ホーム / Romansa / Ah! Enak Mas Dokter / Keputusan yang Diambil

共有

Keputusan yang Diambil

作者: Dita SY
last update 最終更新日: 2025-06-22 20:37:13

POV_Dirga

"Aku akan mengambil keputusan paling benar di dalam hidupku. Bercerai adalah jalan terbaik untuk menyudahi luka di antara kami berdua."

"Selama menikah. Kami hanya tinggal bersama. Bukan hidup bersama. Bertahun aku bertahan sambil menunggu kapan dia bisa berubah. Memupuk sabarku untuk kesekian kali. Namun, aku sadar aku hanya manusia biasa yang memiliki batas kesabaran."

"Bukan karena ada wanita lain yang kini menempati hatiku. Atau mungkin sudah lama ada di dalam hati ini. Keputusan bercerai sudah aku pikirkan sebelum aku bertemu dengan Febby_cinta pertamaku."

"Jauh sebelumnya aku sudah berkonsultasi pada pengacara keluarga dan mengirim beberapa berkas yang diperlukan untuk memudahkan proses perceraian yang akhirnya akan terjadi seminggu lagi."

"Keputusan ini sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat. Bagaimana pun kisah cinta aku dan Febby nantinya. Aku akan tetap menceraikan Anggun demi ketenangan hidupku. Mengobati luka yang sudah lama menggerogoti hati ini."

"Aku tahu,
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター
コメント (1)
goodnovel comment avatar
fadil anggara
alhamdulillah ortu nya mndukung
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Ah! Enak Mas Dokter   Tiga Hari Bersamamu

    "Ugh!" Suara lenguhan panjang terdengar di ruang kamar hotel mewah bercahaya temaram.Satu kamar dengan pemandangan indah yang dapat dilihat dari jendela, dibooking oleh Dirga selama tiga hari ke depan.Baru saja sampai di jam enam sore, keduanya langsung mengaduk semen berdua di atas ranjang empuk, meluapkan rasa rindu tertahan.Suara desahan dan lenguhan tak henti keluar dari mulut Dokter Tampan itu, yang tengah menikmati peraduan peluh bersama wanita kesayangan.Hampir tiga puluh menit berlalu, Dirga belum menyelesaikan tugasnya memuaskan Febby, meski wanita itu sudah berkali mencapai puncak.Senyum indah terukir di wajah cantik pemilik bulu mata lentik yang tengah berada di bawah kungkungan Dirga.Tak lagi merasa bersalah, Febby melupakan kisah rumah tangganya bersama Andi, yang memang tidak pernah bahagia."Bagaimana permainanku, hem? Luar biasa, bukan?" kekeh Dirga menatap mesum."Hemm, gimana ya?" canda F

  • Ah! Enak Mas Dokter   Febby Dimana?

    "Febby di mana?" Anggun mengulang pertanyaannya pada Andi yang hanya diam saja dengan tatapan bingung."Mbak Febby lagi menjalani program kehamilan. Dia di rumah sakit Ibu dan Anak. Tadi dia pergi, belum lama sih. Mungkin satu atau dua jam lalu," jawab Ani. Sedangkan Andi hanya diam, malas menanggapi kecemburuan Anggun.Andi tahu maksud kedatangan Anggun ke rumah sakit mencari Dirga dan Febby. Lama-lama muak juga melihat kelakuan Anggun yang seperti anak kecil."Ke rumah sakit Ibu dan Anak? Sama siapa? Dirga?"Pertanyaan kedua Anggun sukses membuat Andi gerah, ia pun menjawab dengan nada ketus, "Jangan bawa-bawa istriku ke dalam permasalahan rumah tangga kalian. Istriku itu wanita baik-baik. Dan dia lagi menjalani program kehamilan. Bukan lagi selingkuh sama suamimu itu. Kalau kamu curiga sama suamimu, jangan bawa-bawa istriku. Dia ngga tahu apa-apa. Stop menyeret kami ke dalam urusan kalian. Masalah kalian. Kami sedang banyak masalah juga."

  • Ah! Enak Mas Dokter   Pencarian

    "Sudah mulai bergerak kan? Nanti saya tambah bayarannya.""Sudah Bu. Anak buah kami sudah mengawasi suami Ibu. Dia tinggal di apartemen. Mobilnya masih ada di parkiran.""Bagus, awasi terus dan ikuti kemana pun dia pergi.""Baik Bu.""Aku tunggu informasi dari kalian."Anggun tengah berbicara dengan Detektif Gadungan di telepon. Sejak pagi sampai siang, dia tidak keluar kamar. Bahkan tidak memperbolehkan orang tuanya masuk.Baru bangun dari tidurnya, Anggun langsung menghubungi Detektif Gadungan dan petugas resepsionis di tempat praktek D&A yang tutup sejak kemarin.Selesai dengan urusan suaminya, Anggun beranjak turun dari ranjang, masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuh.Tak sampai tiga puluh menit, Anggun keluar dari kamar mandi dengan penampilan rapi lalu melangkah keluar kamar.Baru beberapa langkah, ia dihentikan oleh teriakan Lilian memanggil dengan suara manja. Namun, Anggun tak memperdulikan panggilan itu."Mami!" teriak Lilian yang langsung dibawa masuk ke kamar oleh dua ba

  • Ah! Enak Mas Dokter   Mau Kemana, Mas?

    "Ingat ya, kamu harus ikuti kata Dokter. Aku ngga ada di sana, jangan bandel. Demi kelancaran proses program kehamilan itu."Andi mengingatkan istrinya untuk kesekian kali sebelum Febby pergi bersama Dokter Billa, sedangkan Dirga sudah pergi lebih dulu dengan alasan ada kepentingan lain."Iya Mas, aku ngerti. Aku ke rumah sakit dulu ya." Febby berpamitan pada suaminya sambil membawa tas tenteng berisi pakaian ganti.Andi menghela napas panjang, menatap Febby dan Dokter wanita yang sedang menunggu. Tak ada kecurigaan sama sekali, hanya saja dia merasa tidak rela ditinggal istrinya.Siapa lagi yang mau melayani sepenuh hati selain Febby? Kedua orang tuanya, tidak mungkin. Adiknya apalagi. Ani saja susah diminta untuk beli minum dan nebus obat.Selama dua hari di rumah sakit, hanya Febby yang bisa diandalkan di saat dia tidak berdaya karena kedua kaki diperban seperti Mummy."Aku berangkat ya, Mas," pamit Febby lalu memutar tubuhnya."Tunggu!" tahan Andi, menghentikan langkah kaki istrin

  • Ah! Enak Mas Dokter   Tiga Hari Tanpa Febby

    Di rumah sakit~"Ani mana?" tanya Andi pada Febby yang tengah mengupas buah apel permintaannya tadi."Tadi pas aku keluar dari toilet, dia bilang dia mau pulang dulu. Anaknya rewel, ngga mau ditinggal."Andi mengambil apel yang belum selesai dikupas oleh Febby, membuat wanita cantik itu sedikit kaget."Nanti malam kamu aja yang nemenin aku di sini. Kasihan Ibu sama Bapak aku. Mereka udah tua, harus istirahat," ucap Andi sambil menggigit apel."Tapi Ibu sama Bapak bilang, aku ngga boleh lama-lama di rumah sakit, Mas. Kan aku lagi menjalani program kehamilan. Takut ada virus yang masuk ke tubuh aku.""Halah! Alasan aja kamu. Lagian kan kamu cuma di kamar aja, ngga keluar. Ngga bakal ada virus lah. Bilang aja kamu ngga mau ngurus suami. Kamu lupa tugas istri itu apa? Hah!"Febby menggeleng sambil menghela napas panjang."Kalau tahu tugas istri, ngapain sih pake diminta. Aku ini suamimu. Sejak kita nikah, aku yang bertanggung jawab atas hidupmu. Semuanya. Dan kamu harus bisa mengurus suam

  • Ah! Enak Mas Dokter   Kamu Tahu Siapa Wanita Itu?

    "Aku mau bicara sama Mas Dirga, Ma." Anggun keluar dari kamar dengan langkah kaki gontai.Seharian dia menangis, membuat matanya sembab dan kepalanya pusing. Namun, Dokter Kecantikan itu tetap memaksakan diri keluar kamar untuk menemui suaminya.Bunyi perut yang kosong karena tidak diisi makanan apapun sejak pagi, diabaikan oleh ibu satu anak itu, yang tengah dirundung kesedihan."Kamu istirahat dulu, Nggun. Biar Mama yang minta Dirga ke kamar." Wanita baya bernama Yuli mengejar anaknya. "Anggun, istirahat Nak." Ia menatap khawatir pada kondisi Anggun yang lemas."Ngga mungkin Mas Dirga mau ke kamar aku, Ma. Aku harus menemui dia." Anggun memaksakan diri berjalan ke ruang tengah rumah mewah itu, tempat ayah dan suaminya duduk sambil membicarakan hal serius.Namun, saat tiba di ruangan tersebut, Anggun tak melihat Dirga. Hanya ada laki-laki paruh baya yang bersandar di sofa sambil memegang dada."Mas Dirga!" teriak Anggun memanggil suaminya. "Mas Dirga! Ke sini Mas! Aku mau bicara sama

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status