Home / Romansa / Ah! Enak Mas Dokter / Surat Panggilan dari Polisi

Share

Surat Panggilan dari Polisi

Author: Dita SY
last update Last Updated: 2025-07-29 09:00:03

Di kediaman Fandi_Juragan Kerupuk yang terkenal seantero Bandung.

Setelah tiga hari puasa bermain ponsel, akhirnya Sisca bisa melampiaskan dahaga itu dengan memainkan benda pipihnya sepuas hati.

Yang pertama dilakukan, pasti melihat postingan Aa tersayang_Andi. Ia membuka akun sosial media Andi dan melihat postingan terbaru.

DEG!

Kedua mata sipitnya membulat sempurna saat membaca caption di foto Andi yang menangis. Di sana tertulis jelas kalau Andi baru saja bercerai dari Febby.

"Aa Andi cerai sama Teh Febby? Eh, kok aku ngga tahu? Kok Teh Febby ngga ngasih tahu?" Tangannya mendadak tremor setelah melihat postingan yang membuat detak jantung berhenti sekian detik. "Kenapa keluarga ini tenang-tenang aja? Kayak ngga ada yang terjadi."

Penasaran, ia pun melihat semua postingan kesedihan Andi. "Aa, atuh kasihan amat si Aa dicerai. Jadi Teh Febby selingkuh? Sama Dokter Kandungan sendiri?"

Sayangnya di postingan Andi tak menga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
uwghulkhfzuql (hagvwhhgvvqjba)
ceritanya bagus, tp lebih bagus lagi cobaannya jgn kyk cerita indosiar ya thorr...
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
wahh... lanjut thorrr
goodnovel comment avatar
Rika Bohayy Bohayy99
seruuuu nih bajingan ya mau masuk sel sukurinnn di kah istri cantik mlh di lecehkan laki" mokondo astafirlohhh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ah! Enak Mas Dokter   Memberi Kesaksian

    Tiba di Jakarta pada siang hari. Febby didampingi Pengacara Gunawan, beserta kedua orang tuanya dan calon mertua. Siap memberikan kesaksian pada Polisi tentang kasus yang menyeret nama Dirga Dewanto. Setelah dipersilahkan masuk, Febby melangkah seorang diri ke ruang interogasi. Sementara pendampingnya menunggu di luar. Duduk di depan Komandan Kepolisian bernama Bramanto Wiyana yang didampingi anggota Polisi lain, Febby mulai memberi pengakuan tentang hubungan terlarangnya dengan Dirga Dewanto. Beberapa pertanyaan dijawab satu per satu oleh Janda Muda itu dengan lancar. Hingga pertanyaan selanjutnya mengarah ke hal pribadi. "Apa benar Anda selingkuh dengan Dokter Kandungan Anda sendiri dan melakukan hubungan itu hingga Anda mengandung?" tanya anggota Polisi yang duduk di depan mesin tik sambil menatap ke arah Febby. "Anda dengan kesadaran penuh melakukan hubungan terlarang itu?" Febby mengangguk pelan, "Iya, s

  • Ah! Enak Mas Dokter   Ditangkap Polisi

    Polisi berhasil menemukan posisi Andi di Bandung, tim mereka meringkus Duda itu yang tengah berada di dalam mobil bersama seorang wanita muda. Salah satu Polisi yang mengamankan Andi bertanya dengan nada dingin, "Siapa wanita itu?" Tangannya menggenggam erat lengan Andi yang disilang ke belakang. "Apa perlu kita bawa wanita itu juga, Dan?" tanya anggota Polisi lain. Andi menggeleng cepat, "Jangan Pak, dia bukan siapa-siapa saya. Dia cuma teman yang mau nganter saya ke rumah mantan istri saya. Dia ngga ada hubungannya sama semua ini." Dua anggota Polisi saling tatap dan mengangguk paham. Tidak mungkin mereka membawa orang asing tanpa surat ijin. "Bawa dia ke mobil!" titah Komandan Kepolisian. "Siap, Dan!" Anggota Polisi tersebut membawa Andi ke mobil, mendudukkannya di kursi belakang. Dua mobil Polisi melaju meninggalkan minimarket yang dipenuhi para warga. Mereka tampak menikmati

  • Ah! Enak Mas Dokter   Dijemput Polisi

    Masih di Bandung, Sisca baru saja selesai berdandan. Sengaja dia berlama-lama agar memiliki alasan untuk tidak mengirim foto Febby pada Andi."Buat apa foto Teh Febby? Pasti mau diupload terus dibikin caption sedih. Iih, jijik banget. Udah cerai atuh udah berakhir, ngapain ditangisin lagi," gerutu Sisca sambil berjalan keluar dari rumah.Untung saja di rumah itu dia hanya sendiri, sang ayah baru saja pergi mengantar neneknya ke rumah sakit untuk menjalani kontrol bulanan. Sedangkan ibunya sibuk berbelanja bahan dagang."Sebentar lagi ketemu sama Aa," senyum Sisca, tak sabar ingin secepatnya melakukan kopi darat dengan Andi. Setelah hampir dua bulan mereka menjalin hubungan lewat dunia maya.Seperti janji sebelumnya, Sisca menunggu Andi di depan minimarket yang tak jauh dari jalan Suka Tani. Ia mengeluarkan ponsel dari tas, menghubungi duda tanpa anak itu."Halo A, aku udah ada di depan minimarket Melodi. Aa ada di mana?" tanya Sisca celin

  • Ah! Enak Mas Dokter   Polisi Bergerak

    Saat berada di dapur, kedua calon mertua Febby datang. Mereka saling berkenalan sebelum kembali menyambung pembicaraan serius tentang rencana ke Jakarta pagi ini. "Jadi keputusannya gimana, Pa? Kita jadi ke Jakarta?" tanya Dirga setelah mendengar kabar baik dari ayahnya. "Kita tetap ke Jakarta, Febby harus memberi keterangan lanjutan agar proses hukum yang dilaporkan Andi tidak ditindaklanjuti," jawab Dewanto tegas. Fandi mengangguk setuju dengan ucapan besannya. "Sebelum ke Jakarta, kita sarapan dulu Pak Dewanto." Ia menarik kursi, mempersilahkan calon besannya untuk duduk. Ratna, Dewanto dan Dirga duduk di seberang meja, berhadapan dengan Febby, Inneke dan Fandi. Di atas meja makan sudah tersedia berbagai makanan berat dan ringan, buatan Inneke dan Kesayangan sang Duda. Ratna terkagum melihat hidangan di atas meja, pandang matanya langsung beralih pada Febb

  • Ah! Enak Mas Dokter   Meminta Foto

    Paginya~Andi sudah siap berangkat ke Bandung. Sebelum pergi, ia menghubungi sepupu mantan istrinya.Duduk di depan stir mobil, Andi menunggu panggilannya diterima oleh Sisca.Selang beberapa menit menanti, suara nada sambung berubah menjadi suara halo dari ujung sana. Ia berbicara dengan nada serius, "Ada kabar apa di sana?"Terdengar suara Sisca yang menguap, seperti baru bangun tidur. Memang jam masih menunjukkan pukul lima lewat. Andi sengaja pergi lebih pagi agar tak terjebak kemacetan panjang."Kamu baru bangun tidur, Neng?" tanya Andi mengerutkan kening. Biasanya Febby bangun lebih pagi dari ayam tetangga. Baginya jam lima lewat itu sudah siang."Iya A, aku baru bangun. Untung Aa nelpon aku, jadi aku ngga kesiangan. Maaf ya A."Tersenyum kecut, Andi mendadak ilfeel. Belum dipilih menjadi istri, Sisca sudah menunjukkan kemalasan. "Iya ngga apa-apa, Neng. Aa cuma mau bilang sama kamu, Aa OTW Bandung. Kamu mandi gih,

  • Ah! Enak Mas Dokter   Pertemuan Besan

    Pandang mata pria baya itu tertuju pada Dewanto dan Ratna. Ia pun menyunggingkan senyum ramah sambil mengangguk-angguk sopan.Tanpa menunggu pertanyaan dari calon mertua, Dirga memperkenalkan kedua orang tuanya yang berdiri di samping kanan. "Mereka berdua orang tuaku, Yah.""Oh .... " Bibir Fandi membulat membentuk huruf O besar. "Kamu bawa kedua orang tuamu ke sini?" Ia mengalihkan pandangan ke arah Dirga."Iya," angguk Duda Tampan itu sambil tersenyum lebar. "Maaf tadi aku ngga bilang dulu di telepon."Dewanto dan Ratna saling tatap, masih belum percaya kalau pemilik rumah gedong itu adalah calon besannya."Pak Dewanto ya?" Fandi mengulurkan tangan pada pensiunan Polisi itu.Dewanto mengangguk sambil tersenyum kikuk. Menyambut uluran tangan Fandi dan menggenggam erat. "Iya, saya Dewanto, ayah kandung Dirga Dewanto. Dan ini istri saya." Ia menoleh ke arah Ratna. "Kedatangan kami ke sini .... ""Jelasinnya di dalam aja,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status