Share

Bab 9

Pov Dendi.

Jam sudah menunjukkan pukul enam sore saat aku baru saja sampai di rumah. Kulihat Melia sedang duduk bersantai di sofa.

Apakah dia sengaja menungguku pulang bekerja? Apa dia tahu hari ini aku gajian? Tanya hatiku bertubi.

Setelah melepas sepatu, aku berjalan mendekatinya. Dan setelah sampai kujatukan bok*ng di sampingnya.

"Dek, hari ini abang gajian," ucapku membuka percakapan.

Melia hanya melirik sekilas.

"Terus?" tanyanya, seperti tidak tertarik dengan bahasanku.

"Ini, Mas kasih uang untuk belanja bulanan." Kuserahkan uang satu juta padanya.

Melia menerima lalu menghitungnya.

"Jadi, sekarang, Adek udah bisa masak untuk abang dan Rama lagi 'kan?" sambungku. Kulihat ekspresi wajahnya menunjukkan ketidaksukaan.

"Huuuufffttt." Melia mendesah lelah.

"Uang sejuta untuk makan kalian berdua? Ini nggak cukup," ujarnya, seraya meletakkan kembali uang yang telah kuberi ke tanganku.

"Tapi biasanya, 'kan memang segini, Dek," jawabku.

"Itu, karena kamu sendiri. Sekarang kan berdua. Ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status