Share

BTL ~ 103

“Rumi.”

Dandi kembali memasuki rumah, karena Rumi tidak kunjung keluar sedari tadi. Mobil sudah selesai di panasi, tetapi sang istri masih berada di dalam. Dandi memasuki kamar mereka terlebih dahulu dan berdecak ketika melihat Rumi ternyata tengah duduk di sofa.

“Ayo—”

“Perutku mules,” potong Rumi mengangkat satu tangan, agar Dandi tidak meneruskan ucapannya. “Baru aja berhenti.”

Detik itu juga, wajah datar Dandi berubah semringah. Senyum lebar langsung menghiasi bibirnya, sembari menghampiri Rumi dengan segera. Dandi berlutut di depan sang istri lalu menempelkan telinganya di perut Rumi, sambil mengusapnya.

“Keluar hari ini, oke!” telunjuk Dandi mengetuk perut Rumi dua kali. “Dan nggak usah pake drama.”

“Apa, sih, Mas.” Rumi terkekeh sambil mengusap kepala Dandi. “Kalau sudah waktunya keluar, dia pasti keluar.”

Dandi menarik diri, tetap kedua tangannya masih menempel di perut Rumi. “Apa perlu dijenguk lagi, biar makin—”

“Maaas!” Tawa Rumi semakin keras. “Ini, tuh, sudah mulai mules,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
ya tinggal 2 bab lg ya.... yg panjangaaaaaaan dong mba beb, 2 bab terakhirnya.....
goodnovel comment avatar
Idadalia Mutiara79
mas dandi pingsan ga yah pas rumi lahiran.. tpi aku pengennya mas dandi lihatin pas rumi lg nge den nya smpe launching nya
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
kira² debay cowok apa cewek y. ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status