Share

CHAPTER 16 Malapetaka yang Sesungguhnya

     

     Blood Rain berjalan mendekat, tangan kirinya memegang sebelah kaki Anya yang sedang ter-telungkup di lantai, semakin ditarik dengan kuat agar ia bisa menjangkau gadis itu. Anya sudah menjerit ditempat, wajahnya basah karena dipenuhi sisa air mata. Dia tidak tahan sebab benar-benar merasa sakit. Dalam sekali tarikan kuatnya, Blood Rain berhasil membuat Anya berdiri dari posisi sebelumnya. Pria itu menjadi semakin kuat. Sebelah tangannya yang memegang pisau dia arahkan tepat ke tengah leher pucat milik Anya yang hanya bisa menangis.

    Pria mengerikan itu sontak tertawa jahat diselingi desiran remeh kepada Anya yang tidak bisa melakukan apa-apa. Rasanya dia tidak puas. Dijambaknya rambut panjang gadis itu agar mendongak, lantas memposisikan pisaunya dengan tepat; posisi yang akan membunuh Anya hanya dalam sekali sayat. Tubuh gadis malang itu kian gemetar. Dia ter

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status