Share

Bab 41

"Eeehhh. Mau ngapain, Bang?" Aku terus beringsut mundur saat Bang Ilyas mendekat.

"Mengulang yang tadi malam," ucapnya santai.

"Isshhh. Udah terang gini. Nanti dipanggil sarapan sama yang lain gimana?" protesku, mencoba mendorongnya.

"Udah, biarkan aja mereka sarapan duluan." Dia tetap kekeuh melanjutkan aksinya.

Ngeyel banget sih, Bang!

Tok! Tok! Tok!

"Ilyas! Ayo sarapan!" panggil Mama.

Bang Ilyas menghentikan aksinya dan mengacak rambutnya asal.

"Hmmm... Mama datang di saat yang tidak tepat. Padahal anaknya sedang berusaha memberikannya cucu!" omel suamiku lucu sekali. Aku cekikikan melihatnya.

"Nanti Ilyas dan Melia menyusul. Mama dan yang lain, lanjutkan aja sarapannya!" ujar suamiku dengan sedikit berteriak.

"Nggak bisa dong, Nak. Tante Yulia dan Saras akan pulang pagi ini. Jadi kita sarapan bersama dulu!" ujar Mama lagi.

Wah, ternyata mereka tahu diri juga. Kupikir mau sampai aku dan suamiku pergi dari sini, baru mereka pulang.

Tak perlu lah, tarik urat sepanjang hari. Karena p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status