Share

Affair Manthis Bocor

Tak terasa kini 3 tahun sudah berlalu….

Semua personel The Tollen’s sudah dewasa semua, Ray malah sudah memiliki dua anak bersama Sonia. Tiga personel lainnya Ben, John dan Manthis masih betah melajang, walaupun Ben kini sudah mempunyai kekasih dan memutuskan sebentar lagi akan naik pelaminan.

Hubungan Manthis dan Sheila naik turun, perbedaan usia, lambat laun membuat keduanya mulai tak semesra dulu lagi.

Manthis yang kini berusia 23 tahun dan Sheila sudah 27 tahunan, membuat wanita ini minta komitmen lebih, yakni pernikahan. Tapi perbedaan keyakinan jadi penghalang keduanya, sehingga kini hubungan mereka makin renggang.

Di satu sisi, di saat hubungannya renggang dengan Sheila, diam-diam Manthis menjalin hubungan dengan Hana Desyata, seorang artis sinetron dan model yang dulu pernah dikenalkan Jeje. Kadang dengan Vena dia masih sering bertemu dan keduanya mengulang kemesraan yang dulu pernah di rajut, walaupun tidak terlalu sering.

Vena yang suka mabuk suatu hari kelabakan, karena smartphonenya tercecer entah di mana, tentu saja dia panik, karena di smartphone ada video-video intim yang belum dia hapus. Dia khawatir video intimnya akan jadi masalah, walaupun hapenya memakai password, tapi kecanggihan technology saat ini akan sangat gampang membobol hapenya.

Apa yang jadi kekhawatiran Vena akhirnya jadi kenyataan tiga bulan kemudian, semua heboh bukan main saat tahu ada video mesum yang melibatkan dua artis penyanyi sangat terkenal, siapa lagi kalau bukan Vena dan Manthis.

Semua media hiburan sibuk memberitakan video yang menggegerlan ini siang dan malam, nama besar keduanya menjadikan berita ini headline di mana-mana.

Manthis sendiri tahu berita ini saat dia baru saja bangun tidur di apartemen Hana, bukan hanya terperanjat, Manthis hampir semaput saat membuka smartphonenya, ketika ia mendapatkan kiriman potongan adegan dewasanya bersama Vena dari Ben dan juga John.

Hana yang baru saja mandi dan melihat tayangan TV justru tersenyum misterius, artis cantik yang mulai turun pamornya ini, justru terlihat tenang-tenang saja, tidak ada kekagetan apalagi kecemburuan di wajahnya.

Saat Manthis yang terlihat shock itu, Hana malah ke kamar dan me WA Jeje, si manajer artis yang juga kini jadi manajernya, selain Vena.

“Je…gimana punya aku dan Manthis udah kamu sebar belum, kok duluan punya Vena yang bocor?”

“Tenang say…sebentar lagi jagat media kembali heboh, video kalian udah menyebar mulai hari ini, eyke udah aturrr semuanya, bentar lagi wecee akan di buru-buru infotaimen, ga kalah sama Vena, setelah itu ye bakal panen besar, seluruh endorse akan antre sama ye!”

“Sipp dehhh…!” kata Hana sambil tersenyum.

Tanpa rasa bersalah, Hana keluar menemui Manthis, dia pura-pura kaget dan berakting shock saat melihat tayangan TV yang memberitakan tentang dugaan dua artis top tanah air terlibat adegan video dewasa dan kini menyebar luas ke khalayak.

Saat dia melihat wajah Manthis, Hana hampir saja tertawa, karena wajah kekasihnya ini terlihat sangat pucat.

“Sayangg…itu benaran kamu yang heboh di beritakan itu?” kata Hana pura-pura simpati. Manthis hanya mengangguk lemah.

“Kok bisa sihhh…?”

“Aku jua tak tahu Hana, sejak kapan si Vena memvideokan kami saat bermesraan itu dan kenapa kini tiba-tiba bocor ke publik, yang ku tahu itu kami lakuin 4 atau 5 tahunan yang lalu, sesudah kami merilis single duet!” sahut Manthis pelan, bak orang lagi sakit berat.

Manthis kemudian pulang ke rumahnya, dia benar-benar seperti orang linglung saat menyiter mobilnya di jalanan raya, untung saja dia tak kecelakaan.

Manthis sampai tak mendengar salam ibunya begitu sampai di rumahnya yang luas dan megah, dia langsung ke kamar dan duduk termenung di kamarnya.

Tiba-tiba hapenya yang hanya orang tertentu saja tau nomornya berdering, saat dia melihat yang menelponnya adalah John, Manthis pun mengangkat.

“Kamu di mana This…?”

“Di rumah John…!”

“Kamu tau ga…hari ini bertambah lagi satu video mesum yang di duga kamu lagi pemerannya, kali ini wanitanya Hana Desyata, si artis sinetron itu!”

“Hahhhhh…a-apa kamu bilang John!” Manthis tentu saja sangat terperanjat, apalagi dia baru saja pulang dari apartemen kekasihnya ini.

John menceritakan, kalau dia juga baru dapat potongan kiriman video itu dari temannya. Usai menelpon, John mengirimkan potongan video itu pada Manthis. 

Manthis benar-benar seperti orang linglung, dia duduk saja termenung dari sore hingga malam hari di kamarnya, bingung harus berbuat apa. TV nya terus menyala menyiarkan berita panas tersebut tiada henti-hentinya.

Jam 9 malam, Amang yang kini sudah berprofesi sebagai pengacara muda datang ke rumahnya, setelah permisi dengan Darmi, ibunya Manthis, Amang langsung ke kamar menemui Manthis.

Begitu masuk kamar, Amang langsung geleng-geleng kepala melihat Manthis yang sempoyongan, minuman keras sudah tiga botol dia habiskan.

“Hmmm…ga bisa bicara aku kalau kondisinya mabuk berat begini!” batin Amang, dia lalu menelpon Nadu agar datang ke rumah Manthis.

Tak lama kemudian Nadu datang, pemuda ini sama kagetnya melihat kondisi Manthis yang shock berat dan mabuk.

“Kita biarkan dulu kondisinya begitu, nanti kalau sudah sadar baru kita bicara baik-baik dengannya!” Nadu langsung mengangguk dan dia mengambil botol-botol minuman yang berserakan di lantai lalu membuangnya ke tempat sampah.

Mereka menjaga Manthis yang terus ngelantur sendiri, yang mengutuk kelakuannya yang sangat gampang tergoda wanita-wanita cantik.

Amang melepas dasi dan jasnya, dia duduk saja di kursi yang ada di kamar ini sambil mendengarkan celotehan Manthis, sementara Nadu geleng-geleng kepala saja melihat sahabatnya ini makin ngaco saja omongannya.

Tak lama kemudian Manthis kayak orang tertidur, Nadu lalu memapah Manthis ke kamar mandi dan dia siram kepala sahabatnya dengan air dingin hingga gelagapan.

“Gimana…masih mau nambah lagi air dingin ku siramkan ke kepala kamu?” kata Nadu.

“Udah Du…dinginnn…!” kini Manthis mulai sadar. Tak lama kemudian dia muntah-muntah di kamar mandi, hingga Nadu terpaksa menyiramya berkali-kali sampai bersih.  Nadu memberi handuk dan pakaian bersih ke Mantis, ia lalu ke luar kamar dan mencari ART dan minta agar segera membuatkan kopi panas buat Manthis.

Setelah kini agak tenang, dan kopi panas di minum, sehingga kepalanya tidak lagi pening, Manthis kini duduk di hadapan Amang dan Nadu.

Manthis lalu menceritakan soal video itu pada dua sahabatnya ini.

“Yang aku heran…kok ada juga video intimku dengan Hana beredar, seingatku Hana tak pernah kehilangan smartphone seperti si Vena, dan kalau melihat cuplikan tayangan video itu, kayaknya Vena dan Hana sengaja merekam !” kata Manthis sambil mengisap rokoknya dalam-dalam.

“Hmmm menarik juga…kayaknya ini perlu kita telusuri…mungkin kedua wanita itu sengaja merekam, lalu entah apa motif mereka mengedarkannya ke public!” kata Amang, insting detiktivenya sebagai pengacara muda langsung jalan.

“Kuserahkan semua pada kamu Mang, kamu yang ahli hukum lebih tahu hal beginian, paling sebentar lagi aku harus bolak-balik ke Bareskrim Polri menjelaskan soal video ini!” kata Manthis lagi pasrah. 

Amang menganggukan kepala, dia baru setahun terakhir ini berpraktek hukum secara mandiri, sebelumnya dia 6 bulan magang pada seorang pengacara ternama, setelah lulus kuliah di Fakultas Hukum lalu ikut ujian ambil lisensi pengacara.

Atas dorongan sang pengacara ternama itulah, Amang lalu mengurus perizinan menjadi pengacara mandiri dan akhirnya kini dia sudah sahih menjadi pengacara dan bisa membela kliennya. Dia juga di bantu Manthis membeli sebuah ruko yang harganya sangat mahal, sebagai kantornya hingga saat ini, Amang punya 5 orang staf di kantornya, bahkan kini ada 2 pengacara magang yang selalu membantunya.

“Aku curiga, jangan-jangan keduanya sengaja menyebar video itu, bukan untuk memeras sihh, tapi untuk pansos!” cetus Nadu spontanitas.

“Hmmm…masuk akal juga Du, kulihat dua artis ini memang lagi turun pamornya, kalah bersaing dengan yang muda-muda. Lalu bisa saja mereka nekad untuk berbuat hal di luar dugaan kita, sangat menarik kasus ini!” Amang menatap wajah Nadu dan Manthis bergantian.

Amang kemudian berucap ia akan siap membela sahabatnya ini, sambil mengumpulkan informasi-informasi lainnya.

“Aku yakin, paling lama 2 minggu atau 1 bulanan ini, akan ada ormas atau perorangan yang akan melaporkan video mesum itu ke polisi. Biasalah pasti akan selalu ada bermain di air keruh sekaligus pansos!” katanya lagi.

“Terus bagaimana langkah ku saat ini, sembunyi atau tetap muncul ke public seperti biasa?” Manthis menatap Amang.

“Sebaiknya batasi dulu, biar aku yang akan menghadapi pers sebagai pengacara kamu, aku akan menelpon stafku untuk membuatkan surat kuasa yang kamu tanda tangani!” sahut Amang, dia kemudian mengontak stafnya agar malam ini juga membuat surat kuasa dan paling lambat besok pagi langsung di antar ke rumah Manthis, agar segera di tanda tangani Manthis dan juga Amang yang bertindak sebagai kuasa hukumnya.

Besoknya, berita-berita itu makin panas saja, bahkan saat Amang dan Nadu yang malam itu nginap di rumah Manthis, kaget ketika pagi-pagi rumah Manthis sudah didatangi puluhan wartawan infotaiment, yang ingin mewawancara Manthis.

Setelah mandi dan sarapan, Amang pun keluar menemui wartawan, dan kepada puluhan wartawan media cetak dan elektronik juga wartawan online, mengaku sebagai Kuasa Hukum Manthis De Jong. Manthis di temani Nadu melihat Amang yang sedang menemui wartawan di halaman rumahnya dari lantai 2 rumah mewahnya.

“Bang Amang benarkah di video yang sedang heboh itu pemeran laki-lakinya Manthis De Jong?”

“Kami masih menggunakan asas praduga tak bersalah…!” sahut Amang diplomatis.

“Tapi wajah dan perawakannya sangat identik dengan Manthis!” sela seorang wartawan.

“Saya malah belum liat videonya, kalau ada kirim ke saya, akan saya liat dan pelajari!” tegas Amang kalem.

“Kabarnya Vena, artis penyanyi itu udah mengakui kalau wanita yang ada di video itu adalah dia?”

Wartawan lain bertanya

“Hmmm...nanti akan saya tanyakan atau konfrontir ke saudari Vena, kalau emang benar dia mengakui dialah pemeran di video itu!”

“Katanya hari ini artis Hana Desyata yang juga kemarin menyebar videonya dengan pria yang di duga Manthis De Jong akan adakan konfres, gimana tanggapan bang Amang?”

“Oh yaa…kita tunggu saja pernyataan persnya, apakah dia mengakui kalau dia salah satu wanita yang baru-baru ini juga videonya menyebar, terus apakah ada unsur kesengajaan terkait menyebarnya video itu!” Amang terus saja bersikap diplomatis, sesuai banget dengan karakternya yang tenang dan kalem.

“Bang…di mana sekarang Manthis, kabarnya dia akan di pecat sebagai vocalis utama The Stollen’s, benarkan kabar itu?”

“Kalau soal itu, sebaiknya kalian tanyakan langsung pada tim jajaran manajemen The Stollen’s atau langsung tanyakan ke personelnya, yakni Ray, Ben dan John, saya tak bisa komentar masalah itu!”

Seorang wartawan kemudian memperlihatkan cuplikan wawancara wartawan dengan Raymand, sang leader The Stollen’s yang di temui wartawan kemarin di sebuah kafe, saat sedang bersantai dengan istrinya, Sonia. Inilah isi percakapan wawancara itu:

“Saya masih belum yakin kalau pemeran laki-lakinya adalah Manthis De Jong, lhaa wong saya belum liat videonya!” kata Ray santai.

“Bang seandainya pemeran laki-lakinya benar Manthis De Jong, apa yang akan abang lakukan sebagai leader The Stollen’s?”

“Kalau benar pemerannya Manthis De Jong, tak ada jalan lain dia akan ku pecat sebagai vocalis The Stollen’s!” sahut Ray tegas. Video wawancara itupun di tutup wartawan dan kembali minta pendapat Amang selaku kuasa hukum Manthis.

“Itu hak pa Ray selaku leader The Stollen’s, saya selaku pengacara tentu ga bisa ikut dalam masalah itu bukan?’

Setelah hampir satu jam melakukan wawancara, para wartawan pun bubar jalan, Amang kembali ke rumah dan hanya hitungan jam, beritanya sudah heboh di berbagai media elektronik dan juga berita-berita di portal online.

Keesokan harinya, setelah sarapan bersama Amang dan Nadu, Manthis mengakui kehebatan sahabatnya ini, yang dalam usia muda sudah mampu menjadi pengacara yang tetap cool dan santai, usia dia dan Amang terpaut dua tahunan lebih tua Amang.

Tak lama kemudian surat kuasa yang sudah di buat staf Amang datang, setelah membaca detilnya, Manthis dan Amang pun melakukan tanda tangan di kertas yang di lampiri materai itu.

Kini mereka tak kemana-mana, seharian hanya menonton tayangan infotaiment saja, yang siang malam selalu saja memberitakan perkembangan kasus yang menghebohkan jagat hiburan tanah air ini.

“Besok aku mau liburan ke Bali…!” cetus Manthis. Amang dan Nadu saling berpandangan, mau apa Manthis di saat kasusnya lagi geger, malah berniat akan ke Bali.

“Mau nemuin Sheila yaa…bukankah hubungan kalian sudah lama retak, apalagi dengan meledaknya kasus ini?” kata Nadu kaget. Manthis langsung menggelengkan kepala, dia bilang hanya ingin menenangkan diri sementara waktu.

“Kamu temani Ndu, biar di sini aku sementara yang handle, kalau ada waktu lowong nanti aku susul ke Bali!” ucap Amang lagi, Nadu langsung mengangguk.

Amang tentu saja tak ingin sahabatnya yang lagi gabut ini sendirian di Bali, dia khawatir kalau-kalau Manthis bertindak nakal lagi, yakni mabuk-mabukan atau lebih parah ikut-ikutan main narkoba. Nadu pun diperintah Manthis untuk pesan tiket VIP, besok pagi mereka akan ke Bali berdua.

Manthis tak pernah menduga, ada kejutan lain sudah menunggunya di Bali…kejutan apakah itu? Tunggu kelanjutannya di bab berikutnya…!

*****

BERSAMBUNG

  

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status