Share

19. Tunggu di Sana

Qai melirik pada kotak bekal yang ada di meja kerja Dandi, ketika ia memasuki ruang kerja pria itu. Karena hari ini Dandi tidak meninjau proyek pembangunan hotel, maka pria itu kini berkantor di gedung The-A.

Tidak perlu ditanya lagi, bekal makanan tersebut pastilah buatan Rumi. Sejak gadis itu tinggal di rumah Dandi, pria itu tidak pernah lagi muncul di kediaman Sebastian untuk menumpang sarapan seperti biasanya. Dandi juga tidak mampir untuk makan malam dan hanya menghubungi Jaya melalui telepon.

Qai jadi bertanya-tanya sendiri, seperti apa perasaan Dandi sebenarnya terhadap Rumi. Mereka mungkin baru serumah dalam waktu yang sangat singkat, tetapi Dandi terlihat sudah terlalu nyaman dan posesif pada Rumi.

“Dan, apa kamu tahu kalau aku dulu pernah mau jodohin kamu dengan Rumi?” Qai berbelok menuju sofa. Ia segera duduk, lalu membuka laptop yang baru saja ia letakkan di pangkuan. “Aku juga pernah mau mempekerjakan Rumi jadi sekretarismu, tapi dia milih stay di Glory.”

Dandi menar
Kanietha

Modus itu, modus!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Santiest
ngakak beneran.... Dandiiii kamu tuuhh... cemburu ga nyadar, posesif ga ngaku .. hihiihh dahlah.... jgn sp kepentok dulu baru nyadar yaaa
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
wkwkwkwkwkkkkkk ya ampun Dandi tinggal ngaku aja kalau kamu suka sama Rumi ga usah bilang modus modus segala hahahaaaa
goodnovel comment avatar
evisabel
omegot ya ampun... mas Dandi MODUS juga wkwkwkkw
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status