Share

Perdebatan di Meja Makan

Mas Danu menarik kasar tanganku menuju kamar dan menutup pintunya dari dari dalam.

"Kamu apa-apaan sih mas? Narik-narik tangan aku, sakit tau!"

Dia menatap nyalang kearahku, bisa dipastikan emosinya saat ini sedang naik. Membuat nyaliku sedikit menciut.

"Apa maksud kamu ngomong yang enggak-enggak sama bapak kamu?" Giginya gemelutuk.

"Apaan sih mas aku nggak ngomong aneh-aneh sama bapak kok mas."

"Jangan bohong! Kalau kamu nggak ngadu yang enggak-enggak mana mungkin bapak ngomong kaya gitu sama aku. Pake ngomong siap nerima kamu lagi dirumahnya segala, emang dia pikir aku mau menceraikan kamu? Jujur aja kamu ngomong apa sama orang tua kamu tadi?"

"Aku hanya mengatakan pada mereka bahwa sekarang aku bukan satu-satunya wanita yang menjadi istri kamu," ucapku sambil membuang pandangan kesembarang arah guna meringankan beban berat yang menghimpit dada.

Bukan tanpa sebab jika mata kami bersirobok sudah pasti akan ada air mata yang mengalir dari kedua sudut mataku.

"Kenapa kamu harus ngomong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status