Share

Sekretaris Seksi

Penulis: Dita SY
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-22 09:00:11

Sejak beberapa hari yang lalu, Andi mengurus diri sendiri di rumah. Masak, mencuci pakaian, merapikan rumah, yang biasanya dikerjakan Febby, kini menjadi pekerjaan tambahan setelah pulang bekerja.

Mulai lelah menjalani semuanya seorang diri, Andi berpikir untuk secepatnya menjemput istrinya di Bandung. Toh kakinya sudah berangsur membaik.

Saat ini di tengah perjalanan menuju kantor, Andi menyempatkan diri singgah di depan ruko yang dulunya menjadi tempat praktek Dirga.

Menarik sudut bibir dengan tatapan sinis, Andi tertawa meremehkan. "Ruko ini dijual. Hubungi pemilik asli. Anggun." Ia mengeja tulisan di depan ruko tersebut. "Ternyata Dunia itu memang berputar. Dulu Dirga selalu dibanggakan. Sekarang dia hanya seorang pecundang yang ngga punya kerjaan. Emang enak."

Puas menghina sepupunya, Andi kembali melajukan mobil menuju kantor di jam sembilan pagi.

Karena dia adalah Bos di sana, dia menciptakan jam kerja sendiri agar bisa lebih santa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
nouva arsy
apa judulnya sama apa beda?
goodnovel comment avatar
Lutfia Nasa Shopngjk
update yg banyak toorr pernah dulu baca di vizo udah Sampek Febby punya anak kembar trs the end gitu aja torr. .ayolah torr percepat dikit update ny .. thanks torr
goodnovel comment avatar
nouva arsy
gak sabar smoga Dirga vidio pas ehem" m sketrisny itu bisa buat bukti juga,,KLO Dy kn GK puny bukti perselingkuhan Feby m Dirga jdi aman" az asal GK ngucap sih,,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ah! Enak Mas Dokter   Sekretaris Seksi

    Sejak beberapa hari yang lalu, Andi mengurus diri sendiri di rumah. Masak, mencuci pakaian, merapikan rumah, yang biasanya dikerjakan Febby, kini menjadi pekerjaan tambahan setelah pulang bekerja.Mulai lelah menjalani semuanya seorang diri, Andi berpikir untuk secepatnya menjemput istrinya di Bandung. Toh kakinya sudah berangsur membaik.Saat ini di tengah perjalanan menuju kantor, Andi menyempatkan diri singgah di depan ruko yang dulunya menjadi tempat praktek Dirga.Menarik sudut bibir dengan tatapan sinis, Andi tertawa meremehkan. "Ruko ini dijual. Hubungi pemilik asli. Anggun." Ia mengeja tulisan di depan ruko tersebut. "Ternyata Dunia itu memang berputar. Dulu Dirga selalu dibanggakan. Sekarang dia hanya seorang pecundang yang ngga punya kerjaan. Emang enak."Puas menghina sepupunya, Andi kembali melajukan mobil menuju kantor di jam sembilan pagi.Karena dia adalah Bos di sana, dia menciptakan jam kerja sendiri agar bisa lebih santa

  • Ah! Enak Mas Dokter   Aku Akan Berjuang

    Sepanjang jalan menuju stasiun kereta, wajah Dirga terlihat murung, tak lagi bercahaya seperti kemarin. Duda Tampan itu menyanderkan kepala di kaca mobil dengan satu tangan bertumpu menahan pipi.Pandang matanya tertuju pada jalanan licin yang disirami rintik hujan. Sesekali helaan napas berat mengiringi detik demi detik waktu yang berputar.Jemarinya mengusap embun yang menghiasi jendela setiap kali hembusan napas keluar dari hidung.Rindu, tidak tega, perasaan itu menyelimuti hatinya saat ini. Belum sanggup melewati hari tanpa melihat senyuman wanita kesayangan.Kembali menghela napas panjang, Dirga melihat jam di lengan kekarnya yang sudah menunjukkan pukul setengah delapan lewat.Perjalanan menuju stasiun terasa sangat panjang baginya. Perasaan bosan mulai menghantui diri, meski sejak tadi Fandi memutar musik khas Sunda untuk menemani mereka.Laki-laki berkacamata itu mengeluarkan ponsel dari saku jas hitam yang dikenakan. Te

  • Ah! Enak Mas Dokter   Jangan Pergi!

    ~~Paginya~~Bangun dari tidur dengan tubuh terasa lelah seperti habis berlari keliling lapangan, Febby beranjak turun dari ranjang. Pandang matanya tertuju pada jendela kamar yang tertutup rapat.Kejadian semalam seperti mimpi, namun saat melihat tubuhnya tak berbusana sama sekali, ia sadar kalau semua itu nyata.Sentuhan hangat dan lembut. Permainan panas dan kecupan basah semalam, benar-benar terjadi."Mas Dirga." Febby tersenyum, memeluk tubuh sambil membayangkan sentuhan nakal calon suaminya. "Aku akan merindukan sentuhanmu setiap malam."Menghela napas lesu, tiba-tiba saja dia merasa lemas saat mengingat hari ini Dirga akan kembali ke Jakarta.Deg!Kedua mata membulat, melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Dengan gerakan cepat dia memakai pakaian satu per satu lalu keluar dari kamar.Takut ditinggal lebih awal, Febby mencari sosok Dirga di seluruh ruangan rumahnya."Kamu nyari siapa, Feb?

  • Ah! Enak Mas Dokter   Malam Perpisahan

    Bisikkan lembut Dirga membuat detak jantung Febby berdegup kencang, nyaris melompat dari dada."Mau ya." Suara itu terdengar merdu di telinga Febby. "Aku berjanji hanya malam ini. Setelah itu aku akan menahan diri dan menunggu sampai kita sah menjadi suami-istri."Febby terdiam membisu, merasakan hembusan napas hangat lelaki pujaan yang saat ini tengah mengungkung tubuhnya."Please." Dirga mengerlingkan mata.Wajah tampan memelas itu seakan menahan keinginan Febby untuk menolak.Cup!Ciuman lembut mendarat di bibir, Dirga tersenyum mesra dan kembali bertanya, "Sudah siap?" Seolah Febby sudah menjawab, 'Iya.'"Aku 'kan belum jawab, Mas." Wanita cantik pemilik hidung mancung itu mengerucutkan bibir.Dirga terkekeh, "Kalau diam artinya mau.""Masa gitu?" Febby memalingkan wajahnya."Baby, please. Sekali ini saja, untuk mengisi energi sebelum aku pulang ke Jakarta. Kamu tahu 'kan siapa yang aku had

  • Ah! Enak Mas Dokter   Boleh?

    ~~~Malam harinya~~~Setelah menghabiskan makan malam bersama. Berbincang di ruang keluarga, Fandi, Inneke, Febby dan Dirga kembali ke kamar masing-masing.Dirga tak lagi menempati bangunan kosong di halaman belakang, malam ini dan seterusnya dia akan tidur di kamar tamu rumah mewah itu.Di dalam kamar sunyi yang hanya diterangi lampu tidur, Dirga berbaring telentang di atas ranjang empuk sambil menatap layar ponsel.Seperti biasa, postingan Andi menjadi hiburan tersendiri untuk menghilangkan bosan.Hari ini Andi memposting foto bersama satu karyawan baru dan sekretaris yang bekerja di kantor tersebut.Foto itu diberi caption, "Akhirnya aku memiliki karyawan dan sekretaris baru. Semoga kita bisa bekerja dengan kompak untuk memajukan bisnis ini. Semangat."Menarik sudut bibir, Dirga berdecak kasar, "Tunggu saja Mas. Sebentar lagi hak Febby akan kembali padanya. Kamu harus terima kehancuranmu karena mengambil uang Ayah Fand

  • Ah! Enak Mas Dokter   Luluh

    Baru saja ingin mengakui nama aslinya, tiba-tiba seseorang datang ke rumah dan mengucapkan salam.Fandi dan Dirga menoleh ke arah pintu, melihat wanita paruh baya melangkah masuk ke rumah sambil cengengesan."Ini dia biang keroknya," kata Fandi menatap ke arah Bu Ida yang baru datang. "Tumben ngucapin salam?" Karena biasanya Bu Ida langsung nyelonong masuk ke rumah tanpa permisi.Pertanyaan Fandi mewakili isi hati Dirga, hampir saja dia lari ke dalam karena mengira yang datang orang tua Andi.Yang ditanya hanya menunjukkan susunan giginya dengan wajah tanpa dosa. "Pak Fandi, makin kasep aja," kekeh Bu Ida cengar-cengir. "Saya mau masak makan malam dulu, nyak." Ia menundukkan tubuh, berjalan sopan menuju dapur.Setelah Bu Ida hilang dari pandangan, Fandi kembali bertanya pada calon menantunya, "Jadi nama asli kamu siapa? Dudung bukan nama asli 'kan? Masa muka kasep kayak orang Kota, namanya Dudung.""Bukan, Yah. Nama asli saya Dir

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status