Share

Drama Terakhir

Author: Jeanne Darc
last update Last Updated: 2025-09-26 10:22:56

Ibu Jaka tergeletak pingsan di depan kamar Jaka.

“Kita harus bawa ibuku ke RS. Cepat!” seru Jaka panik.

“Oke! Kita harus bawa ibu kamu ke rumah sakit sekarang!” jawab Briga tenang, lanjutnya, “Tapi kita adalah hantu. Untuk mengangkat piring aja adalah hal yang mustahil.”

“Betul juga…” jawab Jaka mulai berfikir.

Briga tiba-tiba mendapat ide.

"Aha… Awan! Kamu bukannya bisa merasuk ke tubuh orang yang masih hidup?!"

"Iya… Trus? Maksud kamu?" ucap Awan polos.

"Ya, kamu harus merasuki tubuh siapa saja yang lewat di depan rumah. Untuk membawa Ibu Jaka ke RS!" jelas Briga.

Awan menatap ke arah jalan lewat jendela.

Tam

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ada Hantu Di Ujung Jalan   Berdua Lagi!

    Setelah hari itu, segalanya berubah. Ibu Jaka, yang selama ini larut dalam duka, akhirnya mengikhlaskan kepergian anaknya. Ia mulai membuka jendela-jendela yang lama tertutup, mebersihkan halaman yang dulu penuh dengan barang - barang dan menata kembali tiap ruang rumah.Wajahnya yang sebelumnya lesu kini kembali hangat. Langkah-langkahnya ringan dan senyum yang dulu hilang perlahan muncul lagi. Ia mulai memasak makanan kesukaan Jaka, menyiram tanaman, bahkan sempat tertawa kecil saat melihat bayangan dirinya di cermin seolah melihat dirinya yang dulu.Jaka melihat semua itu dengan perasaan campur aduk. Ia tersenyum, walau tak terasa matanya ikut basah.“Makasih ya, Bu. Kamu adalah ibu yang kuat,” bisik Jaka walau tak terdengar.Sementara itu, di sebuah gang sempit tampak Jaka, Dimas, dan Awan berdiri seperti orang hilang. Awan baru saja keluar dari tubuh anak

  • Ada Hantu Di Ujung Jalan   Merasuki Demi Jaka

    Suasana rumah Dimas sore itu seperti posko darurat. Terlihat ada semangat yang membara disana, kertas – kertas yang di penuhi strategi dan sisa pop mie di meja. Jaka duduk dengan kaki menggantung, memandangi jendela sambil gelisah. Dimas duduk di lantai sambil memegang catatan strategi yang dia tulis menggunakan spidol merah dan bekas struk pulsa.“Jadi, gini aja ya... Awan masuk ke tubuh orang, kita datangi ibu aku, lalu memberi tau yang sebenarnya, lalu berpamitan baik-baik. Selesai.” ucap Jaka menjelaskan sambil menggambar sketsa di udara.Dimas mengangguk pelan. “Iya... terdengar mudah. Kecuali satu hal.”“Apa?” tanya Jaka.“Bila yang dirasukin ternyata sedang boker atau orang gila.”Mereka saling berpandangan dan suasana menjadi hening sebentar.Kemu

  • Ada Hantu Di Ujung Jalan   Bayang-Bayang Briga

    Setelah kepergian Briga, rumah Dimas kembali sunyi. Tidak ada lagi suara derap langkah berat di lorong, atau suara teguran tegas dari sudut ruangan. Yang tersisa hanya aroma samar minyak kayu putih dan rasa dingin yang menggantung di udara, seolah kenangan Briga belum benar-benar pergi.Jaka duduk termenung di tangga belakang rumah. Di sampingnya, Dimas dan Awan hanya terdiam, sama-sama larut dalam pikiran masing-masing.“Kenapa rasanya sedih banget ya, padahal Briga udah tenang…” gumam Jaka sambil memainkan batu kecil di tangannya.Awan menatap langit yang dipenuhi cahaya bintang, lalu menjawab pelan,“Karena kita tahu… dia adalah seorang yang luar biasa, dia yang terkuat dari antara kita semua.”Jaka menunduk. Karna Jaka baru tahu sedikit tentang kehidupan Briga, maka ia bertanya,

  • Ada Hantu Di Ujung Jalan   Hormat Terakhir Sang Tentara

    Pertarungan sengit terus berlangsung. Di ruang tengah rumah Dimas yang kini lebih mirip dengan arena gladiator daripada tempat tinggal, meja makan sudah berjungkirbalik, karpet melayang-layang dan lampu gantung berkedip seperti lampu disko.Pasukan hantu makelar satu per satu mulai tumbang. Tuyul mutan terkena jebakan ‘Kalimat Nasehat dari Ibu’ dimana mereka langsung menangis dan memutuskan pensiun. Hantu awan menguap sendiri karena Awan melemparkan ‘Debu Pengingat Mantan’ yang sangat emosional. Sementara nenek bertongkat listrik malah sibuk bermain kartu remi dengan boneka kuntilanak karaoke.Kini hanya tinggal satu yaitu hantu makelar.Dia berdiri di ujung lorong gelap. Napasnya berat, mata merahnya melirik ke arah serbuk mimpi yang hanya beberapa langkah darinya.Briga melihat itu.“Awas!! Hantu makelar mau mengambil serbuk itu!!”

  • Ada Hantu Di Ujung Jalan   Pertempuran Gaib di Rumah Dimas

    Mereka sudah bersiap. Rumah Dimas sudah seperti benteng pertahanan akhir zaman. Tapi dua hari telah berlalu dan tidak terjadi apa-apa.Tidak ada pasukan.Tidak ada teriakan.Tidak ada tangisan.Bahkan suara jangkrik pun tidak ada karena jangkriknya kabur duluan.Jaka mulai terlihat gelisah. Awalnya dia duduk tegak, memegang sapu terbang dengan gaya siap serang. Setelah itu, dia mulai tiduran di lantai sambil membuat origami dari kertas mantra.Siangnya, dia sudah mengubah jebakan-jebakan jadi mainan seperti puzzel. Sorenya, dia membuat sandiwara satu babak di ruang tamu.“Apa mereka nyasar ya?” gumam Jaka sambil makan kerupuk angin.Briga tetap tenang sambil duduk di depan pintu dengan posisi meditasi.“Ini yang berbahaya, Jak. Diam-diam meresahkan.”

  • Ada Hantu Di Ujung Jalan   Operasi Siaga Nangis Taktis

    Setelah mereka berhasil kembali dan mendapatkan serbuk mimpi, suasana sedikit terlihat aneh. Dimas sering duduk di pojok ruangan sambil memeluk lutut dan matanya menatap kosong ke arah dinding.“Dim, kamu kenapa sih?” tanya Jaka sambil menyemprotkan minyak angin ke betisnya sendiri.Dimas menghela napas lalu berkata, “Sebelum aku masuk ke lubang hitam, aku melihat dia…”“Dia siapa?” tanya Awan pelan.“…hantu makelar,” jawab Dimas lirih.Ruangan menjadi sunyi.“Dia menatapku. Tatapannya… seperti menanam sesuatu di kepalaku. Seperti… menempel sebuah tanda.”Briga berdiri dan menepuk bahu Dimas, “Tenang. Tidak ada apa-apa. Kalau dia mau ngapa-ngapain kamu, pasti kamu sudah jadi semur jenglot dari tadi. Tatapan hantu makelar tuh emang seperti itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status