dan Vanesha tak usah menjemputnya. Wanita itu kini menyesal dan berjanji akan mengubah sikapnya lebih baik lagi. Namun, Vanesha merasa kondisi Yoo Na semakin kurus dan memprihatinkan.Hati itu, Vanesha bertemu dengan Yoo Na di sebuah kedai buah. Yoo Na bekerja di sana. Wanita itu menyambut Vanesha yang datang dengan Jimin dan Min Ju. "Halo, Tante Yoo Na!" sapa Min Ju dengan bahasa cadelnya."Halo, anak cantik! Tante punya semangka yang besar untukmu. Kau pasti akan menyukainya," ucap Yoo Na."Terima kasih, Yoo Na. Maaf, apa aku boleh tanya sesuatu padamu?" tanya Vanesha. "Tentang apa?" "Apa kau sakit? Kenapa kau tampak pucat dan sekarang sangat kurus?" tanya Vanesha lagi."Aku hanya banyak pikiran tak enak makan. Kau tahu kan kalau aku banyak hutang, hehehe," sahut Yoo Na asal."Ayolah, kau tidak bohong kan?" "Tidak! Aku tidak bohong. Eh, ke mana Jimin?" tanya Yoo Na."Ya Tuhan, tadi dia ada di sa

  • Accidentally In Love   Bab 153. Penyesalan

    Bab 153 AIL GNYoo Na dirawat di rumah sakit di Kanada untuk pemulihan. Wanita itu sudah bisa berjalan. Sementara itu, Vanesha dan Jaehyung memilih untuk pulang. Saat seminggu sebelum kepulangan Yoo Na nanti, baru mereka akan datang menjemput.Sebulan setelah operasi, kondisi Yoo Na malah mengalami kemunduran. Namun, ia meminta Professor Rudolf untuk menyembunyikannya. Keesokan harinya sang profesor meminta Yoo Na bertemu dengan Dokter Scott Travis. Sang profesor curiga dengan hasil tes lab darah milik Yoo Na. Dokter Scoot langsung mengecek kondisi kesehatan dan penyakit AIDS yang ternyata diidapnya. Dokter begitu terkejut melihat kondisi Yoo Na. Wanita itu begitu sangat kurus dan berat badannya turun sekitar sepuluh kilogram selama di Kanada. Dokter Scott meminta Yoo Na untuk meminum obat dan makan secara teratur walau agak kurang begitu baik ketika pertama kali beradaptasi dengan cuaca dingin Kanada. Dokter meneliti lebih lanjut dan ia merasa semakin cemas karena hasil tes darah y

  • Accidentally In Love   Bab 152. Operasi Yoo Na

    Bab 152 AIL GNMalam itu sebelum Jaehyung membawa Yoo Na menemui Professor Rudolf, ia memasak pasta dan daging asap. Sementara Jaehyung membuat cokelat panas untuk menghangatkan tubuh.Sheila juga sudah datang untuk menjemput. Vanesha memintanya untuk bergabung makan malam dulu sebelum berangkat lagi ke rumah sakit. Wanita itu setuju. Selama makan malam, Sheila menanyakan kegiatan Jaehyung dan Vanesha saat di festival. Keduanya menceritakan dengan penuh antusias sampai membuat Yoo Na cemburu."Apa kita sudah selesai? Ayo, kita temui profesor!" ajak Yoo Na yang sengaja menghentikan perbincangan ketiga orang di hadapannya."Aku sudah selesai, sih. Ya sudah mari kita berangkat!" sahut Sheila.Jaehyung dan Vanesha akhirnya mengangguk setuju. Mereka merapikan piring makan malam dulu dan membersihkannya sebelum berangkat.Sheila membawa rombongan Yoo Na langsung menuju Rumah Sakit Kanada. Professor Rudolf sudah menunggu mereka. Sang ahli tersebut menjelaskan kalau Yoo Na memiliki peluang y

  • Accidentally In Love   Bab 151. Menikmati Kanada yang Dingin

    Bab 151 AIL GNMusim dingin di Kanada berarti ini adalah waktu untuk beberapa festival dan acara terbesar dan paling populer di negara itu untuk membuat Kanada dan pengunjung menikmati cuaca dingin.Cuaca dingin dan salju dari bulan November hingga Maret adalah kenyataan yang tak terhindarkan dan menjadi penyumbang utama bagi identitas dan karakter nasional negara itu.Selama tujuh belas hari setiap tahun, biasanya dimulai pada akhir pekan terakhir bulan Januari dan berlanjut selama dua minggu berikutnya, Kota Quebec, hidup dengan kegembiraan di bawah nol. Karnaval musim dingin terbesar di dunia, Québec Winter Carnival, telah menjadi sorotan di kalender acara Quebec sejak tahun 1894 dan telah memberi Quebeckers dan ribuan pengunjung alasan untuk merayakannya selama musim salju yang dingin dan bersalju.Vanesha memeluk lengan kekar Jaehyung dengan erat. Wanita itu kedinginan, tetapi ia sangat senang sekali. Bahkan Vanesha berharap mereka bisa kembali berlibur sambil membawa anak-anak n

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status