Share

Bab 20

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 05:23:53

"Jangan sombong dulu, Ciara!"

Vierra berteriak. Kedua matanya memerah. Kebenciannya terhadap Ciara tersembunyi di balik senyum.

"Meskipun kamu Istri sah Liam, tapi wanita yang dicintainya itu aku."

Vierra berkata dengan bangga. Dia melirik Ciara. Lalu, menatap seisi ruang tamu.

Dulunya, Vierra sering datang mencari Liam ke rumah ini. Dia mengira, rumah ini akan menjadi kado pernikahannya dengan Liam. Tidak disangka, dia justru menemui wanita lain di sini dan duduk sebagai Nyonya Muda Griffin.

Ciara dan Vierra saling pandang. Kontak mata Ciara stabil dan tidak berkelap-kelip. Wajahnya terlihat rileks dan tubuhnya tidak tegang. Karena dia menggunakan napas dalam untuk mengendalikan emosi.

Ciara berkata, "Pelakor, tetaplah pelakor. Begitulah kamu di mata keluarga Griffin dan orang luar."

Hati Vierra terbakar amarah dan kekecewaan. Semula, dia berniat memprovokasi Ciara agar membenci Liam dan mengajukan cerai. Namun, dia justru berakhir dengan kegagalan.

Terlebih lagi, kata-kata Ciara
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 74

    "Cia, kamu mau coba main di atas? Hem, boleh aja kok."Main di atas?Apa Liam sudah gila?"Yaa, anggap aja ... posisi di atas untuk menambah pengalaman kamu memuaskan Suami. Gimana?"Liam melihat kedua telinga Ciara memerah. Dia tahu, Ciara mulai merasa malu. Meskipun tidak memalingkan wajah, Ciara tidak menanggapi pertanyaan Liam. Dia terus menatap wajah Liam dan baru menyadari bahwa suaminya memiliki ketampanan di atas rata-rata.Karena Ciara tidak meresponnya, Liam berkata lagi. Tapi kali ini, diiringi dengan tatapan mata menggoda. "Kok diem, sih? Nggak bisa, ya? Tenang aja, Cia! Suami kamu ini bakalan ajarin."Nada Liam yang provokatif membuat Ciara semakin malu. Saat tersadar, wajah Ciara sudah merona merah. "Liam ... jangan mesum!" Liam tertawa kecil. "Aku mesum? Sebelum ngomong, coba kamu lihat di mana tangan kamu sekarang, Cia?"Ciara menundukkan kepala dan langsung terkejut. Sebelum dia sempat menarik tangannya dari dalam pakaian tidur sang suami, Liam sudah lebih dulu m

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 73

    20 menit kemudian.Liam keluar dari ruang ganti. Dia sudah selesai mandi dan berganti pakaian tidur. Dia berjalan menuju ranjang. Saat sudah berada di atas ranjang dan hendak memeluk istrinya, Ciara membuka mata dan langsung terduduk. Akibatnya, Liam ikut terduduk di samping Ciara."Kevan udah mati. Dia udah kekal di alam baka. Sekarang dan masa depan kamu cuma aku seorangーLiam Griffin."Ciara tanpa sadar mengulangi kata-kata Liam tadi. Pandangan matanya kosong. Ekspresi wajahnya terlihat bingung. Di sampingnya, Liam tersenyum puas. Dia telah berhasil menanamkan kalimat mantra di alam bawah sadar Ciara.Liam menarik tubuh Ciara dan memeluknya. "Sayang, kamu pasti mengigau, ya?"Sayang?!Liam memanggilnya dengan sebutan Sayang?Apakah pendengaran Ciara tidak salah? Ciara diam saja. Dia hanya mengerutkan dahi."Itu bener, Ciul. Kevan udah mati. Dan kamu pun tau, orang mati nggak bakalan bisa hidup lagi. Jadi, ayo move on, Sayang!"Liam membelai lembut rambut Ciara. Lalu, melepaskann

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 72

    Liam telah kembali ke Majestic Manor. Aksa menghentikan mobil di depan pintu masuk utama. Sebelum turun, Liam mendongakkan kepala, menatap ke lantai dua. Di sanalah letak kamar tidur utama tempat dia dan Ciara memadu kasih. Liam melihat penerangan di kamarnya sudah padam. 'Ternyata udah gelap.'Liam mendesah. 'Aku terlambat pulang. Cia pasti tidur dengan perut kosong!'Liam mendesah lagi. Dia melonggarkan dasinya. Dia sedikit berpikir tentang istrinya yang sedang mogok makan. Ini bukan salahnya!Liam hanya pergi bekerja seperti hari-hari biasanya. Salah siapa Ciara tidak mau makan malam?Aksa memandangi wajah Tuannya dari balik kaca depan. Dia sangat paham dengan sikapnya. Liam sudah berbaik hati menuruti keinginan Ciara. Liam merendahkan martabat untuk pergi ke toko roti. Dia juga memohon kepada pemilik toko roti Heritage Hearth of Miranda. Tapi, mengapa Ciara tidak bisa menunggunya pulang?Ciara bahkan sudah mematikan pencahayaan kamar tidur utama!Tidak bisakah Ciara berterima

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 71

    "Tuan, tokonya udah tutup."Aksa memarkirkan mobil di depan toko roti Miranda. Mata Liam menyala-nyala. Ini salah Aksa!Kenapa asistennya ini terlalu bodoh dan lambat memberitahu?Jika saja Aksa memberitahu toko roti Miranda tutup jam 10 malam, dia tidak akan terlambat!Saat Liam masih menyalahkan Aksa di dalam hatinya, dia melihat sedikit harapan. "Siapa bilang, tokonya udah tutup?!""Hah?! Maksudnya, Tuan?!"Liam tidak menghiraukan Aksa. Dia langsung membuka pintu mobil. "Eh, Tuan Muda! Kamuー"Kedua mata Aksa membebelalak. Dia mematikan mesin mobil dan buru-buru mengejar Tuannya. Liam berlari cepat menghampiri seorang wanita yang hendak masuk mobil. Saat wanita itu sudah berada di dalam mobilnya dan ingin menutup pintu, Liam menahannya. "Permisi, Bu!"Wanita ini berusia 40 tahun. Dia sedikit terkejut, mengira ada penjahat yang datang merampoknya. Namun begitu si wanita mendongakkan kepala dan melihat wajah memelas Liam, keterkejutannya langsung berganti dengan kelembutan. "Bu

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 70

    Ketika kembali ke perusahaan Griffin Group, hari sudah malam. Aksa membuka pintu ruang CEO dengan sangat hati-hati. Aksa melihat Liam sedang membuka tutup botol air mineral. "Malam, Tuan Muda!""Gimana, Cia?"Liam meletakkan botol tanpa menghilangkan martabatnya. Sejak kepergian Aksa siang tadi, dia sempat membayangkan wajah Ciara yang berseri-seri. Liam yakin, Ciara akan luluh dan mendedikasikan seluruh hidup dan cintanya hanya untuk Liam seorang. Menurut buku terlaris yang dibelinya di Kota Horizon, semua perempuan menyukai hadiah mewah. Itu artinya, termasuk Ciara kan?"Nyonya ...."Aksa melirik Liam dari sudut matanya dengan ragu.Aksa bimbang sesaat. Jika Aksa berbohong, begitu Liam sampai di rumah pasti akan ketahuan juga. Namun jika dia berkata jujur, kemungkinan besar Liam akan melampiaskan amarah padanya!Terkadang, posisinya sebagai asisten pribadi memang kurang menguntungkan. Liam menikmati kotak makan malamnya dengan lahap. Menunya kali ini adalah makanan oriental.

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 69

    "Bi Linda, bawa semuanya ke kamar!""Baik, Nyonya."Usai menerima perintah, Linda mengambil semua mas kawin pemberian Liam dan membawanya ke atas. Sedangkan kelima perempuan tadi langsung pergi. Sekarang, hanya ada Ciara dan Aksa saja. "Pak Aksa, malem ini Liam pulang, nggak?"Aksa tertegun mendengar pertanyaan Ciara. Dia tahu betul kondisi Liam yang babak belur karena pukulan anak buah Lucas. Sebelum datang ke Majestic Manor, Aksa menyarankan Liam agar tidak muncul di depan umum demi menghindari gosip. Namun apa daya, Liam tidak mengiyakan ataupun menolak sarannya!"Menjelang akhir bulan kayak gini, biasanya Tuan Liam lembur. Saranku, Nyonya bisa makan malam dan tidur lebih awal. Nggak usah nungguin Tuan!"Untuk sementara, Aksa hanya mengandalkan instingnya saat menjawab pertanyaan Ciara. Ciara tertawa kecil. "Emangnya ada kata-kataku mau nungguin Liam pulang?"Ciara berjalan ke meja panjang tepat di bawah lukisan. Dia melihat bunga-bunga tulip yang layu di vas bunga. Aksa terse

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 68

    "Aksa, muka kamu kenapa?"Aksa baru saja tiba. Ciara bertanya padanya dengan ekspresi penuh keterkejutan.Sesuai dengan keinginan Liam, hari ini Ciara tetap berada di rumah. Ciara juga merasakan sekujur tubuhnya nyeri karena Liam. Jadi, dia memutuskan untuk beristirahat seharian di rumah. Ciara sedang berada di ruang santai, menonton drama sambil menikmati beberapa cemilan. Namun, dia segera berdiri saat Aksa datang dengan wajah penuh memar. Karena tidak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan, Ciara bertanya lagi. "Liam mukulin kamu?""Oh, nggak. Aku terpeleset," jawab Aksa, berbohong. Ciara mengerutkan dahinya. Dia tahu, Aksa telah berbohong. Namun, dia tidak mempermasalahkannya. Ciara masih menatap Aksa, meminta jawaban atas kedatangan beberapa wanita berpakaian rapi di rumah. "Nyonya Muda, sesuai dengan perintah Tuan Liam. Aku bawain beberapa mas kawin buat kamu dari Tuan."Linda yang berdiri di samping Ciara, bertanya, "Mas kawin? Nyonya, ini siapa yang mau nikah lagi?

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 67

    "Seharusnya malam itu, saat kamu ambil keperawanan Cia, aku udah bunuh kamu!"Suara Lucas tegas dan dalam. Ekspresinya terlihat garang. Angga menarik kepala Liam kuat-kuat hingga dia bisa menatap langit-langit ruang kerja. Dia meringis, menahan rasa sakit pada sekujur tubuhnya. Tapi, hati Liam lebih perih saat tahu Lucas tidak bisa menerima statusnya sebagai Suami Ciara.Lucas berkata lagi, "Liam, aku nggak takut Cia jadi janda muda. Aku akan terus lindungi dia diam-diam."Membuat kesepakatan dengan Hegan Griffin adalah hal terbesar yang Lucas sesali. Jika dia bisa meramal masa depan, Lucas tidak akan membiarkan iblis seperti Liam mengambil peran menikahi Ciara. Liam tidak melindungi Ciara seperti permintaan Lucas. Bahkan Liam memiliki wanita lain hingga mencuat skandal dan membuat Ciara merasa tidak nyaman. Terlebih lagi, Liam dengan berani meniduri Ciara berkali-kali.Lucas tahu betul, sejak Liam meniduri Ciara di hotel pada malam pesta pernikahan mereka, Liam semakin terobsesi

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 66

    "Berlutut!"Suara dingin itu milik Lucas. Vila Keluarga Griffin.Di vila inilah, Lucas tinggal bersama orang-orangnya. Sebelum menikah, Liam juga tinggal di sini bersama orang tua dan saudara-saudaranya. Namun karena Liam sudah menikah dan keluarganya telah tiada, jadi vila ini hanya ditempati Lucas. Cucu-cucu keluarga Griffin tinggal terpisah dengan Hegan Griffin. Sebagai tetua, Hegan tinggal di rumah lama atau rumah leluhur keluarga. Sejak datang tadi, Lucas menyuruh Angga menghajar Liam habis-habisan. Selain sudut-sudut bibirnya yang berdarah, wajah tampan Liam membengkak dan penuh memar. Walaupun merasakan sakit pada wajah dan bagian tubuh lainnya, tetapi Liam tidak melawan Angga sedikitpun. Karena melihat Liam enggan berlutut, Angga segera menendang kaki belakangnya. Bruk!Mau tidak mau, Liam berlutut di hadapan Lucas. Selain orang tuanya dan para tetua, dia tidak pernah berlutut di depan orang lain, terlebih sampah yang dipungut seperti Lucas! "Aku cukup tau diri nggak n

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status