Alan Suhilin, Weni dan Ray datang langsung ke rumah Sonia, untuk melamar gadis cantik ini, sebelumnya Ray sudah mengontak Sonia terkait rencana itu, Sonia tentu saja sangat berbinar-binar bahagia, karena kekasihnya ini tidak bercanda akan segera menjadikan dia istri sah.
Awalnya Sonia tentu saja ragu-ragu, apalagi dia tahu latar belakang Ray yang seorang musisi dan lagi di gilai penggemarnya di mana-mana. Terlebih Ray seorang musisi band rock alternative yang dia tahu memiliki banyak penggemar fanatic dari kalangan abege wanita.
Saat Ray blak-blakan ingin mengajaknya menikah, Sonia sampai sakit perut tertawa dan bilang apakah Ray lagi mabuk. Ray sendiri hanya mendiamkan kekasihnya ini tertawa saat mereka vidcal.
“Gimana…udah puas ketawanya?” sahut Ray sambil menatap wajah kekasihnya di smartphone.
“Belum…ulangin lagi, benaran kamu mau jadikan aku bini secara sah?” sahut Sonia masih tertawa-tawa.
Tanpa di duga Sonia, Ray benar-benar mengulang ucapannya, yakni ingin mengajak gadis yang selalu berhijab ini untuk segera naik ke pelaminan. Sonia akhirnya berhenti tertawa dan kini berganti senyum-senyum bahagia.
Sonia ditemani ibunya serta Haji Sola, adik almarhum ayahnya menerima kedatangan tamu istimewa dari Jakarta ini. Ray sudah wanti-wanti pada kekasihnya, agar jangan banyak-banyak ngumpulin keluarga, takutnya heboh dan mengganggu acara lamaran itu.
Tiga hari sebelum acara lamaran, Sonia datang ke Jakarta atas suruhan Ray untuk mencari cincin pertunangan, dan Ray membeli sepasang cincin yang sangat mahal, yakni seharga hampir 2 milyar. Sonia sampai protes dan bilang jangan terlalu mahal, sayang duit di buang-buang, Ray tertawa saja dengan keluguan calon istrinya ini.
Tentu saja, Sonia tak mau menginap di Jakarta, usai beli cincin, walaupun Ray meminta kekasihnya bertahan dengan alasan kalo kecapekan. Tapi Sonia tetap langsung pulang kembali ke Makasar pada sore harinya.
“Aku takut kita sama-sama khilaf, pokoknya kamu akan dapatkan yang semua laki-laki dambakan di malam pertama pernikahan kita yahh…pokoknya tunggu dan sabarrrrr..okeeehh!” kata Sonia tertawa saat Ray mengantarnya ke Bandara Soetta, untuk kembali pulang ke Makasar.
Ray langsung saja sumringah dan makin sayang dengan Sonia, dia yakin apa yang dikatakan Sonia, yang ternyata memang belum pernah memiliki seorang kekasih yang serius.
Sonia sempat kaget saat tahu calon mertuanya ternyata salah satu orang kaya di Jakarta, karena memiliki puluhan rumah sakit dan cabang usaha di mana-mana. Tentu dia kenal siapa itu Alan Suhilin ini, karena salah satu cabang rumah sakitnya ada di Kota Makasar, yakni Suhilin Hospital dan merupakan salah satu rumah sakit swasta terkenal di kota ini.
Alan Suhilin, Weni dan Ray datang dengan mobil mewah ke rumah calon menantunya ini, karena disediakan anak buahnya yang ada di Makasar.
Tak ketinggalan si bungsu baby Cilla juga ikut di ajak, karena Weni tak mua pisah-pisah lama dengan si baby ini. Sonia sampai tak bosan-bosannya menggendong adik calon suaminya ini, karena baby Cilla dengan bajunya yang lucu, penampilannya bak boneka saja.
Lamaran itu tak berbelit-belit, begitu Alan Suhilin menyampaikan maksud kedatangannya, Haji Sola dan ibu Sonia tanpa panjang lebar ACC langsung. Sesuai adat daerah sini, panai atau mahar lumayan mehong.
Tapi Sonia dan keluarganya tak enak menyebutkan angkanya, justru Alan Suhilin yang menyebutkan angka 10 milyar, Alan Suhilin ternyata memiliki darah Bugis dari mediang ibunya, sehingga dia tahu adat panai ini.
Keluarga Sonia saling pandang dan kaget dengan angka yang disebutkan ayah Ray ini. Ini juga secara langsung mengangkat derajat keluarga Sonia, yakni menjadi keluarga terpandang di kalangan keluarga besarnya di Makasar.
Bagi Alan yang memiliki kekayaan hingga 5 trilyun lebih ini, angka 10 milyar kecil saja, sedangkan bagi keluarga Sonia yang memang berlatar belakang dari keluarga sederhana, angka itu luar biasa besarnya. Setelah acara lamaran selesai dan Ray sudah bertukar cincin, di putuskan pernikahan akan di gelar 3 bulan dari sekarang.
Rencana pernikahan Ray dan Sonia akhirnya bocor ke media, hanya berselang dua hari sejak acara lamaran itu dilangsungkan. Rumah Ray yang merangkap studio The Stollen’s sudah ‘dikepung’ puluhan wartawan infotaiment dari pagi hingga sore hari.
Penyebabnya, saat acara tukar cincin, adik Sonia memotret dan menaruh foto itu di I* pribadinya, akibatnya dalam hitungan jam, I* adik Sonia langsung geger, khususnya di kalangan penggemar The Stollen’s, yang selalu mengikuti perkembangan idolanya ini dan akhirnya menjadi viral di mana-mana.
Ray yang saat itu di temani Manthis, akhirnya keluar menemui para jurnalis infotaiment ini dan Ray pun blak-blakan mengungkapkan, memang akan menikah 3 bulanan lagi dengan kekasihnya itu.
Beragam pertanyaan pun di lontarkan wartawan, tentu yang mengelitik adalah apakah calon bini Ray ini sudah hamil duluan di luar nikah, karena pernikahan idola remaja ini kesannya mendadak, terlebih Ray tidak pernah terlihat atau tercium media menggandeng Sonia di tempat umum.
Ray dan Manthis langsung terbahak tidak tersinggung dengan pertanyaan yang dianggap agak menohok ini, dengan enteng Ray menjawab jangankan hamil, ketemuan saja sangat jarang karena kesibukannya bersama group bandnya, dan percintaan mereka lebih sering melalui vidcal alias LDR.
Usia konfrensi pers itu, ternyata berbuntut positif bagi Ray dan Sonia, setelah heboh diberitakan media, dua hari kemudian datang utusan dari endorse yang siap menjadi sponsor acara pernikahan sekaligus resepsi pasangan muda ini.
Bahkan ada 3 stasiun TV swasta berebut untuk mengontrak dan akan menyiarkan secara eksklusive pernikahan tersebut. Manthis, Ben dan John sampai bilang panai atau mahar Ray kini sudah balik modal dan kini malah untung berlipat-lipat.
“Cariin gua calon bini kayak Sonia donk, tu anak emank bawa hoky, pintar banget sih eloo nyari bini Ray!” ceplos Ben, hingga John, Manthis dan Ray terbahak.
“Cari ajahh sendiri, kan loe banyak punya koleksi cewek!” cetus John.
“Ahhh pada banyak ge benerrrr…maunya pesta-pesta mulu dan jalan-jalan doank, mana bisa dijadikan bini yang solehah!” sungut Ben. Hingga tiga sohibnya makin terbahak-bahak menertawakan Ben.
“Salah elooo…nyari pacar di pub atau di tempat ajojing, yahh gitu dehh hasilnya!” olok John lagi.
“Ga jauh bedaa kaleee amee loeee!” ceplos Ben tak mau kalah.
“Ehh ikutin gaya si Manthis ajee, gapapa dapat tante-tante, tapi ga morotin dan terjamin lahir dan batin….he-he-he-he!” John langsung pergi menjauh sambil sembunyi, ketika kotak rokok melayang di lempar Manthis sambil tertawa.
Inilah kekompakan dan keakraban The Stollen’s, tentu mereka tak pernah mengira kalau suatu saat group ini akan menghadapi masalah besar yang mengancam ke utuhan group band idola remaja saat ini.
*****
Pernikahan Ray dan Sonia dilangsungkan tiga bulan kemudian secara besar-besaran di Makasar. Sejak masa siraman hingga akhirnya bersanding di pelaminan, rangkaian acara kedua mempelai muda ini di siarkan secara live sebuah stasiun TV, dengan bayaran milyaran rupiah.
Belum lagi endorse-endorse yang memakai jasa mereka, mulai dari merek minuman, hingga merek make up.
Ribuan undangan hadir, tak ketinggalan pejabat-pejabat teras di propinsi itu, uniknya, Rani dan Weni malah duduk bersanding menemani Alan Suhilin di atas pelaminan, sedangkan di sisi lain ada ibunya Sonia dan Haji Sola, paman Sonia.
Ternyata diam-diam, hanya Ray dan Sonia yang tahu, termasuk Weni istri kedua Alan, Rani setuju untk rujuk dengan mantan suaminya ini.
Rencana rujuk suami istri itu ternyata atas anjuran dari Weni, Weni secara ‘berani’ bicara berdua dengan Rani dan minta mantan istri suaminya ini agar mau rujuk dengan Alan. Weni pun dengan blak-blakan juga bilang, kalau nanti Alan dan Rani rujuk, biarpun akhirnya status Rani jadi istri kedua. Tapi Weni akan bersikap tetap sebagai istri kedua dan status Rani akan kembali jadi istri pertama Alan Suhilin.
Mulanya Rani masih keukeuh tidak mau kembali bersama mantan suaminya ini, tapi saat dia bertemu berduaan dengan Alan, Rani kaget dengan perubahan drastis suaminya, yang kini makin alim dan sudah haji.
Alan juga berjanji akan bersikap adil dan ingin mengajak Rani serta Weni umroh bareng, setelah kelak rujuk kembali. Ray dan dua adik-adiknya juga sangat mendukung rencana orangtuanya kembali bersama.
Ketika Andre dan Stefani kenal dengan Weni, kedua remaja ini akhirnya luluh dan berpelukan dengan ibu sambungnya ini. Karena pribadi Weni yang sederhana dan tidak neko-neko, sehingga dugaan jelek Andre dan Stefani kalau Weni hanya incar harta papahnya pupus.
Sama seperti Ray, mereka juga senang sekali memiliki adik perempuan yang lagi lucu-lucunya ini, sehingga saat Ray bersanding, Stefanilah yang membawa baby Cilla kemana-mana, dia seakan enggan berpisah dengan adik kandungnya beda ibu ini.
Stefani juga tak malu-malu bilang ke teman-temannya kalau ini adiknya, dia tak pedulli nyinyiran teman-temannya.
Setelah acara pernikahan dan resepsi itu, Ray dan Sonia langsung terbang ke Eropa dan mereka berbulan madu di sana. Sebelumnya Ray dan Sonia hadir saat papinya mengucap ijab kabul, alias balik rujuk lagi dengan Rani, yang di gelar di rumah mereka, yang sebelumnya Alan Suhilin tinggalkan saat bercerai dengan Rani dulu.
Selain Ray dan Sonia, tiga sohibnya Ben, John dan Manthis juga hadir, ketiganya memeluk Alan Suhilin memberi selamat, mereka juga takzim mencium tangan Rani dan Weni, yang kini jadi ortu sambung Ray, Andre dan Stefani.
Tujuan pertama bulan madu Ray dan Sonia ke Paris, mereka langsung terbang menggunakan pesawat Air France, penerbangan langsung, keduanya memilih kursi VIP. Sampai saat ini keduanya belum berkesempatan menikmati malam pertama, saking padatnya rangkaian acara, terlebih mereka terikat kontrak dengan endorse dan sebuah TV swasta.
Sonia kadang tertawa saat melihat suaminya ini senewen, apalagi pas ada waktu, Sonia ternyata pas sedang halangan.
“Apesss dahhhh!” keluh Ray sambil garuk-garuk kepala.
“Sabar semingguan lagi suamiku…setelah ini kelar kamu bisa sepuasnya menikmati istrimu ini!” kata Sonia tertawa sambil memeluk suaminya ini.
Perjalanan hampir 15 jam cukup melelahkan keduanya, setelah mendarat di Bandara Internasional Paris Charles de Gaulle, keduanya langsung di sergap cuaca yang sangat dingin, karena Paris sedang musim dingin.
Sonia yang tak pernah ke LN dan menghadapi cuaca dingin langsung mengigil kedinginan. Ray yang melihat istrinya kedinginan, kemudian mencari sebuah butik yang ada di bandara mewah dan besar tersebut, dia membelikan jaket tebal buat istrinya ini.
Tak lupa kopi koplok, sepatu kulit tinggi dan juga sarung tangan kulit, sehingga Sonia pun tak lagi menggigil, bibir Sonia sampai berwarna biru saking kedinginannya. Saat melihat harganya yang bermata uang euro, Sonia kembali geleng-geleng kepala, karena total harganya mencapai 350 juta kalau di rupiahkan.
Ray memang tak mau berlaku sungkan kalau urusan belanja, dia benar-benar ingin memanjakan istrinya ini, sehingga pakaian istrinya pun semuanya bermerek dan dari desainer kondang.
“Udah donkkk…yang penting uang masih banyak, masa suami ingin belikan yang mehong-mehong selalu di bilang sayang uang dihamburkan!” kata Ray tertawa dan memeluk istrinya, lalu merekapun naik taksi menuju hotel.
Apa yang dikatakan Sonia, Ray benar-benar mendapatkan semua yang didambakan pria, yakni belah duren di malam pertama. Sonia sampai bilang hati-hati karena ini pertama kalinya ia mempersembahkan buat Ray.
Untungnya Sonia bukan tipikal wanita yang cemburuan, dia maklum masalalu Ray dengan beberapa wanita, sudah cukup membuat suaminya ini sangat berpengalaman soal wanita.
“Gunakan ilmu kamu yaahhh…tapi jangan sampai selingkuh lagi…masalalu tinggal masalalu, kalau terulang tiada ampun!” bisik Sonia manja.
Ray yang awalnya takut kalau Sonia marah terkait masalalunya, akhirnya bisa bernafas lega, kini dia makin sayang dengan istrinya ini. Ray juga tersenyum merekah, saat paginya dia terbangun duluan dan melihat di sprei ada percikan darah perawan milik Sonia.
“Terima kasih istriku…love u!” bisik Ray sambil mencium dahi istrinya, Sonia sempat menggeliat, lalu kembali tidur dengan nyenyak.
Dinginnya cuaca kota Paris hingga sampai ke ruangan hotel Presiden Suite yang di sewa Ray dan Sonia tak terasa lagi. Bulan madu yang mereka lakukan benar-benar penuh kenangan manis, Ray dan Sonia juga sepakat tak akan menunda memiliki momongan.
“Moga aja lucu kayak baby Cilla, tapi kalau dapat cowok, moga ga kalah ganteng sama papahnya!” kata Sonia sambil memeluk suaminya, setelah mereka bercinta sepanjang malam dan kini masih malas-malasan keluar dari kamar.
Setelah tinggal seminggu di Paris, keduanya melanjutkan perjalanan ke Italia lalu lanjut ke Swiss dan terakhir di Belanda. Akhirnya mereka memutuskan pulang ke Indonesia, mengakhiri bulan madu manis selama 1,5 bulan.
Semenjak beristri Sonia, Ray memindahkan studio music mereka, karena rumah itu akan jadi tempat tinggalnya bersama Sonia, Ray tak mau terganggu dengan urusan pekerjaan dan rumah tangganya.
Dia membeli sebuah rumah yang berada tak jauh dari rumahnya ini, hanya berjarak 200 meteran, dengan harga lumayan mahal, yakni mencapai 45 milyar rupiah, rumah itu kemudian di sulap jadi studio yang lebih luas dan mewah, selain itu halamannya juga sangat lebar dan mampu menampung hingga 50 buah mobil dan ada tamannya di belakang, berikut kolam renangnya.
Saat menyulap lebih mewah, Ray kembali harus mengeluarkan kocek tak sedikit, tapi dia senang dengan hasilnya, dia berencana studio The Stollen’s ini akan jadi PH dan akan membina talenta-talenta muda kelak.
*****
BERSAMBUNG
James tertawa sambil mengangguk, sambil jalan menuju mushalla yang ada di cottage itu, James bercerita kalau dia sudah tertarik mualaf sejak 10 tahunan yang lalu, tapi mantap mualaf 3 tahunan yang lalu setelah melihat orang rame sholat Idul Fitri dan COVID-19 merebak, di mana harus cuci tangan dan kaki yang bersih, sehingga James pun memantapkan hatinya. Ternyata Sheila, ibunya sangat mendukung, termasuk Andrew, ayah sambungnya, apalagi James sudah dewasa dan tentu sudah matang berpikir. James kini setiap hari melihat Kania syuting dan setelah syuting keduanya sering jalan berdua, hingga tak terasa syuting 5 harian kelar dan Kania harus bersiap pulang kembali ke Jakarta. James yang bersikap dewasa kaget saat Kania mengatakan kini banyak menerima job film, sehingga sering meninggalkan rumah. James pun memberi nasehat ke wanita jelita yang makin matang ini, agar jangan lagi ambil semua job film atau iklan. “Kasian Aji, dia butuh kamu Kania, apalagi ini masa-masa perkembangan dia!”
“Tak apa Mas Rafsa…nama saya Tikno, saya malah tak mengira malam ini bisa melihat langsung acara hebat ini, tak bakal saya lupakan seumur hidup, selamat yaa buat Mas Rafsa dan Mba Stella, moga secepatnya menikah dan punya anak-anak yang tak kalah ganteng dan cantik seperti papa dan ibunya ini!”Rafsa lalu memanggil Tarot sopir pribadinya, dan minta diambilkan tas kecil, tak sampai 10 menitan Tarot balik lagi, Rafsa lalu mengambil selembar cek, yang sudah bertuliskan angka uangnya di sana.“Pa Tikno, saya tak bawa uang cash, ini selembar cek sebesar 50 juta, bisa bapak uangkan kapan saja, bawa saja ke bank yaang tertera di cek itu…!” Tikno hampir terlonjak kaget, tak mengira akan dapat cek senilai fantastis bagi ukurannya. Tapi bagi Rafsa itu angka yang sangat kecil.Setelah menyalami Rafsa sampai tangannya dan juga tangan Stella di cium, lalu Rafsa mengenalkan ke ayah bundanya, Tikno sampai minta foto selfie, karena dia meng
Setelah adegan romantis itu selesai di putar, di mana Rafsa terlihat mencium dahi Stella, Mami Stefani tersenyum dan terlihat puas.Dia tak memperdulikan bagaimana dua sejoli itu saling lirik dengan wajah bak udang rebus, malu tak terkira, kenapa sampai di putar adegan itu dan di tonton ratusan orang, suara suit-suit terdengar, hingga kedua sejoli ini makin malu.Rafsa dan Stella tak menyangka kalau ada yang diam-diam merekam dan saat ini di tatap ratusan undangan.Kini semuanya butuh jawaban, apa maksud di putarnya adegan romantis itu, di acara ultah sang crazy tampan ini.“Nahh para undangan semua…malam ini saya ingin mengumumkan, di ultah Rafsa De Jong yang ke 27 tahun, dia akan kami tunangkan dengan kekasihnya yang ada di sampingnya ini dan pernikahan pun akan segera di gelar secepatnya!”Maka riuhlah semuanya, tak mengira kalau dua sejoli itu malam ini akan bertunangan. Banyak yang kaget, terutama keluarga Manthis de Jong, k
Di tata dengan sangat mewah, membuat semua tamu undangan yang terlihat berjalan menyingkir kaget, tak mengira ada motor nyelonong masuk ke rumah ini.Bagaimana tak kaget, kenapa ada motor ojek daring bisa nyelonong masuk ke rumah mewah dan eksklusife ini, ini sama dengan cari penyakit.Tapi saat melihat Rafsa di boncengan motor online itu semua tertawa, mereka kini mulai bercanda, kalau di crazy rich tampan itu sedang bikin sebuah pesta kejutan.“Dasarrrr, si crazy rich ternyata yang bikin ulah, ada-ada saja kejutan di ultahnya kali ini, tapi aseek juga nih, jadi penasaran, apalagi kejutan yang akan dia buat!” ungkap tamu-tamu berpakaian perlente dan juga para ART yang terlihat sibuk hilir mudik melayani tamu-tamu undangan.Motor ojek online berhenti tepat di tengah-tengah taman dan tak jauh dari panggung kecil yang di tata sedemikian rupa, sehingga Rafsa sukses menjadi pusat perhatian, semua kaget hingga terdiam, termasuk pemain musik, tak me
Desy pun melayani dengan baik Stella dan Rafsa, Stella tanpa sungkan kembali mengajak Desy bercakap-cakap dan bilang jodoh banget ketemu lagi dengan pramugari cantik ini.Rafsa hanya tersenyum melihat calon istrinya ini bercakap akrab dengan Desy. Keramah tamahan Stella membuat Desy kagum dan makin hormat pada Stella yang dianggapnya wanita berkelas yang sangat ramah.Sebagai pramugari, Stella bisa menilai penumpang-penumpang nya yang tajir melintir, ataupun pura-pura tajir.Desy hapal semuanya, sehingga rasa hormatnya langsung tinggi pada Stella, termasuk Rafsa yang terlihat cool serta tak genit dan tetap bersikap wajar.Sesampainya di bandara, keduanya berpisah, Rafsa langsung pulang ke rumah, saat Rafsa ingin mengantarnya pulang, Stella langsung tertawa dan bilang mending Rafsa segera menemui ke tiga orang tuanya untuk melamarnya segera.“Ingat jangan kelamaan atau calon ibu anak-anakmu ini akan di lamar orang lain!” kelakar Stella d
Stella lalu turun dari panggung kecil dan berjalan perlahan menuju Rafsa yang sedang berdiri dan merentangkan tangan bersiap memeluk gadis yang sudah meruntuhkan hatinya ini.Stella lalu memeluk pemuda ini, tepuk tangan makin membahana, saat tubuh bak model ini tenggelam dalam pelukan pemuda tampan bertubuh atletis ini.“I Love so much…!” bisik Rafsa.“Love youu to…!” bisik Stella.Stella merenggangkan pelukan dan menatap wajah Rafsa yang tersenyum kecil dan terlihat mata pemuda itu agak berkaca-kaca, terharu cintanya tak lagi bertepuk sebelah tangan.Mereka tak sadar kelakuan mereka masih disaksikan puluhan pengunjung yang terus bertepuk tangan dan diam-diam ada yang merekam adegan romantis ini dan hanay hitungan menit tersebar di media sosial dan tentu saja ada yang kaget melihat adegan romantis ini, siapa lagi kalau bukan Mami Stefani dan Mami Gerald, yang mengirimkan rekaman itu ternyata Kiki, kakakny